. Tak Mau Diajak Bersetubuh Dua "Ronde", Doni Revano Putra Tega Membunuh Novita Putri Secara Sadis

Tak Mau Diajak Bersetubuh Dua "Ronde", Doni Revano Putra Tega Membunuh Novita Putri Secara Sadis

Pelaku yang diketahui bernama Doni Revano Putra (19) saat diperiksa di Mapolsekta Kotabaru, Kota Jambi. (IST) 

Jambi, S24-Hawa nafsu yang tak terkendalikan berujung melakukan pembunuhan. Seorang pria berusia 19 tahun, nekat membunuh perempuan  berusia 20 tahun hanya gara-gara si perempuan ini tak mau diajak dua "ronde" bersetubuh saat diorder. Karena pelaku merasa dibohongi, dirinya tega menghabisi gadis "pesananya"tersebut.

Diketahui motif pelaku tega membunuh korban Fitria Hirlina alias Novita Putri alias Ina (20) di kosan di kawasan balakang SPBU Pall V, Kotabaru, Kota Jambi, Sabtu malam (8/6/2024) akhirnya terjawab.

Pelaku yang diketahui bernama Doni Revano Putra (19) mengaku kesal dan sakit hati merasa dibohongi saat mengorder korban pada malam kejadian. Saat mengorder pelaku mengaku sudah ada kesepakatan dengan korban, order satu jam bisa bersetubuh beberapa kali. Namun, setelah bersetubuh satu kali, korban tidak mau diajak bersetubuh untuk kedua kalinya.

"Sayo kesal pak, sayo meraso dibohongi. Janjinyo (order) satu jam biso main beberpo kali. Tapi sudah main sekali, sudah tu dio dak mau lagi pak," kata Doni kepada penyidik.

Pengakuan Doni, dia lalu ribut dengan korban. Dia mengabisi korban di kamar mandi kosan tersebut. Doni mengungkapkan, sebelu membunuh korban dia terlebih dulu mencekik korban di kamar mandi.

"Kami sempat belagolah pak di kamar mandi. Sayo kalah pak," katanya. Selanjutnya Doni mengambil pecahan keramik di kamar mandi tersebut. Dengan pecahan kemarik itulah dia menghabisi korban.

Pecahan kemarik yang runcing itu dia memukul kepala dan tubuh korban secara membabi buta. Akibat kejadian itu beberapa bagian kepala korbam robek. Kemudian juga ada luka di sekitar mata, tangan dan maaf (kemaluan) korban.

Kapolsek Kotabaru AKP Hanafi mengatakan, pelaku ditangkap tanpa perlawanan di rumah keluarga ibu tirinya di kawasan Koto Boyo Batanghari pada Sabtu dini hari (15/6/2024).

Menurut Hanafi, antara korban dan pelaku tidak ada hubungan sama sekali. Keduanya kenal dan bertemu lewat aplikasi michat pada malam itu. 

"Setelah bertemu keduanya melakukan hubungan intim. Setelah itu terjadi percekcokan, pelaku sakit hati karena korban melontarkan kata- kata yang menyinggung pelaku," jelasnya.

Selanjutnya, kata Hanafi, terjadilah pergumulan di kamar mandi. Karena korban teriak,  disanalah pelaku membunuh korban menggunakan pecahan keramik yang sudah ada di kamar mandi tersebut," katanya.

Hanafi menjelaskan, setelah menganiaya korban, pelaku lalu mengambil telepon gengam korban dan kabur dari kosan tersebut. Keberadaan pelaku diketahui dari kontak pelaku dengan temannya di Pematang Gajah menggunakan telepon gengam.

"Pelaku ini punya teman- teman (nongkrong) di Pematang Gajah. Dari keterangan teman-temannya yang kita periksa inilah akhirnya kita mengetahui keberadaan tersangka," kata Hanafi. Atas perbuatannya tersangka dijerat dengan pasal 338 KUHP. Ancaman hukumannya 15 tahun penjara.

Sebelumnya sumber menyebutkan pelaku sudah beberapa kali mengorder korban melalui aplikasi hijau (Michat). "Pelaku dan korban tu saling kenal, sudah beberapo kali ngorder korban, " kata sumber yang minta namanya tidak ditulis.

Dia menduga pelaku menghabisi korban karena sakit hati karena pernah dibuat kecewa. "Kalau info dari kawan-kawan korban, pelaku ini mungkin atau marah pernah dibuat kecewa saat mengorder korban sebelumnya," katanya.

Masih menurut cerita sumber ini, pada malam kejadian itu pelalu kembali mengorder korban. " Mungkin karena sudah ada firasat bakal ribut, makanya korban menyuruh teman-temannya pergi. Kan sebelum kejadian, korban bilang pacarnyo mau datang dan nyuruh kawan -kawannyo pergi," ungkapnya.

Sumber ini menduga, saat bertemu itulah, pelaku yang sudah kesal karena pernah dibuat kecewa marah. Sehingga terjadi pertengkaran antara keduanya di kosan yang berujung pada pembunuhan pada Sabtu malam itu.

Namun, sumber ini buru-buru mengatakan, ini baru dugaan dia dari cerita cerita teman korban. " Untuk jelasnya kito tunggu penjelasan polsek kota baru bae bang. Kan nanti sore mau ekspos," ujarnya.

Seperti diberitakan,  Tim gabungan Resmob Polda Jambi bersama tim opsnal Polresta Jambi dan Polsek Kotabaru berhasil mengamankan pelaku di wilayah Koto Boyo, Batanghari.

Sebelumnya,  seorang gadis cantik yang diduga berprofesi sebagai gadis panggilan melalui aplikasi hijau, bernama Novita Putri alias Ina (20) tewas dibunuh di kosan di kawasan belakqng SPBU Pal V Kotabaru, Kota Jambi, Sabtu malam (8/6/2024). 

Putri ditemukan di dalam kamar kosannya dalam kondisi bersimbah darah dengan beberapa luka tusuk. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti bagaimana kronologis pembunuham tersebut. Informasi yang diperoleh menyebutkan, peristiwa pembunuhan itu diperkirakan terjadi pukul 20.00 Wib.

Dari rekaman suara yang diperoleh Jambi One,  sebelum kejadian korban sempat ngumpul dengan beberapa rekannya di kosan tersebut. Ketika itu dia mengatakan pacarnya mau datang. Dia lalu menyuruh beberapa temannya itu pergi. Dia tinggal sendirian di kosan satu kamar tersebut.

"Ina (panggilan korban) ni bilang pacar kakak mau datang, kamu pegilah. Mendengar itu beberapo kawanyo pegilah, ado yang beli minyak, pokoknya pegilah keluar," cerita seseorang dalam rekaman suara pria tersebut.

Setelah beberapa lama, ketika pulang, mereka menggedor gedor pintu kamar. Tapi tidak ada sahutan. Ketika dibuka, ternyata pintu tidak terkunci.

"Saat pintu tebukak itulah, Ina tampak sudak dak sadarkan diri. Darah berceceran. Kemudian Ina dibawak ke rumah sakit. Waktu dibawak tu dio masih sadar. Masih bilang sakit- sakit," jelasnya.

Namun setelah sekitar 10 sampai 20 menit diinfus, korban meninggal dunia. Menurut sumber di rekaman suara tersebut, polisi sudah datang ke lokasi kejadian. Namun saat polisi tiba di kosan, ceceran darah sudah dibersihkan. "Jadi dak bisolah polisi nak lakulan penyidikan, karno ceceran darah sudah dibersihkan," katanya.

Informasi lain yang diperoleh Jambi One, korban sehari hari berprofesi sebagai gadis panggilan melalui aplikasi hijau. Malam sebelum kejadian, korban sempat bersama adminnya.

Sementara itu dari video yang diterima Jambi One, kondisi korban sangat mengenaskan. Dari video tersebut diperkirakan dia dibunuh secara sadis menggunakan senjata tajam. Sekujur tubuhnya dari kepala, pelipis dan tangannya terlihat bekas luka bacok dan sayatan senjata tajam. (S24)

Sumber: jambione.com

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama