. Seluruh Pemilik Keramba Ikan Jaring Apung di Tigaras Siap Tutup Usaha

Seluruh Pemilik Keramba Ikan Jaring Apung di Tigaras Siap Tutup Usaha

Bupati Simalungun, St Radiapoh Hasiholan Sinaga, SH (kanan) pada pertemuan dengan petani ikan Keramba Jaring Apung (KJA) di Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, Selasa (4/1/2022). (Foto : Matra/KominfoSimalungun).

(Matra, Simalungun) – Sebanyak 32 orang pemilik Keramba (Kolam Ikan) Jaring Apung (KJA) di kawasanDanau Toba, Desa Tigaras, KecamatanDolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) siap menutup usaha mereka demi pengembangan pariwisata daerah itu.  Namun sebelum menutup usaha, para petani ikan KJA tersebut meminta Pemeirntah Kabupaten (pemkab) Simalungun memberikan solusi untuk alih usaha keluarga mereka. 

Hal tersebut diungkapkan para petani ikan KJA Desa Tigaras pada pertemuan dengan Bupati Simalungun, St Radiapoh Hasiholan Sinaga, SH di terminal pelabuhan Tigaras, Simalungun, Selasa (4/1/2022). Pertemuan tersebut turut dihadiri Wakil Bupati Simalungun, H Zonny Waldi, Kapolres Simalungun, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Nicolas Dedy Arifianto dan Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0207/Simalungun,  Letkol (Inf) TNI, Roly Sohuoka

Ketua Kelompok KJA Hattaruli Tigaras, Kasiman Sitio (40) pada kesmepatan tersebut mengatakan, petani KJA di Tigaras sangat mendukung program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun memajukan pariwisata di Danau Toba. Karena itu para petani ikan KJA di desa tersebut tidak keberatan meninggalkan usaha KJA mereka kalau usaha tersebut dinilai menghambat pengembangan pariwisata Simalungun. Namun para petani ikan tentunya bingung beralih ke uasaha lain karena tidak ada usaha lain yang cocok meek kembangkan di pesisir Danau Toba tersebut. 

"Sebenarnya sudah banyak petani ikan KJA di Tigaras beralih ke usaha pariwisata. Dari ratusan pemilik KJA di Tigaras kini tersisa sebanyak 32 orang. Usaha kami ini sudah lama hendak dibongkar. Namun kami tidak memiliki usaha lain. Jadi kalua usaha kami ditutup, pemerintah harus berikan solusi untuk beralih ke usaha lain,”ujarnya. 

Dikatakan, saat ini jumlah KJA di Tigaras sekitar 205 unit (lobang). KJA terse but milik 32 orang petani ikan. Sebagian KJA tersebut sudah tidak berisi lagi sejak ada himbauan pengosongan KJA di Danau Toba. KJA yang masih dimanfaatkan (berisi ikan) di Tigaras tersisa hanya 30-40 %.

“Kami siap menutup usaha kami asalkan Pamkab Simalungun membatu masyarakat pemilik KJA alih usaha demi kelangsungak kehidupan eluarga kami,”katanya.

Hal senada juga diakuitokoh masyarakat Desa Tigaras, H Sulaiman Sinaga. Sulaiman mengharapkan Pemkab Simalungun dapat membantu pemilik KJA jika mereka menutup usaha mereka. Sulaiman juga berharap masyarakat mendukung program pembangunan di Simalungun.

“Mari kita dukung program Pemkab Simalungun untuk memajukan daerah ini terutama untuk percepatan pembangunan periwisata dikawasan Danau Toba,”katanya.

Sementara itu, Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga pada kesempatan tersebut mengatakan, usaha perikanan KJA di desa wisata, Tigaras harus ditutup demi percepatan pembangunan transportasi di jalur transportasi danau Simalungun – Samosir. Penutupan usaha KJA di Tigaras juga penting dalam rangka mendukung program Pemerintah Pusat memajukan destinasi pariwisata super prioritas Danau Toba. 

“Pamkab Simalungun akan melakukan berbagai program di Tigaras untuk meneruskan alih usaha masyarakat pemilik KJA. Percayalah Pemkab Simalungun tidak akan mengabaikan bapak dan ibu sekalian. Jadi mari kita bersama-sama mendukung destinasi wisata di Tigasras,”katanya.

Radiapoh Hasiholan Sinaga mengtakan, Tigaras merupakan salah satu destinasi pariwisata prioritas pesisir Danau Toba di Kabupaten Simalungun. Pemkab Simalungun telah menyampaikan program peningkatan perekonomian masyarakat di peisir Danau Toba kepada Pemerintah Pusat. 

Termasuk program pengembangan usaha pariwisata pesisir Danau Toba. Potensi usaha pariwisata pesisir Danau Toba di Simalungun cukup besar karena Kabupaten Simalungun memiliki pantai terpanjang pesisir Danau Toba dibandingkan daerah lain di kawasan Danau Toba. 

“Kami juga mengusulkan kepada Pemerintah Pusat adanya jalan lingkar luar Danau Toba dari Bage, Kecamatan Silimakuta (batas Kabupaten Karo) hingga ke Tigaras.  Program tersebut perlu dukungan masyarakat melalui pembenahan-pembenahan percepatan pembangunan Simalungun,”katanya. (Matra/AdeSM).

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama