Ir Mangindar Simbolon. |
Medan, S24 - Mantan Bupati Kabupaten Samosir Provinsi Sumatera Utara Ir Mangindar Simbolon ditahan penyidik Kejati Sumut dalam perkara ahli fungsi lahan hutan Tele yang mengakibatkan kerugian negara sekitar Rp 32,74 miliar.
"Kejati Sumut melakukan penahanan terhadap Mangindar Simbolon atas dugaan tindak pidana korupsi izin membuka lahan untuk permukiman dan pertanian pada kawasan hutan di Desa Partungko Naginjang Kecamatan Harian Kabupaten Samosir karena diduga tidak sesuai dengan syarat yang ditetapkan," ujar Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Sumut Yos A. Tarigan di Medan Jumat, 18/8/2023.
Ia mengatakan dugaan korupsi dilakukan pada saat tersangka Mangindar Simbolon masih menjabat Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Toba Samosir tahun 1999 hingga 2005, yaitu berdasarkan keterangan saksi ahli, surat keputusan dan alat bukti petunjuk.
"Dari hasil perhitungan kerugian negara berdasarkan hasil audit dari BPKP Wilayah Sumut, bahwa terdapat kerugian negara sebesar Rp 32.740.000.000," tutur Yos A Tarigan.
Yos mengatakan tersangka Mangindar Simbolon diduga melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 2 ayat (1) subsider Pasal 3 Jo Pasal 18 ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP yang ancaman hukumannya lebih dari lima tahun sesuai dengan Pasal 21 KUHAP dapat dilakukan penahanan.
"Bahwa terhadap tersangka telah dilakukan pemanggilan sebanyak tiga kali secara patut, akan tetapi tidak hadir sehingga menimbulkan kekhawatiran tersangka akan melarikan diri, merusak atau menghilangkan barang bukti dan atau mengulangi tindak pidana," kata Yos.
Sebelumnya, kata Yos, tim penyidik Pidsus Kejati Sumut mendatangi domisili tersangka, tetapi tersangka tidak berada di tempat dan kepada keluarga disampaikan agar Mangindar Simbolon memenuhi panggilan Kejati Sumut.
Setelah itu, pada Jumat 18/8/2023, MS hadir ke Kejati Sumut untuk dimintai keterangan sebagai tersangka dan tim penyidik menyimpulkan untuk melakukan penahanan.
"Kemudian tersangka dilakukan penahanan selama 20 hari ke depan terhitung mulai tanggal 18 Agustus 2023 sampai dengan 6 September 2023 di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Medan," tuturnya. (S24/Red).
Posting Komentar