Kabut Asap Semakin Pekat, Pembelajaran Sekolah Masih Daring, Sabtu pagi (7/10/2023). (Foto: AsenkLeeSaragih) |
Jambi, S24-Kabut asap akibat kebakaran lahan semakin pekat menyelimuti udara Kota Jambi dan sekitarnya. Dampak dari kabut asap yang menyebabkan kondisi udara buruk tidak sehat memaksa pemerintah melanjutkan proses mengajar sekolah semua tingkatan lewat daring (dalam jaringan). Bahkan kabut asap pekat ini telah mengganggu penerbangan dan juga menyebabkan penderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) tercatat sebanyak 7.717 orang.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sultan Thaha Jambi, Annisa Fauziah mengatakan jarak pandang pada hari ini terpantau hanya 1.000 hingga 2.000 meter. Bahkan, indeks kualitas udara di Kota Jambi pada Sabtu pagi (7/10/2023) sebesar 152.
Indeks tersebut menunjukkan bahwa kualitas udara Jambi sedang dalam kategori tidak sehat. Memang intensitas kepekatan asap cukup signifikan karena sepanjang hari termonitor dari PM 2.5 dalam kondisi tidak sehat.
Dengan kondisi itu, BMKG baru-baru ini menerima laporan dua maskapai yang hendak landing di Bandara Sultan Thaha Jambi kesulitan gegara visibility yang cukup rendah. Maskapai itu yakni Lion Air dan Garuda Indonesia.
Disebutkan, dengan seiring masuknya kecepatan angin yang lumayan kencang sehingga jarak pandang cukup terbuka pada siang hari sehingga bisa pesawat bisa landing kembali.
Sementara Pemerintah Kota (Pemko) Jambi telah mengambil keputusan untuk memperpanjang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar secara daring (dalam jaringan) karena kondisi udara yang masih tidak sehat akibat kabut asap.
Keputusan ini berdasarkan surat edaran No.18/EDR/HKU/2023 yang dikeluarkan pada tanggal 4 Oktober 2023. Surat edaran tersebut memperpanjang Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara online atau daring bagi pelajar sekolah di Kota Jambi.
Perpanjangan ini berlaku untuk pelajar tingkat Kelompok Bermain/KB, PAUD, TK, SD, dan SMP sederajat, baik negeri maupun swasta, di Kota Jambi. Kebijakan ini berlaku selama tiga hari, dimulai dari tanggal 5 Oktober hingga 7 Oktober 2023. Sebelumnya proses belajar daring telah dilaksanakan sejak 2 Oktober 2023 hingga 4 Oktober 2023.
Selain itu, Pemerintah Kota Jambi terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi, pusat, dan instansi lainnya untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam mitigasi penanganan bencana kabut asap di Kota Jambi. Kota Jambi juga telah membentuk Gugus Tugas (Task Force) Kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam upaya pencegahan dan pengendalian dampak kabut asap.
Pemkot Jambi juga mendorong Pemerintah Provinsi Jambi untuk meminta kepada pemerintah pusat agar memodifikasi cuaca dan menciptakan hujan buatan di wilayah Kota Jambi dan kabupaten sekitar yang mengalami kekeringan dan memiliki hotspot.
Kepada masyarakat, dihimbau untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan, terutama bagi anak-anak selama pembelajaran jarak jauh berlangsung.
Selain itu, penting untuk menghindari sumber polusi, tidak merokok, menutup ventilasi di rumah, kantor, sekolah, dan tempat umum ketika tingkat polusi udara tinggi, serta menggunakan masker saat berada di luar ruangan. Semua tindakan ini diambil untuk menjaga kesehatan masyarakat di Kota Jambi selama masa kabut asap yang belum mereda.
Terpisah, Executive General Manager (EGM) Bandara Sultan Thaha Jambi, Siswanto mengatakan tiga hari terakhir aktivitas pesawat yang terbang dari Jakarta itu terganggu karena tebalnya kabut asap pada pukul 06.30 WIB. Visibility atau jarak pandang di bawah 1.400 meter. Karena menunggu jarak pandang mencapai 1.600, pesawat Lion Air ini terpaksa tetap berada di udara hingga berputar sebanyak tiga kali.
"Sampai terbang selama 30 menit. Ada tiga kali holding (berputar). Berputar-putar di udara karena hendak menunggu sampai 1.600 visibility," katanya.
Setelah itu, pada pukul 10.50 barulah pesawat ini berhasil mendarat. "Sesudah landing, pesawat itu kembali terbang lagi sesuai jadwal," kata Siswanto.
Tidak hanya pesawat Lion Air, pesawat Garuda juga terpaksa melakukan holding atau berputar-putar untuk menunggu jarak pandang yang aman. Kendati demikian, pesawat ini juga berhasil melakukan pendaratan dengan aman.
"Yang pesawat Garuda sudah mau turun, naik lagi. Naik lagi dan berputar selama satu jam tiga menit. Delaynya signifikan," ujarnya. Selain mengganggu aktivitas penerbangan, kabut asap di Kota Jambi jelas mengancam kesehatan. Selama bulan September 2023, penderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) tercatat sebanyak 7.717 orang. (S24-AsenkLeeSaragih)
Posting Komentar