Warga Usir Basarnas dari Lokasi Longsor, Datang Hanya Dilengkapi Pakaian Orange Tak Ada Aksi. (Foto tangkap layar) |
Silaukahean, S24-Warga Nagori Durian Banggal, Kecamatan Raya Kahean, Kabupaten Simalungun benar-benar emosi dan marah saat komandan Basarnas Medan datang ke lokasi longsor dan mamerintahkan anak buahnya meninggalkan lokasi, Selasa (17/10/2023) sekira Pukul 15.30 WIB.
Sejak kejadian longsor Lereng "Dolog" (gunung) "Simarsolpah" Kelurahan Nagori Durian Banggal, Kecamatan Raya Kahean, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, Minggu (15/10/2023) sekira Pukul 10.30 WIB, yang mengakibatkan dua warga hilang tertimbun longsor, anggota Basarnas Medan datang hanya mengenakan seragam orange dan tidak diperlengkapi alat yang memadai untuk melakukan pencarian.
Bahkan perintah Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga (RHS) untuk mendatangkan alat berat, juga belum tampak dilokasi. Padahal lokasi longsor hanya sekitar 150 meter dari jalan lintas umum. Kehadiran Anggota Basarnas Medan di lokasi longsor hanya berdiri-berdiri tanpa ada upaya melakukan pencarian korban.
Bahkan anjing pelacak yang dikerahkan Basarnas Medan hanya satu ekor, itupun diduga hanya anjing pelacak biasa yang belum terlatih dalam pencarian korban. Peristiwa longsong yang menelan korban jiwa itu, hingga Selasa sore belum ditemukan.
Akun media sosial facebook Pandam Simalungun menyiarkan secara langsung upaya pencarian yang dilakukan warga dan Anggota Basarnas. Dalam siaran itu tampak anggota Basarnas hanya berdiri tegak di lokasi longsor tanpa dilengkapi alat-alat evakuasi pencarian korban.
Paling mirisnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simalungun tidak memiliki alat dan personil yang mumpuni dalam menaggulangi bencana di wilayah Simalungun.
Pemilik akun facebook "Pandam Simalungun" juga tampak emosi dengan kata-kata yang keras saat komandan basarnas tiba di lokasi longsor dan memerintahkan anak buahnya meninggalkan lokasi. Mendengar perintah itu, warga yang berada di lokasi pencarian emosi dan mengusir anggota Basarnas yang datang kelokasi hanya dengan tangan kosong.
Seperti diberitakan sebelumnya, lereng "Dolog" (gunung) "Simarsolpah" Kelurahan Nagori Durian Banggal, Kecamatan Raya Kahean, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara jadi sorotan warga Simalungun dan Sumatera Utara. Pasalnya peristiwa longsor lereng bukit itu mengakibatkan dua warga tertimbun longsor dan kini masih dilakukan pencarian hingga Selasa pagi (17/10/2023).
Dua orang warga Kelurahan Nagori Durian Banggal, Kecamatan Raya Kahean, Kabupaten Simalungun yang jadi korban adalah Jan Rukun Saragih (38) dan Jelmin Saragih (56) dilaporkan tertimbun lereng bukit Simarsolpah yang longsor pada Minggu (15/10/2023) pagi sekitar pukul 10.30 WIB.
Kepala Kantor Basarnas Medan Budiono, mengatakan kedua pria tersebut dilaporkan tertimbun lereng bukit yang longsor saat melakukan perbaikan instalasi air di sekitar bukit Simarsolpah Kabupaten Simalungun. Peristiwa tiba-tiba tanah dan bebatuan disekitar bukit longsor dan langsung menimbun kedua korban.
"Informasi kejadian tersebut baru kita terima pagi tadi, Kemudian Tim Langsung kita berangkatkan menuju lokasi dengan membawa peralatan estrikasi, peralatan mountaineering dan perlahan evakuasi lainnya. Hingga saat ini Tim masih terus berupaya melakukan pencarian dengan harapan kedua korban secepatnya bisa diketemukan," kata Budiono, Senin pagi.
Bupati Simalungun Tinjau
Sementara Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga (RHS) bersama Kapolres Simalungun AKBP Ronald FC Sipayung, melakukan peninjauan longsor yang terjadi di wilayah Kecamatan Raya Kahean, Simalungun, Sumut, Minggu (15/10/2023).
Diketahui, longsor yang terjadi pada hari Minggu (15/10/2023) sekitar pukul 11:00 WIB berada di sekitar Bukit Simarsolpa Nagori Durian Banggal, Kecamatan Raya Kahean pasca diguyur hujan beberapa hari lalu.
Dilokasi longsor, Bupati RHS mengatakan Pemkab Simalungun akan segera melakukan upaya untuk mengevakuasi korban yang tertimbun.
"Kita harapkan alat berat itu segera berada di lokasi ini untuk melakukan penggalian. Upaya terus kita lakukan, karena ini menyangkut nyawa manusia. Mudah-mudahan kedua masyarakat yang tertimbun itu selamat,"kata RHS.
Bupati Simalungun RHS menghimbau masyarakat agar tidak mendekat lokasi longsor, karena dikhawatirkan sekitar lokasi masih rawan terjadi longsor kembali.
Sementara itu, Kapolres Simalungun AKBP Ronald FC Sipayung mengatakan bahwa pihaknya siap mendukung upaya yang dilakukan oleh Pemkab Simalungun dalam melakukan evakuasi para korban yang tertimbun longsor.
Kepada masyarakat, Kapolres Simalungun AKBP Ronald FC Sipayung menghimbau untuk menjauh dari lokasi longsor sampai dipastikan tidak ada lagi terjadi longsoran.
"Kami bersama Kodim akan mendukung evakuasi, apakah malam ini atau esok hari. Kami TNI dan Polri siap mendukung. Kita berdoa kepada Tuhan agar kedua masyarakat yang tertimbun bisa diselamatkan. Dan kita akan berupaya sedaya kemampuan untuk melakukan evakuasi," ujar Kapolres Simalungun AKBP Ronald FC Sipayung.
Terkait jumlah korban yang tertimbun, Kapolres Simalungun AKBP Ronald FC Sipayung mengatakan, sesuai dengan informasi dari teman korban, hanya dua masyarakat yang tertimbun.
Hariansen Saragih (abang korban) yang berada di lokasi bersama rombonngan Bupati Simalungun menjelaskan bahwa longsor terjadi sekitar pukul 11:00 WIB.
"Informasi ini saya terima dari teman korban, karena mereka saat itu sedang melakukan perbaikan pipa air yang rusak. Mereka berdua (korban) menuju ke hulu untuk mematikan air agar pipa dapat diperbaiki di hilir. Tapi lama tidak kembali dan ternyata terjadi longsor. Adik saya itu satu," terangnya sembari menyebut nama adiknya, Jelmin Saragih, dan adiknya dapat segera ditemukan dan dalam kondisi sehat wal afiat.
Kunjungi Keluarga Jelmi Saragih
Usai meninjau lokasi longsor, Bupati Simalungun RHS dan Kapolres Simalungun AKBP Ronald FC Sipayung bersama rombongan mengunjungi kelurga korban di Nagori Durian Baggal.
Di rumah kediaman Jelmi Saragih, Bupati Simalungun RHS mengajak seluruh kelarga untuk sama-sama berdoa agar Jelmi Saragih dan temannya segera dapat ditemukan dan dalam keadaan baik-baik saja.
"Keluarga harus kuat ya. Dan kedatangan kami kemari meminta doa kepada keluarga agar kami pemerintah dapat bekerja sekuat mungkin. Mari kita doa kan bersama agar bapak Jelmi dan bapak Jan secepatnya kita temukan dan semoga Tuhan memberikan kesehatan kepada mereka," ajak Bupati Simalungun RHS.
Istri Jelmi Saragih (boru Purba) menyampaikan harapan kepada Bupati Simalungun RHS dan Kapolres Simalungun AKBP Ronald FC Sipayung untuk mengupayakan agar orang yang dicintai nya dapat segera ditemukan.
"Kami minta tolong kepada bapak Bupati, Kapolres upayakan dulu bapak kami itu, bapak Bupati. Kami minta tolong dulu bapak bupati. Kami berharap besar kepada bapak bupati dan bapak Kapolres," ujarnya penuh harap dibarengi dengan linangan air mata.(S24-AsenkLee)
Posting Komentar