Gubernur Jambi, H Al Haris (tujuh dari kiri depan) bersama para kepala sekolah SMA/SMK/Sedarajat pada Rapat Koordinasi (Rakor) Satuan Pendidikan Menengah dan Khusus, Kepala Sekolah SMA, SMK dan SLB se - Provinsi Jambi di auditorium rumah dinas Gubernur Jambi, Kota Jambi, Kamis (3/2/2022). (Foto : Matra/KominfoJambi).
(Matra, Jambi) – Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH menegaskan, seluruh sekolah di Provinsi Jambi harus bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Untuk itu seluruh Kepala Sekolah Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) harus membersihkan lembaga pendidikan dari praktik suap menyuap, termasuk dalam pemilihan atau pengangkatan kepala sekolah.
“Jika ada yang ingin menjadi kepala sekolah harus memiliki kompetensi karena pada dasarnya kepala sekolah adalah guru yang kita berikan tugas tambahan. Jadi tidak ada dalam kamus saya, jika ingin menjadi kepala sekolah harus bayar,” tegas Al Haris pada Rapat Koordinasi (Rakor) Satuan Pendidikan Menengah dan Khusus, Kepala Sekolah SMA, SMK dan SLB se - Provinsi Jambi di auditorium rumah dinas Gubernur Jambi, Kota Jambi, Kamis (3/2/2022).
Al Haris pada kesempatan tersebut mengajak semua pihak, khususnya para kepala sekolah SMA, SMK dan Sekolah Luara Biasa (SLB) terus meningkatkan komitmen mewujudkan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Hal itu penting untuk meningkatkan pemerataan pendidikan yang berkualitas di Provinsi Jambi.
Dikatakan, rakor pendidikan tingkat SMA/sederajat di Jambi tersebut dimaksudkan mengarahkan jajaran Dinas Pendidikan Provinsi Jambi meningkatkan kualitas dan pemerataan pendidikan di Provinsi Jambi, khususnya pendidikan sekolah menengah dan khusus. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi meminta kepada seluruh pihak terkait untuk memberikan masukan-masukan konstruktif dan inovatif guna mendukung peningkatan kualitas pendidikan menengah dan khusus di Provinsi Jambi.
“Saya meminta seluruh kepala sekolah dan juga para guru agar berkomitmen meningkatkan sumber daya manusia, terutama para guru yang sumber daya manusianya juga harus berkualitas. Pemprov Jambi telah menyediakan beasiswa bagi para pendidik yang ingin melanjutkan pendidikannya. Hal ini merupakan salah satu upaya memajukan dunia pendidikan,”tuturnya.
Menurut Al Haris, Pemprov Jambi juga terus berupaya meningkatkan keterampilan lulusan SMK jurusan masing masing. Dengan demikian lulusan SMK siap bersaing mendapatkan pekerjaan setelah lulus. Pemprov Jambi terus melakukan upaya mendorong link (jaringan) yang baik bagi para lulusan SMK sesuai kualitas masing masing.
Dikatakan, Pemprov Jambi juga turut mendorong upaya peningkatan kualitas pendidikan SMA dengan mengadakan karya ilmiah. Kebijakan itu dilakukan agar para lulusan SMA bisa berpikir lebih kritis, analitis dan solutif. Para siswa SMA mendapatkan supervisi dan arahan meningkatkan karya ilmiah tersebut.
“Kita mengharap lulusan SMA di Provinsi Jambi ini berkualitas agar lebih mudah melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi favorit seperti UI, ITB, UNPAD, UGM, Akpol, Akmil, IPDN dan perguruan tinggi lainnya,”ungkap Al Haris.
Al Haris lebih lanjut mengatakan, tujuan pendidikan secara umum adalah tidak hanya sekedar mencerdaskan, tetapi juga memanusiakan. Artinya pendidikan berfungsi membangun karakter dan akhlak. Karena itu penyelenggaraan pendidikan di Jambi harus mampu meningkatkan pembangunan karakter dan akhlak.
“Hal ini merupakan salah satu bagian dari upaya dan ikhtiar kita bersama untuk menyiapkan lulusan pendidikan yang cerdas secara intelektual dan berkarakter baik, mempunyai sumber daya manusia yang unggul sebagai pemimpin masa depan di Provinsi Jambi,”uangkapnya.
Sementara itu berdasarkan data Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, jumlah SMA di 11 kabupaten/kota di Provinsi Jambi saat ini mencapai 461 unit, terdiri dari 193 SMA negeri dan 268 SMA swasta. Sedangkan jumlah SMK mencapai 179 unit, terdiri dari 104 SMK negeri dan 75 SMK swasta.
Kemudian jumlah guru SMA di Provinsi Jambi mencapai 6.047 orang, terdiri dari guru SMA negeri sekitar 5.250 orang dan SMA swasta sekitar 797 orang. Jumlah guru SMK di Provinsi Jambi mencapai 3.942 orang, terdiri dari guru SMK negeri sekitar 3.057 orang dan SMK swasta 885 orang.
Sedangkan jumlah siswa SMA 78.535 orang, siswa SMA negeri sekitar 69.798 oranmg dan siswa SMA swasta sekitar 8.737 orang. Jumlah siswa SMK di Jambi mencapai 52.165 orang, siswa SMK negeri sekitar 41.441 orang dan siswa SMK swasta sekitar 10.724 orang.
Seperti diberitakan baru-baru ini, kasus suap atau sogok penerimaan siswa atau peserta didik baru tingkat di Jambi masih sering terjadi. Salah satu kasus sogok penerimaan siswa yang mencuat baru-baru ini, yakni penerimaan 120 orang siswa SMA Negri 8 Kota Jambi melalui jalur tidak resmi tahun lalu.
Para siswa yang masuk SMA Negeri 8 Kota Jambi tanpa seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online tersebut terungkap karena nama-nama siswa tidak masuk dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Akhirnya para siswa yang masuk melalui jalur belakang tersebut dikeluarkan. (Matra/AdeSM).
Posting Komentar