. Agenda HUT ke-65 Provinsi Jambi, Lomba Lukis Anak Menggugah Pelestarian Sungai Batanghari

Agenda HUT ke-65 Provinsi Jambi, Lomba Lukis Anak Menggugah Pelestarian Sungai Batanghari

Gubernur Jambi, H Al Haris menggoreskan kuas ke kanvas pada Lomba Melukis Sungai Batanghari di tepian Sungai Batanghari, Angso Duo, Pasar, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Rabu (5/1/2022). (Foto : Matra/KominfoJambi). 

(Matra, Jambi) - Sungai Batanghari yang memiliki sekitar 800 kilometer (Km) memiliki potensi besar mendukung kehidupan masyarakat Jambi. Sungai terpanjang di Sumatera tersebut menjadi salah satu sumber air konsumsi dan irigasi bagi masyarakat Jambi. Kemudian sungai yang mengalir dari daerah hulu atau pegunungan Kabupaten Kerinci hingga hilir atau pantai timur Jambi, Kabupaten Tanjungjabung Timur itu masih dimanfaatkan sebagai jalur transportasi air. 

Di bidang pariwisata, Sungai Batanghari yang membelah wilayah Kota Jambi juga memiliki potensi cukup besar. Beberapa lokasi Sungai Batanghari menjadi objek wisata favorit seperti Taman Tanggo Rajo “Ancol” Kota Jambi dan Jembatan Aur Duri. Sungai Batanghari juga sering menjadi lokasi even wisata seperti lomba perahu naga dan arung jeram. 

Sungai Batanghari yang memiliki sejuta potensi tersebut kini menghadapi tekanan pencemaran dan penangkalan (sedimentasi). Saat ini pencemaran Sungai Batanghari meningkat akibat penambangan emas liar, limbah industri sawit, karet, kayu, sampah dan limbah rumah tangga. Meningkatnya pencemaran tersebut membuat air Sungai Batanghari sering tampak sangat keruh, kotor dan tidak layak dikonsumsi.

Aktivis mahasiswa dari Front Mahasiswa Nasional (FMN) Jambi,  Ismet Raja dalam suatu aksi unjuk rasa di DPRD Provinsi Jambi, medio November 2021 mengungkapkan, penambangan emas liar menjadi salah satu pemicu utama meningkatnya pencemaran Sungai Batanghari.  Hal itu disebabkan penggunaan merkuri atau air raksa dalam penambangan emas liar di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari, khususnya di Kabupaten Sarolangun, Merangin dan kabupaten lain.

Berdasarkan hasil penelitian Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi, kata Ismet Raja, pencemaran air Sungai Batanghari mulai dari Kerinci hingga Sarolangun sukup tinggi. Indeks kualitas air Sungai Batanghari yang diteliti di 22 lokasi antara Kerinci – Sarolangun cukup rendah, yakni hanya sekitar 51,5 poin.

Kemudian pendangkalan Sungai Batanghari juga semakin memprihatinkan, sehingga alur sungai tersebut sering tidak bisa dilalui kapal, terutama di saat musim kemarau. Menurut Ketua Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Provinsi Jambi, Tagor Mulia Nasution, baru-baru ini, pendangkalan Sungai Batanghari sangat tinggi akibat penggundulan hutan dan erosi di kawasan DAS Batanghari.

Ketika kemarau, ketinggian tebing DAS Batanghari bisa mencapai 12 meter. Hal tersebut disebabkan jauhnya permukaan air dari tanah di tebing sungai. Namun di kala Sungai Batanghari meluap, seluruh  dataran rendah kawasan DAS Batanghari terendam banjir hingga radius lima kilometer.

“Kondisi pendangkalan atau sedimentasi Sungai Batanghari di wilayah Provinsi Jambi ini sangat memprihatinkan. Karena itu Forum DAS Provinsi Jambi memberikan perhatian khusus dalam penanggulangan kerusakan lingkungan Sungai Batanghari dan kawasan DAS Batanghari ini. Upaya penyelamatan Sungai Batanghari ini harus dilakukan secara intensif,”katanya.

Gubernur Jambi, H Al Haris (kanan) menyaksikan anak-anak sekolah melukis Sungai Batanghari pada Lomba Melukis Sungai Batanghari di tepian Sungai Batanghari, Angso Duo, Pasar, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Rabu (5/1/2022). (Foto : Matra/KominfoJambi).

Lomba Melukis

Guna meningkatkan kepedulian seluruh elemen masyarakat terhadap kelestarian Sungai Batanghari tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi melakukan sosialisasi penyelamatan. Salah satu di antaranya  lomba melukis Sungai Batanghari khusus untuk kalangan anak-anak sekolah. Lomba melukis Sungai Batanghari dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-65 Provinsi Jambi yang jatuh pada Kamis (6/1/2022) tersebut digelar di tepian Sungai Batanghari, kawasan Pasar Angso Duo, Kota Jambi, Rabu (5/1/2022).

Lomba melukis Sungai Batanghari yang digelar Yayasan Sahabat Sungai Batanghari tersebut turut disaksikan Gubernur Jambi, H Al Haris, pendiri Yayasan Sahabat Sungai Batanghari, H Hasan Basri Agus (mantan Gubernur Jambi) dan Ketua Yayasan Sahabat Sungai Batanghari, Pinto Jaya Negara Abidin.

Al Haris pada kesempatan tersebut mengatakan, lomba lukis Sungai Batanghari tersebut merupakan salah satu momentum memperkenalkan dan menanamkan rasa kepedulian dan kebanggaan generasi muda Jambi terhadap Sungai Batanghari. Lomba tersebut menggugah kreativitas, melatih ketekunan dan menanamkan rasa kepedulian generasi muda terhadap pelestarian Sungai Batanghari.

Kepedulian generasi muda Jambi terhadap penyelamatan Sungai Batanghari ini penting bukan hanya karena sungai ini menjadi ikon wisata Jambi, namun yang paling penting, sungai ini merupakan sumber kehidupan dan keberlanjutan makhluk hidup.

Al Haris mengungkapkan, Sungai Batanghari merupakan salah satu sumber kehidupan masyarakat Jambi. Karena itu seluruh masyarakat Jambi wajib menjaga dan melestarikan Sungai Batanghari. Pelestarian Sungai Batanghari juga menjadi tanggung jawab semua pihak, baik pemerintah, swasta dan masyarakat.

“Kepedulian kita semua menjadi penentu masa depan Sungai Batanghari, sehingga fungsi Sungai Batanghari secara sosial, budaya dan ekonomi tetap terjaga. Menjaga dan melestarikan Sungai Batanghari bisa dimulai dari hal-hal sederhana, dari diri sendiri dan lingkungan sekitar. Salah satu cara yang paling sederhana menjaga sungai agar tetap bersih adalah tidak membuang sampah atau limbah ke sungai,”paparnya.

Al Haris mengimbau seluruh masyarakat Jambi tidak lagi membuang sampah dan limbah ke Sungai Batanghari. Penghentian pembuangan limbah dan sampah ke Sungai Batanghari merupakan salah satu upaya menjaga kualitas air sungai agar tetap bersih. Dengan demikian masyarakat dapat mengkonsumsi air sungai, serta menjaga kelangsungan kehidupan habitat yang ada.

Dijelaskan, Sungai Batanghari merupakan sungai kebanggaan masyarakat Jambi yang mengalir sepanjang lebih kurang 800 Km mulai dari kawasan hulu pegunungan Bukit Barisan dan bermuara di Selat Berhala menuju ke Laut Cina Selatan. Sungai Batanghari juga menjadi menjadi saksi bisu kejayaan peradaban masa lalu kerajaan Melayu dan merupakan DAS terbesar kedua di Indonesia. Sungai Batanghari berada di wilayah empat provinsi, yaitu sebagian besar wilayah Provinsi Jambi, sebagian kagi di Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Provinsi Riau.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Lomba Melukis Sungai Batanghari, Sigit Eko mengatakan, peserta lomba melukis tersebut mencapai 200 orang siswa dari Sekolah Dasar (SD) se - Provinsi Jambi. Lomba lukis tersebut dimaksudkan memeriahkan HUT ke - 65 Provinsi Jambi serta memberikan edukasi kepada generasi muda untuk memiliki rasa kepedulian melestarikan Sungai Batanghari. (Matra/Radesman Saragih).

Zumi Zola (kiri) ketika menjabat Gubernur Jambi (2016) melakukan pembersihan sampah di Sungai Sembubuk anak Sungai Batanghari, Sijenjang, Kota Jambi. (Foto : Matra/HumasProvJambi).



Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama