Gubernur Jambi, H Al Haris (dua dari kanan) ketika melakukan dialog dengan para guru dan pegawai SMA Titian Teras, Desa Pijoan, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Kamis (13/1/2022). (Foto : Matra/KominfoJambi).
(Matra, Jambi) – Kehadiran sekolah unggul Sekolah Menengah Atas Titian Teras (SMA TT) yang kini berlokasi di Desa Pijoan, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi menjadi salah satu kebanggaan bagi masyarakat Jambi tentang peningkatan kualitas pendidikan. Sejak didirikan pada kepeimpinan Gubernur Jambi, Drs H Abdurrahman Sayoeti, 14 Juli 1994, sekolah unggul di Jambi tersebut sudah banyak menelorkan lulusan yang berhasil menembus berbagai perguruan tinggi negeri favorit di Indonesia serta pendidikan terbaik TNI Angkatan Darat, Akademi Militer dan Polri, Akademi Kepolisian (Akpol).
Namun belakangan ini, keberadaan SMA TT banyak disorot menyusul penurunan kualitas dan adanya kecenderungan kemerosotan budi pekerti para siswa. Hal tersebut tercermin dari terjadinya perkelahian siswa di sekolah tersebut November tahun lalu. Berbagai isu miring tentang dugaan nepotisme penerimaan siswa baru di sekolah tersebut pun sering muncul den menyebar ke tengah masyarakat. Puluhan siswa di SMA TT pun terpapar Covid-19 tahun lalu akibat kurangnya penerapan protokol kesehatan di lingkungan sekolah.
Menyikapi berbagai penurunan pengelolaan pendidikan di SMA TT, Gubernur Jambi, H Al Haris melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sekolah tersebut, Kamis (13/1/2022). Kehadiran Al Haris di SMA TT “H Abdurrahman Sayoeti” tersebut cukup mengagetkan pihak sekolah, sehingga mereka kelabakan memberikan penjelasan-penjelasan kepada Al Haris. Sidak tersebut turut diikuti Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Jambi Adhi Varial Putra.
Pada petemuan dengan pimpinan, guru dan pegawai SMA TT, Al Haris mengatakan, pengelolaan pendidikan di SMA TT perlu kembali dibenahi guna meningkatkan kualitas dan budi pekerti siswa. Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi ke depannya akan melakukan reformasi dan revitalisasi SMA TT sebagai salah satu upaya meningkatkan mutu dan kualitas sekolah tersebut.
Dikatakan, revitalisasi SMA TT penting agar tujuan pendirian sekolah tersebut tidak melenceng. Aawal berdirinya sekolah SMA TT dipersiapkan Gubernur Jambi, H Abdurrahman Sayoeti menjadi ikon pendidikan dan sekolah kebanggaan di Provinsi Jambi.
“Namun sekarang, kenyataannya masih jauh dari yang kita harapkan. Berbagai masalah muncul di sekolah ini. Kita akan segera melakukan revitalisasi terkait pengembangan dan penyelarasan kurikulum yang ada sehingga ke depan bisa menjadi lebih baik lagi,”katanya.
Menurut Al Haris, pengembangan SMA TT nantinya dilakukan melalui penambahan gedung baru, perbaikan semua fasilitas. Baik itu fasilitas olah raga maupun tempat untuk beribadah. Pemprov Jambi akan membuat Peraturan Gubernur (Pergub) yang mengatur kebijakan SMA TT dengan mengacu kepada SMA Taruna Nusantara yang ada di Magelang.
Al Haris mengatakan, Pemprov Jambi juga akan memperbaiki semuanya karena tujuan dan harapan dari pendiri SMA TT ini, yakni meningkatkan kualitas lulusan agar putra-putri Jambi semakin banyak yang bisa melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi berkualitas seperti Universitas Indonesia (UI) Jakarta/Depok, Institut Teknologi Bandung (ITB) Kota Bandung, Universitas Padjadajaran (Unpad) Bandung, Universitas Gajdah Mada (UGM) Yogyakarta, Akpol, Akmil, Institut Pendidikan Dalam Negeri (IPDN) Bandung dan perguruan tinggi lainnya.
“Untuk mencapai tujuan tersebut, kami akan mengubah pola, sistem dan struktur yang ada saat ini dengan mengacu kepada SMA Taruna Nusantara yang ada di Magelang. Semuanya akan kita kaji ulang. Akan dipersiapkan Pergub untuk SMA TT ini. Semua pembenahan dilakukan agar SMA TT tetap menjadi sekolah kebanggaan masyarakat Jambi,”katanya.
Al Haris mengatakan, melalui reformasi dan revitalisasi, SMA TT nantinya mampu memberikan dampak yang positif terhadap peningkatan mutu dan kualitas SMA TT.
“SMA TT ini bukan hanya sebagai tempat menimba ilmu saja namun juga dapat menjadikan anak anak didik memiliki budi pekerti dan akhlak yang mulia,”paparnya.
Sementara itu, Pahrin Wirnadian, SPd, MSi mengatakan, pihaknya terus membenahi pola pembelajaran dan pembinaan karakter siswa di SMA TT. Sekolah tersebut secara konsisten menerapkan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi). Kemudian pembinaan budi pekerti terhadap siswa juga terus ditingkatkan menyusul semakin banyaknya siswa sekolah unggul tersebut.
Saat ini, lanjutnya, jumlah siswa SMA TT sudah mencapai 600 orang. Padahal pada awal-awal pendirian sekolah tersebut hingga tahun 2001, jumlah siswa hanya 70 orang untuk tiga kelas. Selain itu para siswa SMA TT juga berasal dari seluruh 11 kabupaten/kota di Provinsi Jambi serta dari provinsi tetangga. (Matra/AdeSM).
Posting Komentar