10 Hari Hilang, Jasat Diva Freddi Sinaga Ditemukan Jadi Tengkorak di Semak Belukar di Banyuasin, Sumsel.(IST) |
PALEMBANG, S24– Seorang pria bernama Diva Freddi Sinaga (22) warga asal Sidikalang, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara yang sempat dilaporkan hilang selama 10 hari, akhirnya ditemukan sebagian tubuhnya sudah jadi tengkorak di Jalan Tanjung Api – Api Jembatan 2, Muara Sugih, Tanjung Lago, Banyuasin, Sumsel, Jumat (20/10/2023). Korban berkerja disebuah koperasi di Palembang bernama Rejeki Mandiri Jaya (RMJ).
Mengutip dari Portal MATTANEWS.CO, Jufernando Simanjuntak dan rekan dari LBH Horas Bangso Batak Nusantara dalam hal ini mendampingi dan diberi kuasa oleh pihak keluarga memaparkan secara gamblang atas kasus ini.
“Awal mulanya, korban Diva F Sinaga ini pergi dari Mess tempatnya bekerja yang berada di Jalan Bunga Mayang, Komplek Maskarebet Blok B 25 No 2 Rt/Rw : 03/01, Talang Kelapa, Alang-Alang Lebar, Palembang untuk melakukan aktivitas tugas harian dari kantor pada hari Rabu 04 Oktober 2023 pada jam 09.00 WIB,” jelas Jufernando Simanjuntak.
Namun sejak Diva F Sinaga pamit, korban tak kunjung kembali, sehingga pihak keluarga sesama diperantauan di Palembang dan rekan sekantornya berinisiatif membuat laporan orang hilang di Polsek Talang Kelapa pada Kamis 12 Oktober 2023.
Diketahui saat pergi kerja, Freddi mengendarai sepeda motor Revo bernomor polisi BG 2422 ADS warna hitam merah, pakai helm, kenakan sweater berlis merah di tangan, celana jeans, sepatu kulit hitam dan membawa tas kecil hitam.
“Berselang satu hari buat laporan kehilangan, tepatnya tanggal Jumat 13 Oktober 2023 Pukul 20.00 WIB ada kabar bahwa ada penemuan mayat, lalu kami berangkat satu tim dan benar ciri-ciri mayat tersebut sama persis dengan korban saat hendak pergi kerja namun untuk motor, handphone dan tas hitam kecil milik korban tidak ada,” terang Jufernando Simanjuntak.
Setelah diyakini dari ciri-ciri mayat itu benar Diva Freddi Sinaga yang telah hilang selama 10 hari, mayat tersebut langsung dibawa ke RS Bhayangkara Palembang untuk diautopsi.
“Setelah dari autopsi, besoknya kami langsung buat laporan di Polres Banyuasin, korban sendiri dibawa ke Medan untuk pemakaman, ini ada indikasi pembunuhan dan perampokan,” katanya.
Adapun laporannya teregistrasi dengan nomor STTLP/216/X/2023/SPKT/Polres Banyuasin/Polda Sumatera Selatan.
“Kondisi badan korban pada saat ditemukan sudah membusuk dan tulang rusuk telah menganga, isi perut sudah tidak ada lagi, kepala sudah jadi tengkorak dengan tempurung tulang kepala bolong tanpa ada otak lagi, jasad terkapar di semak belukar dekat dengan tempat pembuangan sampah,” katanya.
Sejauh ini diketahui, sesudah diselidiki, sesama temannya tidak ada masalah, juga ditempat penagihannya juga tidak ada masalah di sepanjang rute penagihannya. Tagihannya merupakan tagihan ringan dari kisaran Rp 25 ribu sampai Rp 50 ribu.
Namun pada tanggal 02 Oktober 2023, korban sempat cerita pada pengawas lantaran pulang agak telat dari biasanya. Korban dimarahi oleh salah satu nasabah yang sering telat bayar tagihan namun mau pinjam uang lagi tapi tidak dikasih oleh korban.
“Tagihan hari itu berkisaran Rp 1 Juta dari sekian banyak nasabah di sepanjang rute penagihan korban ini. Pada saat ditemukan untuk uang ini juga tidak ada, korban yang sudah hampir jadi tengkorak ini ditemukan hanya memakai pakaiannya saja dan ada helmnya tergeletak,” ujarnya.
Sebagai keluarga besar Horas Bangso Batak Nusantara siap bekerjasama dan mencari informasi atas kasus ini, “Kami juga berharap dan memohon kepada jajaran kepolisian Polres Banyuasin untuk segera menangkap pelaku dan diproses dengan ketentuan hukum yang berlaku,” tandasnya. (S24-Red)
Posting Komentar