Wakil Gubernur Jambi, H H Abdullah Sani (dua dari kanan) mencoba aplikasi digital pemasaran produk UMKM pada pameran dan bazar UMKM se-Provinsi di lapangan kantor Gubernur Jambi, Telanaipura, Kota Jambi, Kamis (6/1/2022). (Foto : Matra/KominfoJambi).
(Matra, Jambi) – Kekurangan modal usaha dan sulitnya pemasaran produk menjadi kendala utama yang dihadapi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Provinsi Jambi selama pandemi Covid-19 dua tahun terakhir. Dampak besar pandemi terhadap ekonomi rakyat membuat sedikitnya 457 unit industri kecil menengah (IKM) dan 4.983 UMKM terpuruk di Provinsi Jambi.
Menyikapi kesulitan UMKM tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi melakukan berbagai upaya membangkitkan kembali UMKM menyusul melandainya kasus Covid-19 di Jambi saat ini. Salah satu upaya yang dilakukan Pemprov Jambi membangkitkan kembali UMKM, yakni mendukung permodalan UMKM melalui program unggulan Provinsi Jambi, Dua MIliar Satu Kecamatan (Dumisake). Melalui program tersebut, UMKM di Jambi mendapatkan tambahan modal usaha.
Selain itu, untuk mendongkrak pemasaran produk usaha UMKM, Pemprov Jambi juga mendorong para pelaku UMKM memanfaatkan digitalisasi atau pemasaran secara online. Pemanfaatan media online untuk pemasaran produk UMKM di tengah pandemi Covid-19 memiliki potensi besar menembus pasar yang lebih luas.
Wakil Gubernur Jambi, H Abdullah Sani pada pembukaan pameran dan bazar UMKM se-Provinsi Jambi dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke – 65 Provinsi Jambi di lapangan kantor Gubernur Jambi, Telanaipura, Kota Jambi, Kamis (6/1/2022) menjelaskan, menyikapi situasi ekonomi yang masih sulit saat ini, khususnya kesulitan pemasaran, para pelaku UMKM dapat berkolaborasi dengan industri anak bangsa berbasis teknologi.
Ekonomi digital di era Industri 4.0 seperti yang diterapkan Gojek ataupun Tokopedia, perlu terus ditingkatkan para pelaku UMKM di Jambi. Peningkatan penjualan produk UMKM atau kerajinan di Jambi, khususnya di masa pandemi Covid-19 dapat dilakukan melalui penggunaan internet atau pola pembelian barang dan jasa dari offline ke online.
Dijelaskan, di era pasar global sekarang ini, masuknya berbagai produk seni dan kerajinan mancanegara ke Indonesia dan daerah tidak dapat dicegah. Masyarakat Indonesia saat ini hidup dalam era globalisasi. Karena itu tidak perlu terhadap masuknya produk-produk luar negeri ke Indonesia.
“Kita harus optimis bisa menghadapi persaingan global tersebut. Untuk itu para perajin dan produsen usaha kecil menengah harus bekerja lebih keras dan kreatif lagi. Tingkatkan daya saing kita dengan produk kerajinan yang lebih bermutu namun harga yang lebih terjangkau,”paparnya.
Manfaat Pameran
Menurut H Abdullah Sani, pameran dan bazar UMKM dalam rangka HUT ke-65 Provinsi Jambi penting sebagai momentum bagi para pelaku usaha UMKM mensosialisaikan program-program kegiatan pembangunan saerah Provinsi Jambi. Pameran tersebut juga penting untuk memamerkan produk-produk kreativitas, makanan khas, pakaian tradisional dari kabupaten/kota, binaan BUMD dan BUMN, serta para produsen usaha kecil menengah.
H Abdullah Sani lebih lanjut mengatakan, pPenyelenggaraan pameran produk UMKM se-Provinsi Jambi tersebut penting sebagai salah satu upaya peningkatan pembangunan ekonomi rakyat. Melalui pameran tersebut , sentra-sentra kerajinan atau usaha kecil menengah sebagai basis ekonomi kerakyatan serta ekonomi kreatif bisa terpacu meningkatkan produk dan pemasaran.
“Pameran ini menjadi fasilitas bagi UMKM untuk meningkatkan semangat berkarya dan berkreasi. Melalui ameran ini, kita memberikan kemudahan kepada UMKM dan para perajin atau produsen usaha kecil menengah memamerkan karya-karyanya dan hasil produk mereka. Pameran hasil kreativitas para perajin juga dapat membuat produksi kerajinan kita semakin dikenal, tidak saja di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri oleh masyarakat internasional,”katanya.
Dikatakan, industri kerajinan, sebagai bentuk perpaduan antara keterampilan tangan dengan nilai-nilai seni dan keindahan, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kebudayaan Indonesia. Selama ini para perajin menggali, mengembangkan dan melestarikan warisan budaya dalam berbagai corak dan ciri khasnya masing-masing.
Keragaman industri kerajinan di Provinsi Jambi, lanjutnya, sangat potensial untuk ditingkatkan menjadi komoditas perdagangan yang memiliki daya saing yang tinggi. Saya yakin, produksi kerajinan kita sangat unggul, tidak kalah dibandingkan dengan produksi kerajinan provinsi lain.
“UMKM merupakan pilar yang sangat penting bagi perekonomian Provinsi Jambi dan perekonomian nasional. Kontribusi UMKM terhadap perekonomian dikarenakan 1 (satu) UMKM dapat menyerap paling tidak 1 orang tenaga kerja, apalagi banyak UMKM yang ada di Provinsi Jambi. Karena itu kita terus mendorong pengembangan UMKM serta membantu modal maupun pemasaran mereka,”katanya. (Matra/AdeSM).
Posting Komentar