Gubernur Jawa Timur, Dra Hj Khofifah Indar Parawansa, MSi (kiri) menerima cendera mata dari Wakil Gubernur Jambi, Drs H Abdullah Sani, MPd (kanan) pada Misi Dagang dan Investasi Provinsi Jambi dengan Jawa Timur di Ratu Convention Center (RCC) Jambi, Kota Jambi, Kamis (27/1/2022). (Foto : Matra/KominfoJambi).
(Matra, Jambi) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi menjalin kerja sama perdagangan dan investasi dengan Pemprov Jawa Timur (Jatim) guna mendongkrak ekonomi rakyat kedua daerah. Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) Wakil Gubernur Jambi, Drs H Abdullah Sani, MPdI dengan Gubernur Jawa Timur, Dra Hj Khofifah Indar Parawansa, MSi di Ratu Convention Center (RCC) Jambi, Kota Jambi, Kamis (27/1/2022).
MoU Misi Dagang dan Investasi Pemprov Jambi dengan Pemprov Jatim tersebut turut dihadiri 145 pengusaha Jawa Timur dan 100 pengusaha Jambi. Penandatanganan MoU perdagangan dan investasi tersebut juga dilakukan turut ditandatangani Dinas Perindustrian dan Perdaganagan, Badan Kepegawaian Daerah, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Pertanian dan Peternakan, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Mikro, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jambi.
Abdullah Sani pada kesempatan tersebut mengatakan, kerja sama perdagangan dan investasi Jambi – Jatim penting meningkatkan perkembangan pembangunan daerah di Provinsi Jambi. Melalui kerja sama perdagangan tersebut, para pengusaha Jambi bisa memasarkan produk-produk ekonomi rakyat dan daerah ke Jatim. Sebaliknya para pengusaha Jatim juga bisa memasarkan produk daerah ke Jambi.
“Misi dagang ini memiliki tujuan yang sama antara Jambi dan Jawa Timur, yaitu kerja sama antar daerah, antar pulau untuk lebih meningkatkan perekonomian dan kemajuan daerah. Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kedua belah pihak. Selain itu, kerja sama ini juga mempererat persaudaraan antara Provinsi Jambi dengan Provinsi Jawa Timur dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),”ujarnya.
Menurut Abdullah Sani, kerja sama ini akan berdampak dalam upaya mendukung terciptanya sistem logistik nasional dan menjalin kemitraan pengembangan perindustrian dan perdagangan antar daerah dalam rangka lebih meningkatkan daya saing.
Kerja sama ini juga merupakan bagian dari upaya untuk pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Pemulihan ekonomi Jambi dan Jatim dilakukan melalui dengan recover together (pemulihan bersama), recover stronger (pulih menjadi lebih kuat), sejalan dengan tema yang dibangun Pemerintah Pusat berhubungan dengan kapasitas Indonesia sebagai Presidensi G20 Tahun 2022.
“Provinsi Jambi sangat terbuka untuk berkerja sama sebagai upaya membangun sinergitas dan kolaborasi serta meningkatkan keterhubungan dan konektivitas antar daerah. Kita mengharapkan kerja membawa benefit (keuntungan) secara ekonomi bagi kedua belah pihak, juga untuk knowledge transfer (transfer pengetahuan) dan berbagi ilmu, khususnya para pelaku usaha Jambi dan Jatim supaya sama-sama maju,”katanya.
Dijelaskan, Provinsi Jambi memiliki beberapa potensi yang bisa dimanfaatkan memulihkan ekonomi rakyat dan daerah. Di anataranya komoditas karet, kelapa sawit, kayu manis, pinang, kelapa, kopi, teh, perikanan, kehutanan, beras, kentang, jeruk gerga Kerinci, kriya/kerajinan dan batik dari Jambi.
“Provinsi Jambi juga memiliki destinasi wisata alam Kerinci, wisata Geopark Merangin, wisata sejarah budaya Kawasan Percandian Muarojambi,”katanya.
Abdullah Sani, lebih lanjut mengatakan, Provinsi Jambi juga memiliki Kawasan Industri Kemingking dengan konsep pengembangan industri terintegrasi. Kawasan industry tersebut tentunya sangat mendukung industri dan perdagangan, serta dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Pemprov Jambi siap menyukseskan kerja sama dagang ini. Kami berharap kerja sama ini berlangsung lancar dan bisa meningkatkan perekonomian Provinsi Jambi dan Jatim. Dengan demikian kerja sama ini akan bermanfaat secara signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan mayarakat kita, terutama para pelaku usaha yang terlibat langsung dalam kerja sama ini,”ujarnya.
Gubernur Jawa Timur, Dra Hj Khofifah Indar Parawansa, MSi (kanan) mengamati produk batik Jambi pada Misi Dagang dan Investasi Provinsi Jambi dengan Jawa Timur di Ratu Convention Center Jambi, Kota Jambi, Kamis (27/1/2022). (Foto : Matra/KominfoJambi).
Tawarkan Sapi
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Dra Hj Khofifah Indar Parawansa, MSi pada kesempatan tersebut mengatakan, misi dagang dan investasi dengan penandatanganan MoU dan hubungan antar lembaga ini sesuai dengan kompetensi dan hasil kajian oleh tim Pemprov Jatim Timur yang menjadi mitra dagang.
“Potensi yang kita bawa dari Jatim ke Jambi adalah industri ternak dan daging sapi. Potensi ternak sapi di Jatim cukup besar dengan jumlah lebih 94,9 juta ekor. Tingginya produksi sapoi di Jatim ditunjang Balai Besar Inseminasi (BBI) Buatan di Singosari, Malang. Kami juga memiliki potensi dolomit yang cukup baik di Gresik, dengan hasil laboratorium ini cukup cocok untuk pupuk seperti sawit,” katanya.
Menurut Khofifah Indar Parawansa, kehadiran dan keikutsertaan para pengusaha Jatim pada Misi Dagang Provinsi Jatim dan Jambi ini. Kerja sama perdagangan tersebut diharapkan mampu memberikan dampak signifikan bagi kemajuan usaha dan investasi di Provinsi Jatim dan Jambi.
“Peluang perdagangan antara Jatim dengan Jambi terbuka cukup lebar. Perbedaan karakteristik ekonomi yang berbeda antara Jatim dam Jambi membuat kedua daerah dapat saling mengisi dan saling mendukung dalam suatu kerangka kerja sama guna mewujudkan pembangunan ekonomi Jatim dan dan Jambi,”katanya. (Matra/AdeSM).
Posting Komentar