Hentikan Kericuhan di Rempang Batam Dengan Cara PriKemanusiaan.(IST) |
Batam, S24-Aksi kebrutalan warga di kantor Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam) semakin tak terkendali. Massa secara nekat melempari petugas dengan batu besar. Siapa sebenarnya penyulut amarah massa ini hingga membabibuta nekat melawan petugas.
Penanganan unjuk rasa anarkin di depan Kantor BP Batam ini harus dilakukan dengan rasa kemanusiaan dan cara-cara pendekatan emosional. Tak ingin aksi warga semakin brutal, membuat Kepala BP Batam M Rudi turun dan menemui massa yang melakukan aksi unjuk rasa, Senin (11/9/2023).
Pada aksi ini, Muhammad Rudi mengajak massa aksi untuk berdialog guna mendengarkan aspirasi yang menjadi tuntutan. Dalam dialog yang berlangsung, Rudi menegaskan bahwa proyek pengembangan Kawasan Rempang merupakan prioritas pemerintah pusat.
Bukan tanpa alasan, proyek tersebut masuk dalam daftar Program Strategis Nasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI sesuai yang tertuan pada Permenko Nomor 7 Tahun 2023.
“Saya sudah menyampaikan bahwa BP Batam adalah perpanjangan tangan pemerintah pusat. Saya sudah memberikan tawaran kepada perwakilan masyarakat untuk berangkat ke Jakarta berbicara dengan pemerintah pusat terkait pengembangan Rempang. Namun niat saya itu tak disambut baik,” ujar Rudi di hadapan pengunjuk rasa.
Rudi yang juga menjabat sebagai Wali Kota Batam mengatakan bahwa pihaknya selalu membuka ruang kepada masyarakat untuk berdialog terkait rencana investasi Rempang Eco-City.
Sosialisasi ke masyarakat Rempang pun telah dilakukan BP secara intens sejak beberapa hari terakhir. Sehingga, warga pun mendapat kesempatan untuk menyampaikan apa yang menjadi aspirasinya.
“Ini adalah program strategis nasional, keputusannya ada di pemerintah pusat. Mari kita duduk bersama, saya tidak punya wewenang melebihi dari menteri dan pemerintah pusat,” pungkasnya.
5 Orang Pengunjuk Rasa Positif Narkoba
Dari 43 orang diamankan, 5 dintara positif narkoba 3 jenis ganja dan 2 Sabu. Mereka ikut dalam perusakan pagar dan gedung BP Batam, Senin (11/9/2023). Tidak hanya itu, lima dari 43 orang tersebut dinyatakan positif narkoba usai menjalani tes urine di Mapolresta Barelang pasca unjuk rasa anarki yang dilakukan. Dengan rincian, tiga orang positif memakai ganja dan dua lainnya memakai narkoba jenis sabu.
Kapolresta Barelang, Kombes Pol Tri Nugroho, menyayangkan kondisi tersebut. Dia menegaskan bahwa proses hukum terhadap keseluruhan pelaku pun akan terus berlanjut.
“Pelanggar hukum akan kami tindak tegas dan kepada masyarakat Kota Batam saya mengajak untuk menjaga situasi kondusif,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Sementara, Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, melalui Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol, Ariastuty Sirait, mengungkapkan hal senada. Menurut Ariastuty, tindakan melanggar hukum seharusnya tak dilakukan oleh para pengunjuk rasa. Apalagi sampai memakai zat terlarang.
“Kami mendukung penuh penegakan hukum terhadap para pelaku yang diduga melawan hukum. Mari bersama menjaga situasi kondusif Kota Batam,” ujarnya, Selasa (12/9/2023).
Sebagai kota industri, Ariastuty mengajak seluruh masyarakat Kota Batam untuk menjaga stabilitas keamanan daerah.
“Jika situasi tak kondusif, maka iklim investasi pun akan ikut terdampak. Investor bisa mengurungkan niat untuk berinvestasi. Sesuai arahan Kepala BP Batam, mari sama-sama kita menahan diri. Musyawarah merupakan jalan terbaik untuk keluar dari permasalahan,” katanya.
Pos Kesehatan Bagi Masyarakat Rempang Batam
Guna meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat, Biddokkes Polda Kepri menggelar kegiatan Bakti Kesehatan yang berlangsung pada hari Sabtu, 9 September 2023, dimulai pukul 08.00 WIB hingga selesai di Panti Jompo Titian Kasih, Yayasan Tunas Karya Sembulang serta masyarakat Simpang Sembulang Kota Batam. Minggu (10/9/2023).
Kegiatan tesebut dipimpin oleh Kabiddokkes Polda Kepri Kombes Pol. dr. Muhammad Haris, Serta turut juga dihadiri oleh Karumkit Bhayangkara Batam Pembina dr. Rr. Novita Wahyu Handayani, M.M., Personel Biddokkes dan Rumkit Bhayangkara Batam serta Personil Polsek Galang.
Kemudian dalam kesempatan tersebut Kabiddokkes Polda Kepri Kombes Pol. dr. Muhammad Haris, menjelaskan bahwa tujuan diadakannya kegiatan tersebut sebagai salah satu wujud kepedulian Polda Kepri terkait kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Pulau Rempang Kota Batam. Kegiatan ini juga tidak hanya berfokus kepada masyarakat, akan tetapi 15 anggota TNI – Polri yang sedang melaksanakan tugas pengamanan juga tidak luput mendapat perhatian kesehatan dalam kegiatan ini.
Kegiatan bakti sosial tersebut mendapat sambutan yang hangat dan apresiasi dari Masyarakat, adanya bakti sosial ini juga mempermudah mereka untuk mendapat pelayanan Kesehatan yang baik dari Biddokkes Polda Kepri.
Adapun hasil dari kegiatan bakti kesehatan ini mencakup berbagai aspek kesehatan, seperti pemeriksaan kesehatan, pengobatan umum, pemeriksaan laboratorium sederhana untuk mengukur kadar kolesterol, gula darah, dan asam urat. Tidak hanya itu, penyuluhan kesehatan juga diberikan kepada peserta untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga Kesehatan serta pembagian obat dan vitamin guna memberikan manfaat dalam menjaga Kesehatan masyarakat.
“Terakhir saya berharap melalui kegiatan bakti kesehatan ini, kami dapat terus memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik kepada masyarakat Kepulauan Riau. Semoga upaya kami dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan dan memberikan perawatan medis yang tepat dapat memberikan dampak positif pada kualitas hidup masyarakat, serta memperkuat ikatan antara kepolisian dan komunitas dalam membangun masyarakat yang lebih sehat dan Sejahtera,” Tutup Kabiddokkes Polda Kepri Kombes Pol. dr. Muhammad Haris.
Pengembangan Eco City Untuk Masyarakat Rempang Batam
Sementara Kampung Pengembangan Nelayan Maritime City yang dibangun untuk masyarakat Rempang terdampak Proyek Stategis Nasional Rempang Eco-City bukan hanya sekedar janji. Kesuksesan pembangunan yang dilaksanakan BP Batam, sudah bisa menjadi bukti.
Dalam beberapa tahun terakhir, BP Batam telah sukses mempercantik Kota Batam. Jalan-jalan utama dan infrastruktur di Kota Batam telah dibangun demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Batam.
Saat ini, BP Batam mempunyai tugas untuk membangun Kampung Pengembangan Nelayan Maritime City, yang sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan karena sudah banyak bukti yang bisa dijadikan contoh.
BP Batam telah menyiapkan lahan seluas 471 hektare di kawasan Dapur 3, Kelurahan Sijantung, Pulau Galang. Lahan yang disiapkan ini, masih berada di satu garis pantai dengan lokasi warga sebelumnya di Rempang.
Sehingga masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan, masih bisa mencari ikan ke lokasi yang biasanya mereka datangi. Hanya saja, titik keberangkatannya yang berbeda dari sebelumnya.
Pembangunan kampung ini, memiliki slogan “Tinggal di Kampung Baru yang Maju, Agar Sejahtera Anak Cucu”. Kampung ini, juga akan menjadi kampung percontohan di Indonesia, sebagai kampung nelayan modern dan maju.
Kampung ini jaraknya hanya 5,5 kilometer dari jalan utama Trans Barelang dengan ROW jalan seluas 8 meter.
Dalam perkampungan, akan dibagi untuk area perumahan; fasilitas pendukung; kluster service dan pemerintahan; kluster ruang hijau dan biru; serta kluster fasilitas umum.
Setiap masyarakat terdampak relokasi, akan mendapatkan satu hunian baru tipe 45 senilai 120 juta rupiah, dengan luas tanah maksimal 500 m2. Setiap satu rumah yang terdampak, akan diganti dengan satu unit hunian baru.
"Tempat yang baru ini pasti akan kami siapkan untuk bapak dan ibu warga Rempang. Kami tidak akan pindahkan bapak dan ibu begitu saja,” ujar Kepala BP Batam, Muhammad Rudi pada acara Dialog Pengembangan Rempang di Ballroom Hotel Harmoni One, beberapa waktu yang lalu.
Dalam blockplan Kawasan Nelayan Maritime City, untuk di kluster service dan pemerintahan akan disiapkan area sevice terpadu, seperti Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) sehingga lebih ramah lingkungan. Kemudian juga, dibangun Gardu Listrik dan TPS.
Selain itu pula, juga terdapat kantor pemerintahan seperti Kantor Kematan, Kantor Kelurahan, Kantor Polsek, Kantor Koramil hingga Pemadam Kebakaran. Selanjutnya pada kluster ruang hijau dan biru akan terdapat hutan mangrove; area penghijauan; makam dan pantai.
Kemudian di kluster fasilitas umum, akan ada pasar; tempat ibadah; sekolah mulai dari SD, SMP hingga SMA/SMK. Tidak hanya itu, terdapat pula area dermaga pelabuhan ikan hingga fasilitas olahraga yang didalamnya terdapat lapangan bola kaki.
Deputi III BP Batam, Sudirman Saad mengatakan, konsep Kampung Pengembangan Nelayan Maritime City ini sudah menjadi cita-citanya saat menjabat Direktur Pemberdayaan Masyarakat Pesisir, Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Namun, cita-cita itu akan direalisasikannya untuk masyarakat Rempang Galang dan hanya ada satu-satunya di Indonesia.
“Disini akan dibangun sebuah perkampungan yang modern dan sangat baik. Oleh karena itu bapak Muhammad Rudi sebagai Kepala BP Batam sudah mengambil keputusan, bahwa hak-hak warga harus diberikan,” katanya.
Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait menjelaskan, untuk pembangunan kampung baru itu harus melalui payung hukum yakni Peraturan Presiden.
Saat ini, untuk aturan tersebut sudah diajukan dan dalam tahap kajian hukum. Sehingga harapannya, aturan itu dapat segera terbit. Setelah aturan itu terbit, BP Batam akan langsung membangun rumah bagi warga yang terdampak.
Bagi warga yang secara sukarela ingin menyerahkan lahannya kembali pada pemerintah bisa mengunjungi tiga posko : RSKI Galang, Kantor Camat Galang dan PTSP Batam Center.
“Koordinasi terus kami laksanakan bersama dengan pemerintah pusat. Kami terus mengupayakan agar aturan ini bisa cepat, sambil dilapangan juga dilaksanakan sosialiasi. Kami harap masyarakat mendapat informasi jelas dan tidak terprovokasi,” imbuhnya. (S24/Berbagaisumber/AsenkLeeSaragih)
Posting Komentar