Jambi, S24-Kelompok masyarakat Adat Melayu Kota Jambi melaksanakan aksi damai solidaritas di Bundaran Tugu Keris Siginjai, Kotabaru Kota Jambi guna mendukung masyarakat Pulau Rempang, Batam, Jumat sore (15/9/2023). Aksi solidaritas ini menolak rencana relokasi terkait proyek strategis nasional (PSN) Eco City di Pulau Rempang, Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Ratusan Masyarakat Adat Melayu Jambi menggelar aksi unjuk rasa menolak rencana relokasi terkait proyek strategis nasional (PSN) Eco City, Jum'at (15/9/2023).
Salah satu koordinator aksi Hafizi Alatas mengatakan bahwa PSN Eco City dapat mengancam ruang hidup masyarakat yang berada di Pulau Rempang dan Galang.
Masyarakat Melayu Jambi ini juga membentangkan sepanduk dukungan terhadap masyakat Melayu Pulau Rempang Batam yang ada di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Koordinator aksi, Hafis Alatas dalam orasinya mengatakan PSN Eco City dapat mengancam ruang hidup masyarakat di Pulau Rempang dan Galang. Karena itu, kelompok masyarakat Melayu Jambi meminta pemerintah untuk meninjau kembali proyek tersebut.
"Kita meminta kepada Pemerintah Republik Indonesia agar meninjau atau mengkaji kembali keputusan yang akan diambil. Agar keputusan yang diambil bisa adil untuk masyarakat. Kami mendapatkan kabar bahwa sejumlah tokoh masyarakat di Pulau Rempang dan Galang sudah ditangkap dan sedang diperiksa," ujarnya.
"Tokoh-tokoh masyarakat di sana diamankan dan lagi diperiksa. Ini kita meminta secara kemanusiaan agar diambil keputusan yang terbaik. Kami akan terus memantau persoalan proyek nasional dan rencana relokasi warga tersebut. Bila keputusan yang diambil tetap merugikan masyarakat di Pulau Rempang dan Galang, masyarakat Melayu Jambi akan kembali menggelar aksi," katanya.
Disebutkan, aksi solidaritas ini selain didorong rasa kemanusiaan, juga diperkuat dengan sentimen kesukuan. Masyarakat Melayu di Jambi mempunyai hubungan dengan masyarakat Melayu Pulau Rempang secara historis.
"Masyarakat Melayu Jambi pada dasarnya mendukung semua kebijakan dan program pembangunan yang dilakukan pemerintah selama sejalan dengan hak asasi manusia. Kita terus dan memantau. Kita akan menurunkan tim untuk ke sana. Kita berharap jaga konduktivitas negeri kita masing-masing," katanya.
Masyarakat Adat Melayu Jambi desak pemerintah kedepankan nilai kearifan lokal dalam menjalankan pembangunan di Pulau Rempang. Kekerasan dan intimidasi apa pun agar dihentikan.
Kata Hafis Alatas, masyarakat adat melayu di Jambi menyampaikan rasa solidaritas atas konflik yang dialami masyarakat melayu di Pulau Rempang, Kepulauan Riau. Masyarakat menolak segala bentuk kekerasan dan pemaksaan dalam rencana pembangunan di pulau itu.
”Sakit satu, sakit semua. Kami masyarakat di Jambi turut merasakan duka yang dialami masyarakat melaui di Rempang,” ujar Ketua Serambi Bersatu, Kemas dalam aksi. (S24-Red)
Posting Komentar