Gubernur Jambi, H Al Haris (empat dari kiri) pada pertemuan dengan para keturunan (pewaris) Pahlawan Nasional Sultan Thaha Syaifuddin di rumah dinas Gubernur Jambi, Selasa (4/1/2022). (Foto : Matra/KominfoJambi).
(Matra, Jambi) – Sultan Thaha Syaifuddin (STS) meninggalkan sejuta kenangan bagi masyarakat Jambi, masyarakat Sumatera dan bahkan bangsa Indonesia hingga kini. Ingatan masyarakat Jambi terhadap Sultan Thaha Syaifuddin cukup melekat sebab nama pejuang nasional asal Jambi tersebut telah diabadikan sebagai nama Bandara Sultan Thaha Syaifuddin Jambi, Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Syaifuddin Jambi dan Jalan Sultan Thaha Jambi.
Sultan Thaha Syaifuddin merupakan salah satu pejuang nasional yang sangat gigih berjuang mengusir penjajah, Belanda. Sultan Thaha Syaifuddin gugur dalam pertempuran melawan pasukan Belanda pada 23 April 1904. Perjuangan Sultan Thaha Syaifuddin dilanjutkan keponakannya, Raden Mattaher. Akhirnya Raden Mattaher pun gugur dalam perjuangan melawan pasukan Belanda tahun 1907.
Melihat besarnya perjuangan Sultan Thaha Syaifuddin dan Raden Mattaher memperjuangkan kemerdekaan Indonesia hingga titik darah penghabisan, Pemerintah Pusat pun menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada kedua pejuang asal Jambi tersebut. Sultan Thaha Syaifuddin mendapatkan gelar Pahlawan Nasional pada 24 Oktober 1977. Sedangkan Raden Mattaher mendapatkan gelar pahlawan nasional 10 November 2020.
Guna tetap menghidupkan semangat juang Sultan Thaha Syaifuddin dan Raden Mattaher di era pembangunan saat ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi pun tetap menjalin ikatan kekeluargaan yang erat dengan keturunan (pewaris) Sultan Thaha Syaifuddin. Salah satu upaya tersebut, yakni melakukan silaturahmi dengan para pewaris Sultan Thaha Syaifuddin.
Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke – 65 Provinsi Jambi yang jatuh pada Kamis (6/1/2022), Gubernur Jambi, H Al Haris mengadakan pertemuan dengan pewaris atau keturunan Sultan Thaha Syaifuddin di rumah dinas Gubernur Jambi, Selasa (4/1/2022). Puluhan pewaris (cucu/cicit) Sultan Thaha Syaifuddin yang hadir pada pertemuan tersebut dipimpin Raden Wan Pitra Nugraha.
Gubernur Jambi, Al Haris pada kesmepatan tersebut mengatakan, audiensi (pertemuan) dengan keturunan pejuang dna pahlawan nasional, Sultan Thaha Syaifuddin tersebut dilakukan dalam rangka rencana pengukuhan terhadap keturunan Sultan Thaha Syaifuddin. Pengukuhan keturunan Sultan Thaha Syaifuddin tersebut penting agar keturunan Sultan Thaha Syaifuddin tidak sampai terabaikan dalam sejarah perjuangan dan pembangunan Jambi.
“Ketika kita bicara tentang Sultan Thaha Syaifuddin. Nama beliau tidak bisa dilepaskan dari sejarah perjuangan rakyat Jambi. Sampai saat ini beliau memiliki keturunan. Jangan sampai ada kesan beliau tidak memiliki keturunan di Jambi. Para generasi muda Jambi saat ini masih sering ragu-ragu serta bertanya apakah benar Sultan Thaha itu benar benar ada,”katanya.
Al Haris menilai, para pewaris Sultan Thaha Syaifuddin perlu kita hargai supaya keberadaan Sultan Thaha Syaifuddin sebagai pejuang Jambi dan sebagai Sultan Jambi tidak hilang. Karena itu status ahli waris pejuang Jambi tersebut harus jelas dan ada strukturnya, mulai dari Sultan Thaha Syaifuddinsendiri hingga turun ke bawahnya (cucu/cicitnya).
“Pemprov Jambi siap membantu pengukuhan keturunan Sultan Thaha Syaifuddin karena hal tersebut merupakan bagian dari budaya Jambi dan salah satu upaya agar sejarah Jambi tidak kabur ke depannya,”katanya.
Sementara itu, cucu Sultan Thaha Syaifuddin, Raden Wan Pitra Nugraha putra dari Raden Abdurrahman bin Raden Ja’far bin Inu Kertapati bin Sultan Thaha Syafuddin menyatakan, tujuan audiensi dengan Gubernur Jambi, yaitu menyampaikan visi misi keturunan Sultan Thaha Syaifuddin untuk mengangkat kembali marwah Raja Jambi serta meminta Pemerintah Pemprov Jambi dan masyarakat Jambi.
“Kami memiliki program rencana jangka pendek, menengah dan jangka Panjang. Program tersebut bersinergi dengan Pemprov Jambi. Progran tersebut juga telah kami diskusikan dengan keturunan raja raja di luar Jambi. Kami akan mengangkat nama Sultan Thaha Syaifuddin sampai terkenal di Indonesia dan juga sampai ke luar negeri,”katanya. (Matra/AdeSM).
Posting Komentar