. Bersihkan Sungai Citarum, Luhut Binsar Pandjaitan Terjunkan Perahu Pengangkut Sampah Buatan TNI AD

Bersihkan Sungai Citarum, Luhut Binsar Pandjaitan Terjunkan Perahu Pengangkut Sampah Buatan TNI AD



Jakarta, S24 - Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menerjunkan seperangkat alat pengangkut sampah untuk membersihkan Sungai Citarum Jawa Barat. Seperangkat alat tersebut diantaranya, perahu ponton, konveyor darat, mesin pencacah dan mesin insinerasi sampah. 

Alat-alat tersebut diproduksi oleh TNI Angkatan Darat (AD) melalui Bengkel Pusat Peralatan (Bengpuspal) Pusat Peralatan Angkatan Darat (Puspalad) dengan biaya lebih murah jika dibandingkan dengan alat serupa dari luar negeri, tutur pria  kelahiran Simargala  Huta Namora Kecamatan Silaen Kab Toba Provinsi Sumatera Utara.

Untuk mengangkut sampah itu saya pernah dapat bantuan dari Belanda dan kadang dari Prancis, enggak ada beda jauh dengan ini. Dari sana kita beli waktu itu 1 juta USD. Ini cuma sekitar Rp 350 juta dan hasil buatan prajurit TNI dibengkel AD," ujar Luhut saat ditemui di Citarum Harum Sektor 9, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Sabtu (10/8/2024), ujar alumni SMA Penabur Bandung Jawa Barat.

Peralatan pengangkut sampah itu bekerja dengan menerjunkan lima perahu ponton. Perahu tersebut akan menyisir ke tengah sungai untuk berburu sampah apung. Mulai dari sampah plastik sampai gulma enceng gondok, yang diangkut oleh Perahu Ponton kemudian dibawa ke bantaran sungai yang sudah terpasang mesin konveyor, sebut alumni AMN 1970 dan lulusan terbaik penerima Adhi Makayasa.

Di titik itu, sampah dari perahu ponton diangkat ke daratan dengan sistem pengangkutan otomatis. Sampah yang berhasil diangkut ke daratan kemudian dipilah. Sampah yang tidak bisa didaur ulang baru dihanguskan menggunakan mesin insinerasi sampah, ujar suami Devi boru Simatupang.

Dikatakan mantan Duta Besar Singapura, "Semua ini adalah inovasi pengelolaan sampah yang sudah lama saya pikirkan. Enggak terbayang bisa terwujud, yang disajikan Angkatan Darat (AD). Jadi tidak pakai tenaga orang banyak, ini merupakan satu langkah luar biasa."

Alat-alat ini dinilai lebih efektif untuk pengangkutan sampah lantaran tidak memerlukan banyak tenaga manusia untuk operasinya. Jika pengangkut sampah ini bekerja baik di Citarum, maka tak menutup kemungkinan akan  digunakan di titik-titik perairan Indonesia lainnya, ungkap mantan Menteri Perindustrian dsn Perdagangan era Presiden Abdurrahman Wahid (Gusdur).

"Nanti semua danau kita yang penuh dengan eceng gondok bisa kita bersihkan dengan ini. Dan nanti fermentasi dan olah jadi pupuk organik atau nanti dibakar habis oleh mesin insinerator jadi bersih," sebut mantan Kepala Staf Presiden.

Luhut tidak menutup kemungkinan alat-alat ini nantinya bisa dijual ke pemerintah untuk penanganan sampah. Secara lugas Luhut menyarankan agar alat-alat buatan TNI AD ini bisa masuk aplikasi belanja produk yang dibutuhkan oleh pemerintah.

"Nanti juga saya mau bicara sama Mendagri dan tadi kita ada dorong sampai masuk e-Katalog. Kalau itu jadi masuk e-Katalog saya pikir seperti Jakarta kan sampahnya 8.000 ton 1 hari ya, tadi Legok Nangka 2000-an ton per hari, jadi itu akan bisa kita kurangi,” pungkas mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan.  (S24/FS).

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama