Parihutan Manik, B. Sc bersama istri boru Hutagalung. |
Samosir, S24 - Perhelatan Pesta Jubileum 100 tahun HKBP Simarmata Ressort Simarmata Distrik VII Samosir telah usai (21/22 - 10/2023) banyak kenangan manis yang diingat. Terlebih pangaranto dapat bertemu kembali dan saling melepas rindu di antara mereka, karena mungkin pada pesta ini mereka saling jumpa.
Paling seru ketika mengingat semasa kecil Sekolah Minggu di Gereja HKBP Simarmata yang disampingnya berada SD Negeri I Simarmata dulu namanya. Ketika menjelang Peralayaan Natal mereka senang dan bergembira karena mungkin dibeli sepatu baru maupun baju baru. Dan paling ingat istilah “Marjagal - jagal” semua Anak Sekolah Minggu membawa nasi ke gereja dan makan bersama, kebersamaan dan kekeluargaan tercipta pada masa itu.
Ternyata tak terasa HKBP Simarmata telah berumur 100 tahun, umur yang panjang yang dapat merubah perilaku ke arah yang lebih baik dan dapat menikmati perubahan kehidupan pada saat sekarang, patut kita bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada Allah melalui Pdt L Bregenstroth yang memberitakan Injil di Desa Simarmata.
Mengilhami Pesta Jubileum 100 tahun HKBP Simarmata Pencipta Lagu Parihutan Manik, B.Sc terinspirasi menciptakan lagu “Mars Jubileum HKBP Simarmata”. Ketika Penulis menghampiri dan berbincang - bincang dengan Parihutan Manik.
Parihutan Manik menyatakan lagu “Mars Jubileum HKBP Simarmata” ini dapat terinspirasi dengan kenyataan hidup yang dapat kita nikmati pada saat sekarang, seandainya 100 tahun yang lalu penginjil Pdt. L Bregenstroth tidak datang ke Desa Simarmata, kita tidak tau apa yang terjadi bagi kita, ujar pencipta lagu Pariban Na So Rokkap ini.
Pria kelahiran Sitalolo Simarmata ini mengucapkan Puji Tuhan melalui Pdt L Bregenstroth tersebut kita dapat keluar dari dunia kegelapan menuju dunia terang, ungkap suami boru Hutagalung ini meminjam kotbah Pdt. Rein Justin Gultom, S.Th, MA Praeses HKBP Distrik VII Samosir, ketika memimpin ibadah pembukaan Pesta Jubileum 100 tahun HKBP Simarmata Sabtu,21/10/2023.
Dikatakan pencipta lagu “Molo Hu Ingot” yang dipopulerkan Trio Lasidos ini merasa senang ketika dalam bimbingan pastoralnya Sekretaris Jenderal HKBP Pdt Dr Viktor Tinambunan, MST mengapresiasi lirik - lirik lagu “Mars Jubileum HKBP Simarmata” tersebut.
Pdt Dr Viktor Tinambunan, MST menyatakan bahwa lirik lagu “Mars Jubileum HKBP Simarmata” terselip ungkapan , ”Siboan Las Ni Roha , Siboan Dame dohot Hatiuron I ma Basa - basa na Gok sian Debata”, kiranya lirik lagu tersebut jemaat HKBP Simarmata menjadi pembawa damai dan terang, itulah berkat dari Tuhan, ujar suami boru Pangribuan ini.
Parihutan Manik, B.Sc pensiunan Dinas Koperasi, Perdagangan dan Perindustrian Pemerintah Kabupaten Kisaran Provinsi Sumatera Utara ini lagu, “Ingot Samosir” lagu terbaik Festival Lomba Cipta Lagu Batak yang diadakan di Convention Hall Jakarta tahun 1983 memperebutkan piala AE Manihuruk Kepala BAKN keluar sebagai juara I.
Kata Parihutan Manik, B.Sc, Lagu Ingot Samosir adalah Lagu Terbaik pada Lomba Cipta Lagu-Lagu Batak Tingkat Nasional/II Tahun.1980 yang digelar di Taman Ismail Marzuki Jakarta.
Lagu "MOLO HUINGOT" adalah Lagu Wajib pada Festival Vocal Group Batak seluruh Indonesia tahun 1983 yang memperebutkan Piala Bergilir Bapak AE.Manihuruk yang saat itu Kepala BAKN (Badan Administrasi Kepegawian Negara).
Juaranya saat adalah Trio Lasidos. Tapi kalau Festival Lomba Cipta Lagu-lagu Batak Tingkat Nasional II/1980 yang digelar di Taman Ismail Marzuki Jakarta, yang diketuai Ronald Situmorang Pencipta Terbaik yang diperlombakan. Parihutan Manik keluar sebagai Pencipta Lagu Terbaik dengan Lagu 'Ingot Samosir.
Lagu “Molo Hu Ingot” ciptaan Parihutan Manik dirilis tahun 2004 adalah merupakan sebuah jalur cerita kerinduan masa kecil dan juga waktu yang tak bias diulang. Lirik lagu ini dikemas dengan baik oleh penciptanya menceritakan perasaan seseorang yang sedang diperantauan dan merindukan kampung halamannya, pada zamanya lagu “Molo Hu Ingot” merupakan lagu pavorit dan hits digemari pertelinga musik muda dan tua yang dipopulerkan Trio Lasidos.
Lagu ini enak di dengar yang mengisyaratkan seseorang ingin mengulang kembali kisah kehidupannya waktu kecil, tetapi dia menyadari bahwa semua itu tidak dapat terulang lagi karena waktu telah berubah.
Masih banyak lagi lagu - lagu ciptaan Parihutan Manik alumni Politeknik Akademi Pimpinan Perusahaan (APP) Jakarta ini semisal Amang Mulak Nama Au yang dipopulerkan Rumba Trio dan Simbolon Sister, Ompu Silauraja dan sebagainya. (S24/Fendi Sinabutar).
Posting Komentar