. Kemensos Gelontorkan Bantuan Rp2,5 Triliun untuk Sulsel, Obrain Torang Sianipar Serukan Hak-Hak Disabilitas di Indonesia

Kemensos Gelontorkan Bantuan Rp2,5 Triliun untuk Sulsel, Obrain Torang Sianipar Serukan Hak-Hak Disabilitas di Indonesia

Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono (dua dari kanan) saat memberikan bantuan kepada Pemprov Sulsel, di gedung Serba Guna Maros, Jumat (20/12/2024) (dok.Humas Mensos RI)

Maros, S24-Memperingati Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2024, Kementerian Sosial RI menggelontorkan bantuan sosial senilai Rp2.513.173.931.189 atau 2,5 triliun untuk Provinsi Sulawesi Selatan. Acara ini diselenggarakan di Gedung Serbaguna Pemkab Maros dan dihadiri oleh Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, Jumat (20/12/2024).


Pada kesempatan ini turut hadir Obrain Torang Sianipar, S.Th, S.Pd, MM seorang Disabilitas Tuna Daksa yang kerap menyuarakan tentang hak-hak disabilitas di Indonesia. Bahkan  Obrain Torang Sianipar kerap jadi narasumber dan menjadi pembicara-pembicara nasional. 


Bantuan yang diberikan mencakup berbagai program dari Kementerian Sosial, mulai dari bantuan nutrisi dan kebersihan diri, khitanan massal, hingga penyediaan alat bantu bagi penyandang disabilitas. Selain itu, juga diberikan santunan kepada korban bencana sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat yang mengalami musibah. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dan membantu meringankan beban masyarakat di Sulawesi Selatan.  

Dalam penyaluran bantuan reguler, Kemensos menyalurkan Bantuan Sosial Pangan Sembako/BPNT, Program Keluarga Harapan (PKH), dan Rumah Sejahtera Terpadu (RST). Bantuan tersebut dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga prasejahtera dan mendukung pemenuhan kebutuhan pokok mereka. Selain itu, program kesiapsiagaan bencana alam juga menjadi perhatian penting, mengingat wilayah ini kerap mengalami bencana alam.  

Kementerian Sosial juga memberikan perhatian khusus pada kelompok lanjut usia dan penyandang disabilitas dengan menyalurkan bantuan permakanan dan bantuan lumbung sosial. Program ini memastikan bahwa kebutuhan dasar para lansia dan penyandang disabilitas dapat terpenuhi dengan baik. Selain itu, bantuan ATENSI (Asistensi Rehabilitasi Sosial) dan bantuan YAPI juga turut disalurkan untuk memperkuat dukungan bagi masyarakat yang membutuhkan.  

Selain bantuan dari Kemensos, mitra terkait juga turut berkontribusi dalam kegiatan ini. Bantuan berupa minyak goreng, layanan kesehatan, dan kegiatan donor darah turut disalurkan melalui kerja sama dengan lembaga seperti Palang Merah Indonesia (PMI) dan berbagai mitra lainnya, seperti BNI, Bank Mandiri, Pos Indonesia, dan Alfamart. Kolaborasi ini menunjukkan sinergi antara pemerintah dan sektor swasta dalam membantu masyarakat.    

Alat bantu yang disalurkan untuk disabilitas berupa 2 kursi roda cerebral palsy anak, 1 kursi roda cerebral palsy dewasa, 14 kursi roda 3 in 1, 3 kursi roda elektrik, 15 kursi roda standar, 1 motor roda 3, tongkat disabilitas, 9 alat bantu dengar, 3 kruk, serta 2 tongkat kaki 1, 5 tongkat adaptif, 11 tongkat kaki 3 dan 1 walker.

Wamensos Agus Jabo juga meninjau layanan kesehatan umum, fisioterapi, massage, khitanan massal, donor darah, dan pameran produk Sentra Kreasi Atensi yang turut digelar dalam rangkaian acara ini. "Hari ini adalah bukti nyata dari semangat gotong royong kita, dalam mengatasi permasalahan sosial dan memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan. Kemensos berkomitmen untuk terus mendampingi masyarakat, utamanya yang paling rentan," ujar Wamensos.

"Saya berharap, kehadiran Kemensos dan seluruh mitra yang terlibat dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat Sulawesi Selatan. Kami ingin memastikan bahwa tidak ada warga yang tertinggal dalam upaya membangun kesejahteraan bersama," tambah Agus.

Obrain Torang Sianipar, S.Th, S.Pd, MM bersama Wakil Mentri Sosial RI Agus Jabo Priyono HKSN di Makassar Sulawesi Selatan, Jumat (20/12/2024).

Perjuangkan Hak Disebilitas 

Pada kesempatan itu, Obrain Torang Sianipar, S.Th, S.Pd, MM seorang Disabilitas Tuna Daksa yang kerap menyuarakan tentang hak-hak disabilitas di Indonesia mengatakan, UU nomor 8 tahun 2016 tentang penyandang disabilitas kehadiran UU ini diharapkan bisa memberikan hak dan kesempatan yang lebih baik bagi penyandang disabilitas di Indonesia mulai dari hak untuk hidup mendapatkan pekerjaan pendidikan hingga kemudahan mengakses fasilitas umum.

“Namun sayangnya undang-undang tersebut belum sepenuhnya mengakomodir harapan para penyandang disabilitas,” katanya. 

Kata Obrain Torang Sianipar, hampir 30 juta orang Penyandang Disabilitas yang membutuhkan persamaan hak dan perlindungan hidup yang sama.

“Negara kini hadir melindungi Disabilitas. Diberlakukannya UU 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas dengan dilantiknya Komisi Nasional Disabilatas, sehingga kehadiran Komisi Daerah Disabilitas juga harus segara dibentuk untuk menerapkannya di daerah,” katanya.

Kata Obrain Torang Sianipar, yang juga aktivis ini mengatakan, bahwa keberadaan disabilitas di daerah harus diperjuangkan dengan pembentukan Komisi Daerah Disabilitas dan juga Peraturan Daerah (Perda).  

“Penghormatan terhadap martabat, otonomi individu, tanpa diskriminasi, partisipasi penuh, keragaman manusia dan kemanusiaan, kesamaan kesempatan, kesetaraan, aksesibilitas, kapasitas yang terus berkembang dan identitas anak, inklusif dan perlakuan khusus dan pelindungan lebih harus jadi perhatian serius,” ujar Obrain Torang Sianipar yang juga atlit Angkat Berat NPC (National Paralympic Committee) Indonesia Provinsi Sumatera Utara ini. (Selengkapnya Simak Video Obrain Torang Sianipar)

 Acara Puncak HKSN

Acara puncak HKSN ini juga menjadi momentum penting untuk mengingatkan seluruh masyarakat akan pentingnya kesetiakawanan sosial, serta gotong royong dalam menghadapi berbagai tantangan sosial. Dalam kesempatan tersebut, Wamensos juga mengajak semua pihak untuk terus menjaga solidaritas dan kebersamaan demi mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera.

"Indonesia harus bergerak menuju masyarakat yang lebih mandiri, lebih produktif, dan lebih sejahtera. Itu adalah tujuan utama kami di Kemensos, yang tak hanya terbatas pada bantuan sosial, namun juga pemberdayaan masyarakat untuk keluar dari garis kemiskinan," tegasnya.

Di akhir sambutannya, Agus Jabo menegaskan bahwa Kemensos, bersama seluruh lapisan masyarakat, akan terus berusaha mewujudkan Indonesia yang bebas dari kemiskinan, dengan memberikan kesempatan lebih besar bagi masyarakat untuk mandiri dan berdaya. "Melalui kerja keras, sinergi, dan kolaborasi, kita akan terus bekerja keras untuk membangun Indonesia yang lebih baik," pungkasnya.

Peringatan HKSN 2024 ini bukan hanya sekadar seremonial, namun menjadi bentuk nyata dari komitmen pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan dan memberikan harapan baru bagi masyarakat yang membutuhkan.

Nurtesaletesiyah (46), seorang KPM dari Maros, bersama suaminya Muhamad Rifai (48), yang baru saja menerima bantuan tongkat penuntun adaptif, mengungkapkan rasa terima kasihnya. "Saya terima kasih sekali kepada Kemensos karena sudah memberikan tongkat untuk suami saya," katanya.

Nurtesaletesiyah belum pernah mendapatkan bantuan dari siapapun sebelumnya. Ia mengaku suaminya hanya memiliki tongkat bekas yang diberikan oleh orang lain.

"Tongkat ini sangat membantu, karena suami saya sering pergi ke masjid untuk sholat Subuh dan kadang ada anjing di jalan. Sekali lagi, terima kasih Kementerian Sosial," kata Nur dengan penuh haru.(S24-Berbagaisumer/AsenkLeeSaragih)

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama