Presiden Joko Widodo memetik buah jeruk manis asli di sentra produksi jeruk, Kampung Jeruk, Liang Melas Datas, Kabupaten Karo, Sumut , Jumat (4/2/2022). (Foto : BPMI Setpres/Laily Rachev).
(Matra, Karo) – Perjuangan warga Desa Liang Melas Datas, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mengadukan kerusakan jalan di wilayah mereka dengan membawa satu truk jeruk ke Istana Presiden di Jakarta, Senin, 6 Desember 2021 akhirnya berbuah manis.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun memenuhi janjinya datang ke Desa Liang Melas Datas, Jumat (4/2/2022). Dalam kunjungan ke desa penghasil jeruk terbaik Indonesia tersebut, Jokowi melihat langsung pembangunan jalan tersebut dan meninjau sentra pertanian buah jeruk unggul di desa tersebut. Pada kesempatan tersebut Jokowi menyempatkan diri memetik langsung buah jeruk dari kebun petani.
Kunjungan Presin Jokowi ke Kabupaten Karo turut diikuti Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki, Hadimuljono, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi dan Bupati Karo, Cory Sriwaty Sebayang.
Presdien Jokowi pada kesmepatan tersebut mengatakan, pembangunan infrastruktur jalan ke sentra pertanian sangat penting guna menunjang kegiatan produksi di suatu daerah. Untuk itu pembangunan infratruktur jalan ke sentra produksi jeruk di Liang Melas Datas, Kabupaten Karo, Sumut juga penting meningkatkan produksi dan mempermudah pemasaran jeruk daerah itu ke pusat perdagangan di kota.
“Setelah melihat di lapangan, yang namanya kebutuhan jalan yang baik itu sangat, sangat diperlukan karena menyangkut nanti struktur biaya dari yang namanya jeruk ini. Jangan sampai nanti harga jeruk di sini lima ribu, ongkos kirimnya delapan ribu. Nggak nyambung nanti,”katanya.
Presiden Jokowi mengharapkan penanganan jalan Liang Melas Datas, Kabupaten Karo dapat membantu meringankan biaya logistik produksi jeruk di kawasan tersebut, sehingga harga jeruk yang dihasilkan para petani lokal dapat bersaing dengan jeruk impor.
“Kita harapkan dengan adanya perbaikan jalan produksi ini, struktur biaya menjadi terutama untuk ongkos logistik, biaya logistik menjadi jatuh, akhirnya jeruknya bisa dikirim ke semua kota dengan harga yang kompetitif, tidak kalah dengan jeruk-jeruk impor,”tambahnya.
Selain menurunkan biaya logistik, lanjut Preseden Jokowi, perbaikan jalan produksi juga dinilai akan meningkatkan keuntungan bagi para petani. Oleh karena itu, pemerintah akan terus berupaya memperbaiki jalan-jalan produksi sehingga harga komoditas dalam negeri menjadi lebih kompetitif.
“Sudah dihitung oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tadi, sedikitnya 40.000 kilometer (Km) jalan produksi di Tanah Air memang harus kita perbaiki, kita bangun, agar struktur biaya, terutama biaya logistik menjadi jatuh di harga yang betul-betul normal,”tuturnya.
Presiden Joko Widodo meninjau hasil panen jeruk di Desa Liang Melas Datas, Kabupaten Karo, Sumut, Jumat (4/2/2022). (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev).
Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menginstruksikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno untuk memperbaiki kemasan dan citra dari setiap komoditas yang dihasilkan para petani di Tanah Air sehingga memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
“Saya minta agar ini mulai dilakukan pengemasan yang lebih baik, membangun branding-nya lebih baik, ada di setiap jeruk QC check, semuanya akan mengangkat harga produk-produk petani kita,”paparnya.
Sementara itu, berdasarkan data dari Kementerian PUPR, penanganan Jalan Liang Melas Datas, Karo sekitar 37,2 Km membutuhkan biaya sebesar Rp 164,8 miliar dengan masa pelaksanaan Tahun Anggaran 2022-2023.
Peningkatan struktur jalan tersebut, diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar dalam mempercepat waktu tempuh, menurunkan biaya logistik, dan mempermudah pengangkutan komoditas pertanian. Selain itu, pembangunan jalan tersebut diharapkan juga dapat mendukung pengembangan Kawasan Liang Melas Datas dan sekitarnya serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karo.
Masalah Pupuk
Sementara itu, setelah melihat hasil panen jeruk di Kabupaten Karo, Presiden Jokowi langsung menelepon Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Pada kesempatan tersebut, Jokowi menyebutkan ada dua hal yang perlu dilakukan membantu petani, yakni pendampingan petani dan pupuk.
“Saya dari Toba mampir sini untuk melihat jalan. Saya melihat hasil produksi di Karo ini mungkin butuh pendampingan kecil untuk menaikkan kualitas produksi, yang pertama. Kemudian yang kedua urusan pupuk ini lebih bagus kalau disini organik,”ujar Presiden Jokowi kepada Menteri Pertanian melalui telepon.
Presiden Jokowi menilai, kawasan pertanian jeruk di Kabupaten Karo memiliki potensi yang sangat besar. Namun, masih perlu perbaikan-perbaikan di sejumlah hal mulai dari struktur biaya hingga penjenamaan.
“Memang perlu perbaikan-perbaikan, pertama untuk memperbaiki struktur biaya, kedua untuk memperbaiki kualitas, kemudian yang ketiga buat kemasan dan branding yang lebih baik. Saya kira kalau tiga itu dikerjakan ini jeruknya akan bagus sekali,”jelasnya.
Presiden Joko Widodo meresmikan Jalan Tol Binjai-Langsa Seksi I Binjai-Stabat sekitar 11,8 Km, Jumat (4/2/2022). (Foto: BPMI Setpres/Kris).
Resmikan Tol Binjai
Dalan kunjungan kerja ke Kabupaten Karo, Sumut, Presiden Jokowi juga meresmikan Jalan Tol Binjai-Langsa Seksi I Binjai-Stabat sekitar 11,8 Km di Gerbang Tol Stabat, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumut, Jumat (4/2/2022). Jalan jalan tol tersebut merupakan bagian dari jalan tol Binjai-Langsa sepanjang 131 Km.
“Alhamdulillah hari ini ruas Jalan Tol Binjai-Langsa Seksi I Binjai-Stabat sepanjang 11,Km telah siap dimanfaatkan untuk mendukung kelancaran konektivitas,”kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi mengatakan, Jalan Tol Binjai-Langsa nantinya akan menghubungkan dua provinsi yaitu, Sumut dan Aceh. Selain itu, jalan tol tersebut juga menjadi bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera yang menghubungkan Lampung - Aceh.
Menurut Jokowi, jalan nasional yang terhubung antarprovinsi akan menghubungkan sentra-sentra produksi yang ada di daerah, utamanya daerah yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan dan membuka peluang usaha baru sehingga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar di berbagai bidang kehidupan.
“Arahnya semuanya ke sana. Bukan hanya membangun fisik seperti ini. Rakyat akan menikmati, petani akan menikmati, perkebunan akan menikmati. Yang berkaitan pariwisata akan menikmati kalau itu disambungkan semuanya. Jalan utama tol ini disambungkan dengan kawasan-kawasan produksi,”ungkapnya.
Selain meningkatan kecepatan dalam konektivitas antarkabupaten dan antarprovinsi, Kepala Negara juga menambahkan bahwa kehadiran jalan tol tersebut diyakini akan memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk mengembangkan potensi-potensi lain yang ada di daerah, termasuk potensi yang dikelola oleh masyarakat lokal.
“Saya yakin dengan kemajuan infrastruktur ini, kita akan bisa mengembangkan potensi-potensi yang ada di daerah, baik pertanian, pariwisata, perkebunan, perikanan, dan lain-lainnya. Saya titip agar infrastruktur yang baik ini dimanfatkan sebaik-baiknya untuk mendorong usaha-usaha baru, meningkatkan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya. (Matra/AdeSM/BPMI Setpres).
Posting Komentar