Lasro Simbolon. |
MEDAN, S24 - DPRD Sumatera Utara telah mengirimkan 3 (tiga) nama calon penjabat (pj) Gubernur pengganti Edy Rahmayadi ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), karena masa jabatan Edy akan berakhir pada 5 September 2023 mendatang.
"Baru tadi selesai rapat kita dengan seluruh fraksi pimpinan DPRD Sumut. Jadi sudah ada tiga nama yang sampai ke meja saya. Yang sudah saya teken," ujar Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting Kamis, 3/8/2023.
Baskami menyebutkan tiga nama yang diusulkan DPRD yakni Sekretaris Daerah (Sekda) Sumut Ir Arief Sudarto Trinugroho, MT, Deputi Penempatan dan Perlindungan Kawasan Amerika dan Pasifik BP2MI Lasro Simbolon dan Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri Dr Safrizal ZA, M. Si.
"Kami siapkan nama - namanya. Jadi besok Jumat (4/8/2023) kami kirim ke Kemendagri. Kita hanya mengajukan permohonan, nanti yang memutuskan dari pusat," ucap Politisi PDIP ini.
Penunjukan Pj Gubernur oleh pemerintah pusat ini disebabkan aturan dalam UU Pilkada yang menetapkan Pilkada 2024 digelar serentak. Pemungutan suara akan digelar pada 27 November 2024.
Seluruh kepala daerah tingkat Kota/Kabupaten maupun Provinsi yang masa jabatannya habis sebelum November 2024, akan diisi oleh penjabat.
Salah satunya figur yang mengerti dan paham tentang kondisi Sumut dan yang terlepas dan tidak pernah bersinggungan dengan tarikan kepentingan politik di daerah ini.
Sosok tersebut dinilai ada pada Lasro Simbolon.Pendapat tersebut disampaikan akademisi dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), Yusrita. Yusnita merupakan Dosen Fakultas Ekonomi UISU dan juga Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Ekonomi UISU.
Selain akademisi Yusnita juga aktif dalam bidang pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), serta Direktur Eksekutif Ikatan Wirausaha Perempuan Indonesia.
Dikatakan Yusrita, Undang-Undang Nomor 10 tahun 2016 tentang Pilkada menyebutkan, Pj Gubernur akan diajukan oleh Kemendagri, lalu dipilih langsung oleh presiden. Karena itu, menurutnya, kunci dari penetapan Pj Gubernur tersebut ada di Kemendagri.
Untuk figur Pj Gubernur Sumut yang tepat, menurut Yusrita adalah Lasro Simbolon. Alasannya, Lasro Simbolon memiliki kapasitas yang mumpuni di pemerintahan dan memiliki pengalaman serta jaringan yang luas, juga berwawasan global.
“Lasro Simbolon diyakini tidak pernah bersinggungan dengan tarikan kepentingan politik Sumut. Sehingga beliau mampu tegak lurus dalam tugasnya,” sebut Yusnita.
Dikatakan Yusrita, Lasro Simbolon merupakan putra Sumut yang berhasil meniti karier birokrasi sampai puncak, yakni Eselon 1 A (Deputi BP2MI), dan golongan ASN tertinggi IV/E. Lasro juga memiliki pengalaman luas, jaringan dan wawasan global, karena berkarier panjang.
Dilanjutkan Yusnita Lasro Simbolon juga termasuk pernah menjadi diplomat RI di berbagai negara dan organisasi internasional. Seperti di Australia, Austria, Jenewa (Swiss), Belanda dan Wakil Dubes RI di Moskow Rusia. Serta juga memiliki pengalaman diplomasi multilateral di PBB dan organisasi internasional.
Ditambahkan Yusrita, Lasro Simbolon memiliki pemahaman atas potensi, tantangan dan kekuatan Sumut. Dia juga dikenal selalu dekat dan berkolaborasi dengan para Gubernur Sumut dan Wagub Sumut sebelumnya.
“Beliau juga gigih dan konsisten mempromosikan ekspor, pariwisata dan investasi di Sumut ke mancanegara bersama para pimpinan daerah dan dunia usaha,” katanya.
Diuraikannya juga faktor terpenting dari sosok Lasro Simbolon, menurut Yusrita, dia tidak pernah bersinggungan dengan tarikan kepentingan politik Sumut. Karenanya diyakini dia akan mampu tegak lurus hanya dalam melaksanakan tugas-tugasnya saja.
“Dengan begitu, kondisi Provinsi Sumatera Utara akan stabil sampai dilantiknya gubernur definitif hasil Pilkada serentak pada tahun 2024,” tandas Yusnita..
Sosok Lasro Simbolon Dinilai Tepat
Sejumlah kalangan menganggap sosok Lasro Simbolon dinilai tepat untuk menjadi Pj Gubernur Sumut. Ia dianggap sebagai figur yang mengerti dan paham tentang kondisi Sumut yang terlepas dari ketersinggungan dan ketrikatan kepentingan politik di Sumatera Utara.
Lasro Simbolon lahir di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara pada tanggal 3 Desember 1964. Lasro Simbolon menuntaskan pendidikan S1 di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara (USU) tahun 1987. Lasro Simbolon meraih gelar Master of Arts pada program pasca sarjana International Politics and Economics di Griffith University, Australia, tahun 1995.
Selanjutnya Lasro Simbolon merupakan diplomat karier pada Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Ia menamatkan Pendidikan Sekolah Dinas Luar Negeri selama satu tahun (1991), pada tahun 1996, Lasro ditempatkan sebagai Sekretaris II Politik Multilateral pada KBRI/PTRI Wina, Austria (1996-2000).
Kemudian, ia kembali bertugas di Ditjen Multilateral sebagai Kepala Seksi Politik Khusus dan kembali ditugaskan menjadi Counsellor pada PTRI Jenewa, Swiss (2002-2006) dan menjadi Person in Charge untuk UN Human Rights Council, IOM, ICRC dan sebagian tugas-tugas terkait dengan ILO, WHO, dan ITU.
Setelah 4 tahun bertugas di PTRI Jenewa, Lasro mengemban tugas sebagai Co-coordinator Bidang Substansi, Komisi Kebenaran dan Persahabatan RI-Timor Leste di Denpasar, Bali.
Pada tahun 2008, Lasro kemudian ditugaskan menjadi Kasubdit Hak Asasi Manusia Kelompok Rentan, Direktorat Hak Asasi Manusia.Setelah itu, Lasro bertugas selaku Minister Counsellor pada KBRI Den Haag, Belanda (2009-2012).
Kemudian Lasro Simbolon dipromosikan menjadi Eselon II di Kementerian Luar Negeri sebagai Direktur Afrika (2012-2016), satu penugasan penting selaku focal point penguatan kerja sama bilateral Indonesia dengan seluruh negara Sub-Sahara Afrika untuk berbagai sektor, terutama ekonomi, perdagangan, investasi, politik, sosial budaya, pelindungan warga dan people to people interactions.
Setelah itu, Lasro dipromosikan sebagai Wakil Kepala Perwakilan RI (Wakil Duta Besar) untuk Rusia dan Belarus di KBRI Moskow pada bulan Juli 2016 selama 3 tahun.
Sekembalinya dari Moskow, Lasro bertugas selaku Diplomat Ahli Madya (Minister) pada Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa.Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 114/TPA Tahun 2021 tanggal 5 Agustus 2021, Lasro diangkat sebagai Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Amerika dan Pasifik pada Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Lasro Simbolon mengikuti berbagai pelatihan di dalam dan luar negeri, termasuk Sekolah Staf Luar Negeri (Sesdilu) pada tahun 2001, Sekolah Staf dan Pimpinan Luar Negeri (Sesparlu) dan Diklat PIM II pada tahun 2008, International Training on Peace Making and Preventive Diplomacy di Oslo, Norwegia (2005) dan International Training for Senior Diplomats oleh Clingendael Institute, Belanda (2011).
Sepanjang karirnya, Lasro Simbolon telah mendapatkan penganugerahan dari Presiden Republik Indonesia berupa penghargaan Satyalencana Karya Satya 10 Tahun (2000), penghargaan Satyalencana Karya Satya 20 Tahun (2010) serta Satyalencana Karya Satya 30 Tahun (2020).
Lasro Simbolon juga memperoleh penghargaan Peringkat Pertama Pendidikan Terpadu Sesparlu dan Diklat PIM II diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri dan Lembaga Administrasi Negara pada tahun 2008 Lasro Simbolon juga merupakan alumni PPRA Lemhannas RI Angkatan LXIV. (Berbagai Sumber, MH - Fendi Sinabutar)
Posting Komentar