. Pilpres AS 2024: Donald Trump Ungguli Kamala Harris di 4 Negara Bagian, Persaingan Suara Ketat

Pilpres AS 2024: Donald Trump Ungguli Kamala Harris di 4 Negara Bagian, Persaingan Suara Ketat

Foto tangkap layar.

Amerika Serikat, S24-Donald Trump unggul di empat negara bagian dalam gelaran Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) 2024 pada Rabu (6/11/2024) sekira pukul 01.00 waktu setempat. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari AFP, empat negara bagian tersebut di antaranya Alabama, Missouri, Oklahoma dan Tennessee.

Sedangkan, pesaingnya dari Partai Demokrat Kamalla Harris unggul di Maryland, Massachusetts dan ibu kota AS. Dikutip dari VOA Rabu (6/11/2024) sekira pukul 09.00 WIB hasil penghitungan suara Pilpres AS waktu Amerika Serikat, sebagai berikut:

Donal Trump: 177 suara.
Kamalla Harris: 99 suara.

Pemungutan suara secara bertahap ditutup di seluruh Amerika Serikat, Selasa (5/11/2024), waktu setempat.

Hasil awal sudah terlihat, media AS memproyeksikan kemenangan Trump sejauh ini di Alabama, Florida, Indiana, Kentucky, Missouri, Oklahoma, Carolina Selatan, Tennessee, dan Virginia Barat. 

Harris sejauh ini telah menguasai Maryland, Massachusetts, Vermont dan ibu kota AS Washington DC. Namun demikian, untuk hasilnya belum diketahui secara pasti karena masih akan dilakukan proses penghitungan suara.

Sebagai informasi,  Donald John Trump lahir pada 14 Juni 1946 di Queens, New York City. Ia memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang ekonomi dari University of Pennsylvania pada tahun 1968. Trump kemudian mengambil alih perusahaan keluarga,
 
The Trump Organization, pada tahun 1971 dan mengembangkannya menjadi bisnis besar yang meliputi pembangunan gedung pencakar langit, hotel, kasino, dan lapangan golf.

Sebelumnya diketahui, Trump memenangkan pemilihan presiden 2016 melawan Hillary Clinton, meskipun ia kalah dalam perolehan suara populer. Ia saat itu menjabat sebagai Presiden ke-45 Amerika Serikat dari 2017 hingga 2021.

Pada 2019, ia menghadapi pemakzulan pertama terkait penyalahgunaan kekuasaan, namun tidak berlanjut.

Pada pemilu 2020, Trump kalah dari Joe Biden, dan pada 2021 ia menghadapi pemakzulan kedua terkait insiden kerusuhan di Capitol, tetapi tidak berlanjut. Setelah meninggalkan jabatan, Trump kembali mencalonkan diri sebagai kandidat pada 2024.
 
Trump menyoroti pentingnya menjaga "America First" sebagai prinsip utama dalam kebijakan luar negerinya. 

Ia berjanji untuk mengurangi keterlibatan Amerika dalam konflik asing dan fokus pada pemulihan ekonomi domestik.
 
Selain itu, Trump juga vokal mengenai perubahan kebijakan imigrasi untuk menekan angka imigran ilegal, sebuah isu yang menjadi sentral dalam kampanye pertamanya dan tetap relevan dalam kampanye kali ini.

Sementara Kamalla Harris sendiri dikenal sebagai sosok yang fenomenal di AS. Ia merupakan sosok wanita dengan karier cemerlang dan menginspirasi banyak orang.

Pada 2004, Kamala, yang merupakan lulusan sarjana Ilmu Politik dari Howard University dan magister Ilmu Hukum dari University of California Hastings itu diangkat menjadi Jaksa di negara bagian San Fransisco.

Seiring berjalannya waktu, karier hukum Kamala Harris terus meroket tajam. Di mana pada 2010, ia terpilih menjadi Jaksa Agung di California. Puncaknya adalah pada 2017, ia  dilantik menjadi salah satu anggota Senat Amerika Serikat.

Selama menjabat sebagai anggota senat, ia konsisten memperjuangkan undang-undang untuk memerangi kelaparan, keringanan biaya sewa rumah, peningkatan layanan kesehatan ibu, hingga undang-undang untuk merevitalisasi infrastruktur publik.

Posisi-posisi itulah yang kemudian mengantarkan Kamala Harris menjadi wakil presiden AS pada hari ini. Pada Pilpres 2020, ia maju mendampingi Joe Biden. 

Duet Joe Biden-Kamala Harris itu berhasil mengalahkan rivalnya, Donald Trump-Mike Pence, baik pada electoral vote maupun popular vote. Bersama Biden, Kamala menjadi wakil presiden wanita berkulit hitam pertama dalam sejarah AS. (Sumber: Tribun-Video.com)

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama