Pembangunan Silang Hangoluan merupakan inisiasi Parsadaan Pomparan Limbong Mulana Indonesia (PPLMI), salah satu marga tertua di Kabupaten Samosir. Sesuai rencana Salib akan dibangun dengan tinggi 45 M dan akan menjadi Salib tertinggi di Dunia.
Peletakan diawali dengan ritual adat yang dipandu para tetua adat di Kecamatan Sianjur Mulamula. Turut hadir Ketua DPRD Kabupaten Samosir Nasip Simbolon, Anggota DPRD Pantas Limbong, Asisten I Tunggul Sinaga, Kadis Kominfo Immanuel Sitanggang.
Selanjutnya Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan Hidup Edison Pasaribu, Kaban Kesbang Pol Dumoch Pandiangan, Camat Kecamatan Sianjur Mulamula Andry Limbong, Ketua Lembaga Adat dan Budaya Pantas Marroha Sinaga, Raja Bius Sipitu Tali dan Bius Sagala Raja.
Wakil Bupati Samosir Ariston Tua Sidauruk mengapresiasi pembangunan Salib Suci “Silang Hangoluan”. Dengan adanya Salib tersebut, Ariston berharap masyarakat Kabupaten Samosir khususnya yang ada di Kecamatan Sianjur Mulamula dapat hidup dalam kasih, dan saling tolong-menolong sebagaimana arti dari Salib yang melambangkan kemuliaan bagi umat Kristen yang membebaskan manusia dari segala dosa.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Samosir kami mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Ketua PPPLMI Bernhard Limbong sebagai inisiator pembangunan Salib ini. Kita pantas bersyukur karena ini merupakan suatu wujud kepedulian terhadap Bona Pasogit," tutur Ariston Tua Sidauruk.
Wakil Bupati yakin, pembangunan Salib Suci nantinya akan menjadi sebuah objek wisata religi baru yang berfokus pada aspek spritual dan keagamaan yang dapat mengeksplorasi dan memberi pemahaman pengamalan nilai-nilai agama. Seluruh masyarakat dihimbau untuk mendukung kesuksesan pembangunan Salib Suci, karena akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat kedepan.
Menurut Ariston, beberapa fasilitas yang dibangun akan menunjang pariwisata Kabupaten Samosir, "Salib Hangoluan" menjadi ikon yang dikembangkan kedepan, apalagi akan menjadi salah satu Salib tertinggi di Indonesia bahkan dunia.
“Saya tertegun dan sangat senang dalam acara ini. Masih ada putra daerah yang sangat peduli dengan daerah asalnya, mulai dari perencanaan sampai pembangunan. Saya yakin tempat ini akan menjadi salah satu ikon yang layak dikunjungi wisatawan dan menjadi suatu kebanggaan masyarakat Kabupaten Samosir," tambah Ariston.
Pengusaha sukses pria kelahiran Kecamatan Simanindo ini mengharapkan agar seluruh masyarakat khususnya yang ada di Sianjur Mulamula diharapkan mendukung pembangunan Salib Suci “Silang Hangoluan."
Ketua Parsadaan Pomparan Limbong Mulana Indonesia (PPLMI) Bernhard Limbong mengatakan bahwa dirinya terpikir untuk membangun Bona Pasogit, mengingat begitu banyaknya pembangunan yang ia lakukan di daerah lain, dan pemikiran ini menggugah pikirannya membangun Bona Pasogit.
“Saya di kasi Tuhan banyak berkat dan saatnya berbuat untuk Bona Pasogit, mulai dari Tugu Limbong Mulana, Titik Nol Habatahon dan Salib Hangoluan," kata Bernhard Limbong.
Dijelaskan Bernhard, Salib Hangoluan akan dibangun dengan tinggi Salib 45 meter dan secara keseluruhan mulai dari lantai setinggi 52 meter, menelan biaya 50 Milyar dan merupakan dana pribadi sebagai bukti kepedulian kepada Bona Pasogit. Melengkapi bangunan Salib juga akan dibangun rumah doa.
"Menjadi suatu ikon Salib tertinggi di Dunia. Ini bukan mimpi, saya tidak pemberi harapan palsu, sebelum saya dipanggil Tuhan, saya akan berbuat sesuai dengan berkat yang diberi Tuhan," tambah Bernhard Limbong
Ditengah efisiensi anggaran saat ini, Bernhard Limbong meminta Pemerintah Kabupaten Samosir menjalin kerjasama agar dapat mencari PAD sehingga pembangunan dapat tetap berjalan.
Untuk itu diharapkan Pemkab Samosir dapat meningkatkan human Resourcing agar program, Visi Misi Bupati dan Wabup dapat diterapkan dengan baik termasuk dalam menggali potensi-potensi yang ada di Kabupaten Samosir.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Samosir Nasip Simbolon juga mengapresiasi niat pomparan marga Limbong yang telah melakukan pembangunan situs budaya mulai dari Tugu, titik nol Habatahon dan Salib Hangoluan. Menurut Nasib Salib Hangoluan akan menjadi ikon wisata religi keagamaan yang akan banyak dikunjungi wisatawan.
“Saya mengapresiasi langkah Ketua PPLMI yang telah mengucurkan dana pribadi untuk membangun jalan ke lokasi ini. Kedepan, mari tetap bersinergitas mewujudkan visi misi pemerintah, sehingga pembangunan dapat lebih baik. Kami sangat bangga, kami bersama pemerintah akan berusaha menjadikan lokasi ini menjadi lokasi wisata," kata Nasip.
Sementara Ketua LAB, Pantas Marroha Sinaga mengucapkan terima kasih kepada PPLMI yang sudah memberikan perhatian, memperbaiki Bona Pasogit Samosir. Ia berharap sekretariat lembaga adat sebagaimana yang telah direncanakan dapat terbangun di Sianjur Mulamula.
Kedepan dan seterusnya, Pantas meminta pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan untuk tetap memberi perhatian guna melestarikan budaya terutama situs Gunung Pusuk Buhit. “Kami dari lembaga adat bangga dan bahagia dengan adanya pembangunan Salib Hangoluan dan semoga membawa berkat serta kedamaian," ujar Pantas. (Berbagai Sumber, S24/FS).
0 Komentar