Keramaian perayaan Imlek di kelenteng tersebut tidak terlepas
dari melandainya kasus Covid-19 di Kota Jambi sejak Oktober 2021 hingga saat
ini. Melandainya kasus Covid-19 tersebut membuat ibadah Imlek yang
ditiadakan di kelenteng tersebut tahun lalu kini dibuka kembali.
“Kami bersyukur bisa merayakan ibadah perayaan Imlek di
kelenteng tahun ini. Pada perayaan Imlek tahun lalu, kelenteng ini ditutup dan kami
tidak bisa beribadah di kelenteng, tetapi hanya di rumah. Mudah-mudahan pandemi
Covid-19 ini cepat berlalu agar berbagai kegiatan sosial, ekonomi dan
kemasyarakatan di kota ini bisa normal kembali,”kata Fa Bong (39) kepada
medialintassumatera.com (Matra) di Kelenteng Twa Pe Kong, Kota Jambi, Selasa
(1/2/2022) pagi.
Fa Bong yang berusaha di bidang otomotif di Kota Jambi
mengakui, melandainya kasus Covid-19 beberapa bulan terakhir membuat kegiatan
usaha otomotiof di Kota Jambi berangsur membaik. Namun kegiatan usaha otomotof
tersebut belum pulih seperti sedia kala.
“Karena itu di tahun baru Imlek ini, kami warga Tionghoa
(Konghucu) mengharapkan adanya percepatan pemulihan ekonomi melalui penuntasan
permasalahn pandemi Covid-19. Kami juga berharap seluruh elemen masyarakat di
Jambi tetap mematuhu prokes dan mengikuti vaksinasi agar Covid-19 bisa segera
teratasi dan usaha lancar kembali,”katanya.
Masih Terbatas
Harapan yang sama mengenai pemulihan ekonomi dari tekanan
pandemi Covid-19 juga disampaikan Sekretaris Yayasan Caka Maha Jaya Vihara
Sakyakirti, Kota Jambi, Erwan. Pemulihan ekonomi tersebut penting guna
mengatasi kesulitan warga dan pengusaha yang belum ada solusi hingga kini.
Erwan menilai, pemulihan ekonomi tersebut akan bisa tercapai
jika penanganan Covid-19 benar-benar dilakukan semaksimal mungkin melalui
vaksinasi dan prokes yang ketat.
“Kami umat Buddha di Jambi sangat mengharapkan segera berakhirnya
pandemi Covid-19 yang beberapa bulan sudah mulai melandai. Dengan demikian
kegiatan usaha bisa bangkit kembali dan kegiatan sosial kemasyarakatan juga
bisa pulih. Kami juga berharap seluruh umat Buddha di Jambi mendukung upaya
pemerintah menanggulangi penularan Covid-19 melalui kepatuhan terhadap prokes
dan vaksinasi,”katanya.
Menurut Erwan, kendati ibadah perayaan Imlek di Vihara
Sakyakirti, Kota Jambi kembali dibuka tahun ini, namun pembatasan – pembatasan
masih dilakukan sesuai prokes. Jumlah umat yang beribadah di vihara tersebut
dibatasi dan tetap mematuhi prokes.
Dikatakan, ibadah perayaan Imlek di vihara ini sudah dibagi
selama dua hari. Sebagian umat melaksanakan ibadah Imlek sejak Senin
(31/1/2022) sore hingga malam dan sebagian lagi hari ini, Selasa (1/2/2022).
Pembagian jadwal ibadah perayaan Imlek tersebut dilakukan mengurangi kerumuman
umat yang melaksanakan ibadah di vihara tersebut.
“Jadi kendati Covid-19 melandai di Jambi, ibadah perayaan
Imlek sudah bisa dilakukan secara tatap muka di kelenteng, namun prokes tetap diterapkan.
Hal itu penting mengantisipasi Covid-19 varian baru, omicron yang terus meningkat,”katanya.
Dijelaskan, walaupun sudah mengadakan ibadah secara tatp
muka, namun pihak pengurus Vihara Sakyakirti belum memperbolehkan warganya
melakukan kunjungan ke rumah-rumah untuk merayakan Imlek. Warga tetap
diharapkan merayakan Imlek dengan keluarga secara sederhana di rumah
masing-masing bersama keluarga inti (dekat).
Kemudian atraksi barongsai yang biasanya digelar memeriahkan perayaan Imlek di vihara dan lingkungan permukiman warga Tionghoa, Pasar, Kota Jambi juga belum diperbolehkan guna mencegah kerumunan.
Azis (20), seorang pemain barongsai Vihara Sakyakirti
mengatakan, mereka belum diperbolehkan tampil memeriahkan perayaan Imlek karena
masih memberlakukan prokes.
“Kami belum bisa atraksi barongsai karena masih prokes. Kami
berharap Covid-19 ini cepat berlalu agar kami bisa tampil pada perayaan Imlek
maupun hari raya Waisak seperti biasanya,”katanya.
Sementara itu, warga Vihara Sakyakirti, Dewi (35) mengaku
senang terkait diperbolehkannya kembali ibadah perayaan Imlek secara tatap muka
di vihara. Bagi Dewi, kesempatan melakukan ibadah perayaan Imlek di vihara
bersama keluarga sangat membangkitkan semangat religi dan kekeluargaan.
“Nuansa ibadah di vihara bersama keluarga lebih terasa nilai
religinya ketimbang di rumah saja. Kemudian ibadah di vihara juga memberi kesempatan
kembali bersilaturahmi dengan kerabat dan sanak saudara yang selama ini tidak
bebsa saling berkunjung,”katanya.
Dewi mengharapkan, pandemi Covid-19 di tahun baru Imlek ini
bisa segera berlalu agar kegiatan sosial, ekonomi dan kemasyarakat di Jambi
bisa normal kembali. Penuntasan pandemi Covid-19 penting supaya warga
masyarakat lebih leluasa berusaha untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
“Saya kira, pemulihan usaha ini yang paling penting bagi
masyarakat kita sekarang ini. Ekonomi kita saat ini masih sulit akibat pandemi
Covid-19 dua tahun terakhir. Jadi kami berharap seluruh masyarakat bisa
bersama-sama memulihkan keadaan ini,”ujarnya.
Sementara itu pantuan medialintassumatera.com (Matra) di
Vihara Sakyakirti, Jalan Diponegoro, Kelurahan Talang Jauh, Jelutung, Kota Jambi,
Selasa (1/2/2022), jumlah umat Buddha yang melakukan sembahyang atau ibadah perayaan
Imlek 2573 Khongzili cukup ramai.
Umat Buddha yang hendak melakukan sembahyang Imlek di vihara
tersebut cukup disiplin menerapkan prokes. Mereka langsung mencuci tangan di
tempat yang disediakan di depan vihara. Kemudian warga Vihara Sakyakirti juga
cukup didiplin memakai masker dan menjaga jarak selama melakukan berada di
lingkungan vihara.
Warga vihara tersebut silih berganti bersujud sembari
memegang kemenyan di beberapa altar persembahan yang ada di vihara tersebut. Seluruh
rangkaian ritual sembahyang Imlek di vihara terbesar di Provinsi Jambi tersebut
berlangsung khidmat, lancar dan aman.
Pengamanan ibadah perayaan Imlek di Vihara Sakyakirti Kota
Jambi tidak terlalu ketat. Hanya beberapa orang petugas kepolisian berjaga pintu
gerbang di dalam lingkungan vihara mengawasi pelaksanaan ibadah Imlek.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jambi, Komisaris Besar
Polisi (Kombes Pol) Mulia Prianto, SSos, SIK mengatakan, Polda Jambi
menerjunkan sekitar 105 personil mengamankan perayaan Imlek 2573 Khongzili di
Kota Jambi. Pasukan pengamanan Imlek tersebut diterjunkan ke
kelenteng-kelenteng dan vihara-vihara di berbagai wilayah Kota Jambi.
“Pengamanan Imlek di Jambi dilakukan secara terbuka dan
tertutup. Pengamanan terbuka dilakukan dengan menempatkan petugas polisi berjaga
di dalam dan sekitar kelenteng dan vihara. Sedangkan pengamanan tertutup
dilakukan dengan mengerahpan operasi intelijen. Pengamanan Imlek di Jambi juga
bekerja sama dengan jajaran TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP),”katanya.
Mulia Prianto mengatakan, Kapolda Jambi, Irjen Pol A Rachmad
Wibowo mengharapkan seluruh elemen masyarakat di Jambi saling menjaga toleransi
beragama dan tidak berlebihan saat merayakan Imlek, guna menciptakan situasi keamanan
dan ketertiban masyarakat yang kondusif.
“Selain itu kami juga mengharapkan seluruh warga masyarakat,
termasuk warga tionghoa yang merayakan Imlek tetap mematuhi prokes, khususnya
memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan menghindari
kerumunan,”paparnya. (Matra/Radesman Saragih).
Posting Komentar