. Menjadi Nilai Plus Wisata, Gerakan Penghijauan di Kerinci Perlu Ditingkatkan

Menjadi Nilai Plus Wisata, Gerakan Penghijauan di Kerinci Perlu Ditingkatkan

Wakil Gubernur Jambi, H Abdullah Sani (dua dari kanan) melakukan penanaman pohon pelindung di Taman Rekreasi Aroma Pecco Kayo Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Senin (20/12/2021). (Foto : Matra/KominfoJambi).

(Matra, Jambi) – Gerakan penghijauan di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi perlu terus ditingkatkan mengantisipasi degaradasi (penurunan) luas hutan di daerah pegunungan Jambi itu. Pengijauan di Kerinci tidak hanya penting untuk pelestarian hutandan lingkungan, melainkan juga akan menambah nilai plus wisata lingkungan dan alam di daerah itu.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Gubernur Jambi, H Abdullah Sani ketika melakukan penanaman pohon pelindung di Taman Rekreasi Aroma Pecco Kayo Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Senin (20/12/2021). Jumlah pohon yang ditanam di taman rekreasi tersebut mencapai 200 batang. Jenis pohon yang ditanam, yakni kayu ekajetus, meranti kencana, punak, mahoni dan palem. Turut hadir pada kesempatan tersebut, Bupati Kerinci, Adi Rozal. 

Menurut Abdullah Sani, Kerinci memiliki keunggulan wisata di bidang wisata alam dan lingkungan. Daerah itu memiliki Taman nasional Kerinci Seblat (TNKS). Jumlah objek wisata andalan brnuansa alam dan lingkungan di Kabupaten Kerinci ada 10. Salah satu di antaranya Taman Rekreasi Aroma Pecco. Aroma Pecco termasuk objek wisata tertua di Kerinci. Objek wisata tersebut dibangun ketika zaman kolonial Belanda sekitar tahun 1933.

“Objek-objek wisata alam dan lingkungan di Kerinci harus dilestarikan. Kegundulan hutan juga harus dihijaukan kembali. Hal ini penting bukan untuk pelestarian lingkungan, tetapi juga menjadi daya tarik wisata,”katanya. 

Dikatakan, menjaga lingkungan sangat penting demi kelangsungan kehidupan masyarakat. Tradisi pelestarian lingkungan harus ditanamkan kepada generasi muda. Mereka harus tahu bahwa menjaga lingkungan suatu kewajiban. Pelestarian lingkungan juga bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetap juga masyarakat. Pemerintah Jambi Provinsi Jambi memerlukan dukungan dari semua pihak, termasuk Kabupaten Kerinci untuk melestarikan lingkungan dan hutan.

“Pemerintah dan masyarakat harus terus berdampingan dalam menjaga keseimbangan lingkungan ini. Dampaknya sangat besar jika lingkungan tidak seimbang. Salah satunya adalah banjir dan tanah longsor yang terjadi karena keseimbangan lingkungan terganggu,” katanya.

Abdullah Sani mengungkapkan, Allah telah menunjuk manusia sebagai khalifah di muka bumi dan bertanggung jawab untuk mengelola alam ini. Agar bencana alam tidak terulang secara terus-menerus, manusia yang hidup dimuka bumi dan telah diberikan kekayaan alam yang melimpah, seharusnya berterima kasih kepada Tuhan dengan cara menjaga dan melestarikan lingkungan ini.

Sementara itu, Bupati Adi Rozal pada kesempatan tersebut mengatakan, kerusakan hutan di Kabupaten Kerinci, termasuk di TNKS masih terus terjadi akibat pembalakan liar. Sedangkan total kerusakan hutan di Kerinci hingga saat ini mencapai 59.800 hektare (ha) atau sekitar 10 % dari luas total TNKS di wilayah Kerinci, Bengkulu dan Sumatera Selatan sekitar 598.000 ha. 

“Guna mencegah meningkatnya kerusakan hutan di Kerinci, termasuk di TNKS, Pemkab Kerinci beekerja sama dengan jajaran kepolisian, TNI dan Balai TNKS berupaya meningkatkan pencegahan pembalakan liar, perambahan dan meningkatkan penghijauan,”katanya. (Matra/AdeSM)

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama