Foto tangkap layar. |
Jambi, S24-Beredar sejumlah potongan video di group WhatsApp tentang pembubaran paksa acara bertajuk "Membangkitkan Rasa Cinta Generasi Muda Terhadap Budaya Jambi" disalah satu pusat perbelanjaan di Kota Jambi, Jumat (8/9/2023). Ada sebuah video pendek menampilkan tarian mirip diduga LGBT yang membuat acara jauh dari judulnya.
Dalam spanduk panggung, tertulis FORKOM ORMAS Kota Jambi dengan gambar wajah Wali Kota Jambi H Syarif Fasha dan Wakil Wali Kota dr Maulana juga wajah Mulyono Eko Ketua FORKOM Ormas Kota Jambi.
Dalam wikipedia.org, kadang-kadang istilah LGBT digunakan untuk semua orang yang tidak heteroseksual, bukan hanya homoseksual, biseksual, atau transgender.
"Acara pemkot yang katonya untuk membangkitkan dan rasa cinta generasi muda Kota Jambi terhadap budaya, "Budaya LGBT ko yang ditontonkan. Ancooor Kota Jambi," tulis Kemas Maktub dengan membagikan sebuah video mirip LGBT lagi berdansa atau menari.
Sementara vide potongan lainnya, aksi LSM yang membubarkan acara dan memberikan orasi ditempat acara. (simak video).
Wali Kota Jambi Sikapi
Klarifikasi Syarif Fasha ini disampaikan melalui konferensi pers di Rumah Dinas Wali Kota Jambi pada Jumat (8/9/2023). |
Wali Kota Jambi Syarif Fasha angkat bicara terkait cuplikan video viral dimedia sosial yang menampilkan kelenggokan sejumlah pemuda layaknya seperti perempuan. Acara itu diselenggarakan oleh Forkom Ormas Kota Jambi pada Kamis (7/9/2023) di Mall WTC Batanghari.
Klarifikasi Syarif Fasha ini disampaikan melalui konferensi pers di Rumah Dinas Wali Kota Jambi pada Jumat (8/9/2023).
Acara tersebut mengangkat tema Rasa Cinta Generasi Muda Terhadap Budaya Jambi. Di dalam pertunjukannya menampilkan seni tari dari sanggar tari.
“Saya sampaikan bahwa kegiatan itu dilaksanakan dan digagas oleh Forkom Ormas Kota Jambi. Intinya mereka meminta izin melakukan kegiatan itu untuk menampilkan seni dan budaya Jambi. Termasuk juga anak-anak disabilitas dan anak-anak yang berasal dari kabupaten dan kota dalam Provinsi Jambi,” katanya“
Kemudian di atas pukul 05.00 WIB sore kegiatan itu selesai, kemudian tanpa diketahui ada EO yang menampilkan sanggar-sanggar seni yang tanpa diketahui oleh Kesbangpol dan lain sebagainya. Ternyata tampilan itu adalah tampilan yang ditampilkan di dalam video yang ada dimedsos itu," ungkapnya.
Sebagaimana diketahui di dalam cuplikan video itu menggambarkan sejumlah pemuda sedang ngedance bergaya dan berkostum layaknya perempuan di atas panggung.
“Kemudian di atas pukul 05.00 WIB sore kegiatan itu selesai, kemudian tanpa diketahui ada EO yang menampilkan sanggar-sanggar seni yang tanpa diketahui oleh Kesbangpol dan lain sebagainya. Ternyata tampilan itu adalah tampilan yang ditampilkan di dalam video yang ada dimedsos itu," ungkapnya.
Sebagaimana diketahui di dalam cuplikan video itu menggambarkan sejumlah pemuda sedang ngedance bergaya dan berkostum layaknya perempuan di atas panggung.
“Kepada Forkom Ormas Kota Jambi" untuk dapat menyelesaikan masalah ini kalau ada unsur kesengajaan baik dari EO dan sebagainya yang menampilkan hal ini untuk bisa ditindaklanjuti kepada pihak berwajib. Pemkot Jambi sangat menyesalkan hal ini bisa terjadi,” katanya.(S24-Red)
Posting Komentar