Aktivis mahasiswa dari Front Mahasiswa Nasional (FMN) Jambi, Ismet Raja dalam suatu aksi unjuk rasa di DPRD
Provinsi Jambi, medio November 2021 mengungkapkan, penambangan emas liar
menjadi salah satu pemicu utama meningkatnya pencemaran Sungai Batanghari. Hal itu disebabkan penggunaan merkuri atau air
raksa dalam penambangan emas liar di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS)
Batanghari, khususnya di Kabupaten Sarolangun, Merangin dan kabupaten lain.
Berdasarkan hasil penelitian Dinas Lingkungan Hidup Provinsi
Jambi, kata Ismet Raja, pencemaran air Sungai Batanghari mulai dari Kerinci
hingga Sarolangun sukup tinggi. Indeks kualitas air Sungai Batanghari yang
diteliti di 22 lokasi antara Kerinci – Sarolangun cukup rendah, yakni hanya
sekitar 51,5 poin.
Kemudian pendangkalan Sungai Batanghari juga semakin
memprihatinkan, sehingga alur sungai tersebut sering tidak bisa dilalui kapal,
terutama di saat musim kemarau. Menurut Ketua Forum Daerah Aliran Sungai (DAS)
Provinsi Jambi, Tagor Mulia Nasution, baru-baru ini, pendangkalan Sungai
Batanghari sangat tinggi akibat penggundulan hutan dan erosi di kawasan DAS
Batanghari.
Ketika kemarau, ketinggian tebing DAS Batanghari bisa
mencapai 12 meter. Hal tersebut disebabkan jauhnya permukaan air dari tanah di
tebing sungai. Namun di kala Sungai Batanghari meluap, seluruh dataran rendah kawasan DAS Batanghari
terendam banjir hingga radius lima kilometer.
“Kondisi pendangkalan atau sedimentasi Sungai Batanghari di
wilayah Provinsi Jambi ini sangat memprihatinkan. Karena itu Forum DAS Provinsi
Jambi memberikan perhatian khusus dalam penanggulangan kerusakan lingkungan
Sungai Batanghari dan kawasan DAS Batanghari ini. Upaya penyelamatan Sungai
Batanghari ini harus dilakukan secara intensif,”katanya.
Lomba Melukis
Guna meningkatkan kepedulian seluruh elemen masyarakat terhadap
kelestarian Sungai Batanghari tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi melakukan
sosialisasi penyelamatan. Salah satu di antaranya lomba melukis Sungai Batanghari khusus untuk
kalangan anak-anak sekolah. Lomba melukis Sungai Batanghari dalam rangka
memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-65 Provinsi Jambi yang jatuh pada Kamis
(6/1/2022) tersebut digelar di tepian Sungai Batanghari, kawasan Pasar Angso
Duo, Kota Jambi, Rabu (5/1/2022).
Lomba melukis Sungai Batanghari yang digelar Yayasan Sahabat
Sungai Batanghari tersebut turut disaksikan Gubernur Jambi, H Al Haris, pendiri
Yayasan Sahabat Sungai Batanghari, H Hasan Basri Agus (mantan Gubernur Jambi)
dan Ketua Yayasan Sahabat Sungai Batanghari, Pinto Jaya Negara Abidin.
Al Haris pada kesempatan tersebut mengatakan, lomba lukis
Sungai Batanghari tersebut merupakan salah satu momentum memperkenalkan dan
menanamkan rasa kepedulian dan kebanggaan generasi muda Jambi terhadap Sungai
Batanghari. Lomba tersebut menggugah kreativitas, melatih ketekunan dan menanamkan
rasa kepedulian generasi muda terhadap pelestarian Sungai Batanghari.
Kepedulian generasi muda Jambi terhadap penyelamatan Sungai
Batanghari ini penting bukan hanya karena sungai ini menjadi ikon wisata Jambi,
namun yang paling penting, sungai ini merupakan sumber kehidupan dan
keberlanjutan makhluk hidup.
Al Haris mengungkapkan, Sungai Batanghari merupakan salah
satu sumber kehidupan masyarakat Jambi. Karena itu seluruh masyarakat Jambi
wajib menjaga dan melestarikan Sungai Batanghari. Pelestarian Sungai Batanghari
juga menjadi tanggung jawab semua pihak, baik pemerintah, swasta dan
masyarakat.
“Kepedulian kita semua menjadi penentu masa depan Sungai
Batanghari, sehingga fungsi Sungai Batanghari secara sosial, budaya dan ekonomi
tetap terjaga. Menjaga dan melestarikan Sungai Batanghari bisa dimulai dari
hal-hal sederhana, dari diri sendiri dan lingkungan sekitar. Salah satu cara
yang paling sederhana menjaga sungai agar tetap bersih adalah tidak membuang
sampah atau limbah ke sungai,”paparnya.
Al Haris mengimbau seluruh masyarakat Jambi tidak lagi
membuang sampah dan limbah ke Sungai Batanghari. Penghentian pembuangan limbah
dan sampah ke Sungai Batanghari merupakan salah satu upaya menjaga kualitas air
sungai agar tetap bersih. Dengan demikian masyarakat dapat mengkonsumsi air
sungai, serta menjaga kelangsungan kehidupan habitat yang ada.
Dijelaskan, Sungai Batanghari merupakan sungai kebanggaan
masyarakat Jambi yang mengalir sepanjang lebih kurang 800 Km mulai dari kawasan
hulu pegunungan Bukit Barisan dan bermuara di Selat Berhala menuju ke Laut Cina
Selatan. Sungai Batanghari juga menjadi menjadi saksi bisu kejayaan peradaban
masa lalu kerajaan Melayu dan merupakan DAS terbesar kedua di Indonesia. Sungai
Batanghari berada di wilayah empat provinsi, yaitu sebagian besar wilayah
Provinsi Jambi, sebagian kagi di Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Provinsi
Riau.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Lomba Melukis Sungai
Batanghari, Sigit Eko mengatakan, peserta lomba melukis tersebut mencapai 200
orang siswa dari Sekolah Dasar (SD) se - Provinsi Jambi. Lomba lukis tersebut
dimaksudkan memeriahkan HUT ke - 65 Provinsi Jambi serta memberikan edukasi
kepada generasi muda untuk memiliki rasa kepedulian melestarikan Sungai
Batanghari. (Matra/Radesman Saragih).
Zumi Zola (kiri) ketika menjabat Gubernur Jambi (2016) melakukan pembersihan sampah di Sungai Sembubuk anak Sungai Batanghari, Sijenjang, Kota Jambi. (Foto : Matra/HumasProvJambi).
Posting Komentar