Menko Polkam Mahfud MD dan Deputi 5 KSP, Jaleswari Pramodhawardani, kompak mundur dari Istana. Tidak mau jadi beban Politik, alasan kedua tokoh ini mundur dari lingkaran Jokowi.
Diduga 2 tokoh ini sudah lama tak betah bersama Jokowi, Manuver Jokowi yang sibuk bekerja untuk paslon tertentu bukan hal biasa sejak negeri ini pernah memiliki 7 Presiden.
Sejak negeri ini berdiri belum pernah ada Presiden yang masih aktif menyodorkan anaknya penerus dirinya. Kita lihat sejak Presiden Sukarno hingga SBY, bahkan zaman Orba sekalipun yang berkuasa cukup lama 32 tahun, meskipun ada peluang mereka tidak melakukan itu.
Jokowi sudah memperluas wewenangnya ujar Prof Ikrar Nusa Bhakti dalam acara Podcast Abraham Samad. Pernyataan Mantan Dubes Tunisia itu ada benarnya.
Pilpers kali ini memang beda. Penguasa turun tangan dan terlibat aktif membantu Paslon tertentu. Kita pikir dia sudah selesai, ternyata belum. Jejak digital antara Ayah dan anak pernah mengatakan begini.
Ayah: Tidak mungkin dia jadi CaWapres dia masih 2 tahun Walikota.
Anak: Saya tidak ada niat.
Faktanya?
Lagu Bob Tutupoly berjudul Tinggi Gunung Seribu janji mengatakan:
Memang lidah tak bertulang, Tak terbatas kata-kata.
Tinggi Gunung Seribu janji. Lain di-bibir lain dihati
Bila kita simpulkan lagu Bob ini dalam konteks politik hasilnya: Tidak satunya kata dengan perbuatan.. Itulah yang terjadi dalam diri Penguasa.
Terdengar kabar: Kursi Mentri yang ditinggal Mahfud MD sdh diperebutkan oleh kelompok Paslon tertentu.
Siapa lagi Mentri yang akan mengikuti jejak Mahfud MD mundur dari kabinet Jokowi? Kita tunggu aja.
Ada kata bijak mengatakan begini: Satu teladan lebih penting dari pada 1000 nasehat.
Teladan itu sdh dilakukan oleh Mahfud Md dan Jaleswari Pramodhawardani, mereka mundur dengan hormat. Untuk menguji karakter seseorang, berilah dia Kekuasaan, akan tampak manusia aslinya. Itulah yang terjadi dalam diri Penguasa saat ini. (By: Bayak).
Posting Komentar