. Kisah Mahasiswa UI Tak Malu Jadi Tukang Parkir Bantu Orang Tua Demi Perekonomian Keluarga

Kisah Mahasiswa UI Tak Malu Jadi Tukang Parkir Bantu Orang Tua Demi Perekonomian Keluarga


Tebing Tinggi, S24 - Wenni Jesika Silitonga mahasiswi Program Studi Geofisika Angkatan 2022 Universitas Indonesia (UI) memilih untuk mengisi libur kuliah dengan menjadi tukang parkir. Anak pertama dari tiga bersaudara tersebut menjadi tukang parkir di Jalan Letjen S Parman Kota Tebingtinggi Provinsi Sumatera Utara.


Dia sengaja menghabiskan liburnya untuk pulang ke kampung halamannya dan membantu pekerjaan sang ayah yang sehari-hari memang berprofesi sebagai tukang parkir. Tak ada rasa malu dari diri Wenni saat melakoni pekerjaan sebagai tukang parkir di jalan ini.


Dia melakoni pekerjaan sampingan ini dengan riang gembira. Semuanya dilakukan demi membantu perekonomian keluarga. Seperti tukang parkir pada umumnya, Wenni saat menjalankan pekerjaannya juga memakai rompi dan topi bertuliskan juru parkir, sebagaimana biasanya seorang tukang parkir.


Wenni mengaku tidak merasa malu membantu orangtuanya sebagai juru parkir. Sebaliknya, dia merasa bangga memiliki orangtua yang siap bekerja apa saja demi kesejahteraan anak-anaknya. Ia sama sekali tak keberatan mengisi waktu liburnya dengan membantu ekonomi keluarga.


“Saya menjadi tukang parkir karena alasan ekonomi keluarga. Saya ingin membantu penghasilan kedua orangtua saya karena kedua orangtua saya berprofesi sebagai tukang prakir,” ucap Wenni dalam video yang dibagikan @Heraloebss, dikutip dari Bangka Pos.



Wenni Jesika merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Elisa Agustina (45) dan Saut Silitonga (60). Meski berprofesi sebagai juru parkir, orangtua Wenni tetap memperhatikan pendidikan anak-anaknya.


Wenni sendiri kuliah di UI melalui jalur beasiswa. Segala keperluan dan kebutuhan pribadi dan kuliahnya sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah pusat. Selain Wenni, sang adik saat ini juga tengah menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Kedokteran Universitas Atma Jaya. Vania Annica Silitonga juga kuliah dengan biaya dan kehidupannya adalah ditanggung pemerintah pusat dari jalur KIP Kuliah.


Orangtua Wenni berharap, anak anaknya mampu terus berprestasi dan tidak mengikuti jejak orangtuanya menjadi juru parkir. Wenni berharap Pemerintah Kota Tebing Tinggi dapat memberikan perhatian lebih kepada pelajar yang memiliki potensi akademis namun terbatas secara ekonomi.


"Untuk pelajar-pelajar Kota Tebing Tinggi, apa pun latar belakang dan kondisi kalian, tetaplah berjuang dan jangan pernah menyerah untuk meraih masa depan yang lebih cemerlang," ujarnya dengan penuh semangat. (S24/ FS).

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama