Turut hadir pada kesempatan tersebut, Wakil
Gubernur Jambi, Drs H Abdullah Sani, MPdI, Kapolda Jambi, Irjen Pol A Rachmad Wibowo, Komandan Komando
Rayon Militer (Danrem) 042/Garuda Putih (Gapu) Brigjen TNI M Zulkifli, SIP, MM
dan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jambi, Sapta Subrata, SH.
Abdullah Sani mengingatkan seluruh elemen
masyarakat di Jambi, khususnya umat Kristen yang merayakan Nataru tidak sampai
lalai terhadap prokes karena saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
Dalam situasi waspada Covid-19 saat ini, khususnya munculnya Covid-19 varian
baru, omicron, setiap orang harus selalu menerapkan prokes mencegah penularan
Covid-19 di Provinsi Jambi.
“Saya mengajak masyarakat mengawasi pelaksanaan
prokes dalam aktivitas sehari hari, terutama aktivitas yang melibatkan banyak
orang. Kita harus bersama-sama mengantisipasi mencegah peningkatan kasus
Covid-19 selama Nataru. Jangan sampai terjadi lonjakan kasus Covid-19 selama
Nataru ini. Kita tentunya mendambakan seluruh aktivitas masyarakat dapat
berjalan dengan lancar dan aman, terutama dalam pelaksanaan Nataru,”katanya.
Dijelaskan, kasus Covid-19 di Provinsi Jambi
selama dua bulan terakhir sudah mulai berhasil dikendalikan. Hal tersebut ditandai
dengan kasus harian Covid-19 di Jambi yang rata-rata di bawah dua kasus selama
November – Desember ini. Kondisi tersebut harus dipertahankan melalui kepatuhan
melaksanakan prokes dan meningkatkan vaksinasi ke seluruh lapisan masyarakat.
Abdullah Sani mengatakan, vaksiansi dosis
pertama di Provinsi Jambi hingga Jumat (17/12/2021) sudah mencapai 1.889.165
orang atau 70,33 % dan vaksinasi dosis kedua mencapai 1.339.090 (49,85 %). Capaian
vaksinasi yang sudah melebihi 100 % di Jambi, yakni vaksinasi tenaga kesehatan.
Total vaksinasi dosis pertama tenaga kesehatan mencapai 124,32 %, dosis kedua
118,09 %. Kemudian vaksinasi dosis pertama petugas publik mencapai 158,52 % dan
dosis kedua 136,96 %.
Lebih lanjut dikatakan, vaksinasi yang sudah
mencapai 100 % di 11 kabupaten/kota di Provinsi Jambi saat ini baru di Kota
Jambi, yukni mencapai 100,62 %. Sedangkan vaksinasi di Kabupaten Tebo mencapai 81,35
%, Tanjungjabung Barat (74,48 %) dan Tanjungjabung Timur (68,68 %). Kemudian
capaian vaksinasi di Kabupaten Muarojambi sekitar 66,96 %, Bungo (65,28 %),
Batanghari (64,12 %), Merangin (59,09 %), Sarolangun (54,70 %), Kerinci (36,01 %)
dan Kota Sungaipenuh (34,68 %).
Optimistis
Abdullah Sani yakin, perayaan Nataru di
Provinsi Jambi bisa berlangsung aman dan tertib melalui kebersamaan seluruh
jajaran pihak terkait dan seluruh elemen masyarakat menciptakan situasi
kondusif. Upaya bersama menjaga dan mewujudkan kondisi yang aman, kondusif dan
stabil mulai menjelang Natal 2021 hingga pasca Tahun Baru 2022 penting agar seluruh
rangkaian peringatan dan perayaan Natal 24 - 25 Desember 2021 dan Tahun Baru 1
Januari 2022 berjalan lancar.
“Guna mewujudkan situasi aman dan kondusif selama
Nataru di Provinsi Jambi, kepolisian bersinergi dengan instansi terkait dan
stakeholder (pemangku kepentingan) melaksanakan Operasi Lilin 2021. Saya
mengharapkan Operasi Lilin 2021 ini bisa menjamin seluruh kegiatan Nataru sebaik-baiknya.
Karena itu Operasi LIlin 2021 jangan dijadikan sekadar agenda rutin. Kewaspadaan
harus terus ditingkatkan mengantisipasi aktivitas masyarakat yang berpotensi
menimbulkan ancaman, gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat,”tuturnya.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan menjamin
situasi kondusif di tengah masyarakat selama Nataru, yakni tetap menjaga kestabilan harga bahan pokok,
kelancaran distribusi bahan pokok, ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan kecukupan
gas. Kelangkaan berbagai kebutuhan pokok tersebut rentan terhadap keamanan dan
kekondusifan daerah pada masa Nataru.
“Karena itu seluruh jajaran terkait, pihak
Pertamina, Hiswanamigas, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Bulog Jambi dan
para pedagang perlu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat selama
Nataru. Jadi bukan hanya keamanan yang perlu dijaga selama Nataru, tetapi kenyamanan
masyarakat perlu diperhatikan. Kita harus memberikan pelayanan publik yang terbaik
agar Nataru dapat berlangsung dengan lancar dan khidmat,”katanya.
Dijelaskan, ada beberapa hal yang perlu
diantisipasi selama Nataru. Di antaranya ancaman terorisme dan radikalisme, penyalahgunaan
narkoba, pesta minuman keras, aksi perusakan fasilitas umum, aksi kriminalitas,
kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, serta bencana hidrometeorologi yakni
banjir dan tanah longsor sebagai dampak dari musim penghujan saat ini.
“Pemporv Jambi sendiri siap mendukung dan
menyukseskan pelaksanaan Operasi Lilin 2021 guna menciptakan kondisi aman dan
nyaman di Provinsi Jambi. Tugas ini merupakan tanggung jawab kita semua dan masyarakat.
Jika kondisi Provinsi Jambi aman dan kondusif, tentunya akan sangat mendukung
dalam proses pembangunan Provinsi Jambi kedepannya,”tambahnya.
Sementara itu, Kapolda Jambi Irjen Pol A
Rachmad Wibowo pada kesempatan tersebut mengatakan, Polda Jambi siap
menerjunkan sekitar 3.000 orang personil. Sekitar 1.528 orang personil dari
jajaran Polri (Polda dan Polres 11/kabupaten kota di Jambi) dibantu 1.358 orang
personil dari TNI (Korem 042/Gapu Jambi dan Kodim kabupaten/kota).
“Fokus utama pengamann Nataru, pelaksanaan
ibadah perayaan Natal di gereja-gereja, Jumat – Minggu (24 – 26/12/2021), Akhir
Tahun, Jumat (31/12/2021) dan Tahun Baru, Sabtu – Minggu (1 – 2/1/2022). Selain itu kami juga meminta
seluruh jajaran pengamanan Nataru di Jambi hingga ke kabupaten/kota menerapkan
prokes,”katanya.
A Rachmad Wibowo juga meminta seluruh jajaran
keamanan, pemerintah daerah dan stakeholders (pemangku kepentingan) di Provinsi
Jambi meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan Covid-19 varian baru, omicron
selama masa Natal 2021 hingga Tahun Baru 2022 (Nataru). Untuk itu pengawasan
terhadap warga pendatang ke Jambi maupun warga Jambi yang ke luar daerah
diawasi secara ketat. Selain itu, pencapaian target vaksinasi juga diupayakan
semaksimal mungkin guna membentuk herd immunity (kekebalan kelompok) masyarakat
Jambi.
“Saya ingin menyampaikan atensi (perhatian) Presiden
Joko Widodo (Jokowi) ketika beliau menyampaikan bahwa varian omicron sudah
masuk di 88 negara pada saat zoom meeting , Kamis (16/12/2021). Bahkan di
Indonesia juga sudah masuk dan sudah dirilis Menteri Kesehatan. Kemudian badan
kesehatan dunia (World Health Organization/WHO) menyampaikan bahwa kemungkinan
varian ini sudah masuk di seluruh negara,”katanya. (Matra/Radesman Saragih).
Posting Komentar