Tim Reaksi Cepat/Pusdalops Penanggulangan Bencana/BPBD Kota Medan melakukan evakuasi terhadap korban banjir di Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, Minggu (27/2/2022). (Foto : Matra/Pusdalops-PBMedan).
(Matra, Medan) – Aktivitas warga Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) hingga Selasa (1/3/2022) masih lumpuh menyusul banjir yang melanda kota tersebut Senin (28/2/2022). Sebagian besar warga di beberapa kelurahan di Kota Medan belum bisa melakukan aktivitas sehar-hari akibar rumah mereka masih terendam banjir. Sementara itu ribuan warga Kota Mewdan juga masih mengungsi.
Kepala Badan Penanggulangan bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, M Husni di Kota Medan, Selasa (1/3/2022) menjelaskan, berdasarkan pendataan dan pantauan lapangan, jumlah wilayah yang terendam banjir di Kota Medan mencapai 14 kelurahan di sembilan kecamatan. Sedangkan warga yang mengungsi mencapai 3.267 kepala keluarga (KK) atau 9.428 jiwa.
Dikatakan, banjir yang masih menggenangi sebagian besar wilayah Kota Medan membuat aktivitas masyarakat, termasuk aktivitas sekolah, perkantoran dan pasar masih terganggu. Warga juga masih banyak yang belum bisa kembali ke rumah mereka karena banjir masih cukup tinggi hingga satu meter.
“Warga masih menunggu surutnya banjir. Kami fokus menangani korban banjir yang mengungsi. Kami juga memantau warga yang mengungsi ke rumah keluarga mereka. Prioritas utama, yakni memasok bantuan makanan, air bersih dan obat-obatan kepada pengungsi,”katanya.
Dijelaskan, banjir yang melanda sebagian besar wilayah Kota Medan Senin (28/2/2022) disebabkan hujan lebat yang mengguyur kota itu sejak Minggu (27/2/2022). Kemudian daerah gunung seperti Kabupaten Karo juga diguyur hujan lebat. Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan beberapa sungai di Medan meluap, yakni Sungai Deli, Sungai Dabura, Sungai Batuan dan Sungai Sunggal.
"Hujan lebat dengan intensitas yang tinggai di Kota Medan dan sekitarnya membuat Sungai Deli, Babura, Sei Batuan dan Sunggal meluap sejak Minggu (27/2/2022). Kondisi tersebut membuat sebagian besar wilayah Kota Medan terendam, Minggu pagi,”katanya.
M Husni mengatakan, kondisi banjir yang masih tinggi di Kota Medan, yakndi di Medan Barat, Medan Selayang, Medan Johor dan Medan Denai. Kemudian ada juga dua tanggul yang jebol di Medan Deli, yakni di Kecamatan Medan Deli dan Medan Marelan. Namun banjir di beberapa kecamatan lain sudah mulai surut.
“Genangan banjir di dua kecamatan tersebut masih tinggi hingga hari ini. Banjir terparah, yakni di sepanjang aliran Sungai Deli. Kenaikan air di Sungai Deli telah diambang batas. Sungai Deli ini induknya. Dampaknya sangat luas karena kenaikan air sungai ini sudah diambang batas,"paparnya.
Menurut M Husni, pihaknya melakukan evakuasi warga yang terdampak banjir dengan cepat menghindari jatuhnya korban. Selain itu pihaknya juga telah membuka pos komando (posko) dan dapur umum. Salah satu posko, yakni di gedung Darmawinata Kota Medan. Posko tersebut pusat informasi serta koordinasi dengan pihak kesehatan, keamanan dan penanganan bencana, termasuk juga para relawan. Kemudian juga membangun tenda pengungsi dan dapur umum.
Dikatakan, wilayah yang tedampak banjir di Kota Medan, yaitu Kelurahan Aur, Hamdan - Sei Mati di Kecamatan Medan Maimun. Kemudian Kelurahan Petisah Hulu, Titi Rantai dan Tanjung Rejo di Kecamatan Medan Sunggal. Selain itu beberapa kelurahan di Kecamatan Medan Baru dan Kecamatan Medan Polonia. Selanjutnya Kelurahan Binjai di Kecamatan Kecamatan Medan Denai, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan dan Kelurahan Harjosari, Kecamatan Medan Amplas.
Wali Kota Medan, Bobby Nasution (kanan depan) meninjau banjir di salah satu wilayah Kota Medan, Sumatera Utara, Senin (28/2/2022). (Foto : Matra/KominfoKotaMedan).
Penanganan Sigap
Sementara itu, Wali Kota Medan, Bobby Nasusiton Senin (28/2/2022) meninjau beberapa wilayah yang terendam banjir di Kota Medan. Menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut meminta BPBD dan Pemerintah Kota Medan lebih sigap dan mempercepat penanganan banjir, termasuk penyaluran bantuan terhadap korban banjir, khususnya di lokasi pengungsian.
Bobby Nasution pada rapat penanganan banjir di Kota Medan, Senin (28/2/2022) meminta diprioritaskannya evakuasi bagi warga yang bermukim di pinggiran sungai dan yang rumahnya terendam air. Kesiagaan bencana ini penting, karena ada kemungkinan hujan kembali turun dan dapat menyebabkan air sungai naik lagi.
"Utamakan keselamatan warga. Saya tidak mau ada korban jiwa,"katanya.
Bobby Nasution juga meminta BPBD Kota Medan menyiapkan tempat dan posko menampung warga yang dievakuasi. Bahan makanan, minuman, selimut, dan obat-obatan harus tersedia di posko tersebut. Bobby Nasution menegaskan, warga yang terdampak banjir harus benar-benar dilayani.
Dijelaskan, seperti dilaporkan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Medan, banjir di Medan Labuhan akibat luapan Sungai Deli akibat intensitas hujan tinggi. Ada tiga kelurahan di Medan Labuhan terkena banjir, yakni Kelurahan Besar, Martubung, dan Pekan Labuhan dengan total 14 Lingkungan. Sedangkan jumlah total rumah yang terkena banjir sebanyak 2.586 pintu.
Kemudianm katanya, Dinas PUPR Kota Medan juga melaporkan ada 12 kecamatan yang terdampak banjir. Dari jumlah tersebut, selain Medan Labuhan, ada lima kecamatan yang sejumlah wilayah yang saat rapat itu berlangsung masih digenangi air, yakni Medan Barat, Medan Selayang, Medan Deli, Medan Baru dan Medan Sunggal.
Di Medan Deli, lanjutnya, kawasan yang juga ditinjau Bobby Nasution dengan mengendarai sepeda motor, di Medan Johor. Korban banjir di Medan JOkor mencapai 1.000 orang. Kemudian di Kwala Bekala. Korban baniir di daerah ini sekitar 600 jiwa warga.
“Di Medan Barat ada 24 titik yang masih digenangi air dan warga yang terdampak banjir sebanyak 1.290 jiwa. Genangan air yang masih tinggi terjadi di Glugur Kota dan Jalan Kol L Yos Sudarso. Di Medan Selayang, air Sungai Babura dan Sungai Selayang mulai sejak pagi naik sehingga Jalan Dr Mansyur digenangi air. Di Medan Sunggal, beberapa tempat juga masih digenangi air,”katanya. (Matra/AdeSM/BerbagaiSumber).
Posting Komentar