Pantauan medialintassumatera.com (Matra) di Kelurahan Legok, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi, Kamis (11/11/2021) pagi, ketinggian air yang menggenangi permukiman warga sudah mencapai satu meter. Genangan banjir yang merendam jalan lingkungan membuat warga terpaksa menggunakan sampan untuk melakukan aktivitas di luar rumah.
Murid-murid
Sekolah Dasar (SD) 68/IV, Kelurahan Legok yang hendak sekolah juga terpaksa
menggunakan sampan. Namun warga kelurahan tersebut belum ada yang mengungsi karena
mereka masih bisa bertahan di rumah – rumah panggung dengan ketinggian dari
tanah mencapai dua meter.
“Luapan
air naik terus di permukiman kami ini. Selama dua hari ini, ketinggian air sudah
naik sekitar 15 centimeter (Cm). Luapan air ini masih akan naik lagi karena
hujan juga masih terus mengguyur Kota Jambi. Banjir ini memang belum sampai
membuat warga yang tinggal di rumah-rumah panggung mengungsi. Namun warga sudah
banyak yang terisolir dan hanya dapat menggunakan ketek (sampan) melakukan
aktivitas di luar rumah,”kata Yuliana (35), warga Legok di SD 68/IV, Legok,
Danau Sipin, Kota Jambi, Kamis (11/11/2021) pagi
Sementara
itu pantauan medialintassumatera.com pada alat pengukuran debit (ketinggian)
air Sungai Batanghari di Taman Tanggo Rajo “Ancol” Kota Jambi, Kamis
(11/11/2021) pagi, luapan Sungai Batanghari sudah mencapai ketinggian 13,85
meter atau masuk level siaga. Ketinggian luapan Sungai Batanghari tersebut naik
2,85 meter dari kondisi normal debit Sungai Batanghari 11 meter.
Selain
itu, beberapa wilayah di Kota Jambi juga kini rawan banjir menyusul masih
tingginya curah hujan di kota itu. Hujan yang mengguyur Kota Jambi sejak Selasa
– Rabu (9 – 10/11/2021) membuat beberapa permukiman di Kota Jambi terendam
banjir.
Permukiman
yang menjadi langganan banjir di kota tersebut, perumahan Kembar Lestari dan Namura
Indah, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi. Kemudian beberapa permukiman warga di
Kecamatan Jelutung dan Kotabaru Kota Jambi juga rawan banjir di tengah curah
hujan yang masih tinggi di kota tersebut.
Luapan Sungai Batanghari di Kota Jambi yang sudah mencapai 13,85 meter atau level siaga, Kamis (11/11/2021) pagi. (Foto : Matra/Radesman Saragih). |
Peringatan BMKG
Badan
Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sultan Thaha Jambi mengeluarkan
peringatan (warning) mengenai potensi bencana banjir bandang di sejumlah daerah
di Provinsi Jambi November ini. Banjir bandang dan banjir akibat luapan Sungai
Batanghari di Jambi berpotensi besar terjadi menyusul perkiraan tingginya curah
hujan di Jambi hingga beberapa pekan mendatang.
Kepala
Seksi (Kasi) Data dan Informasi BMKG Sultan Thaha Jambi, Kurnianingsih, SP di
Jambi, Kamis (11/11/2021) menjelaskan, banjir bandang dan banjir luapan Sungai
Batanghari akibat hujan lebat di Jambi berpotensi terjadi di dua kota dan
sembilan kabupaten di Jambi.
Dijelaskan,
daerah kabupaten yang berpotensi dilanda banjir, banjir bandang dan longsor
hingga Desember nanti, yakni Kabupaten Merangin, Sarolangun, Bungo dan Tebo.
Keempat kabupaten yang berada di hulu Sungai Batanghari tersebut kini berstatus
siaga.
Kemudian,
lanjutnya, daerah lain di Jambi yang berpotensi banjir, banjir bandang dan
longsor yang saat ini berstatus waspada,
yakni Kota Sungaipenuh, Kota Jambi, Kabupaten Batanghari, Tanjungjabung Timur,
Tanjungjabung Barat dan Muarojambi.
Secara
terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi,
Bachyuni Deliansyah mengatakan, pihaknya kini meningkatkan antisipasi banjir
menyusul semakin tingginya curah hujan di Jambi dan terus meluapnya Sungai
Batanghari.
Antisipasi
banjir yang dilakukan BPBD Provinsi Jambi antara lain, menyiagakan 10 kapal
atau perahu karet guna keperluan evakuasi warga yang terdampak banjir.
“Kapal
yang kami siagakan sebanyak tiga unit. Kemudian Basarnas Jambi menyiagakan dua
unit kapal dan Polairud Jambi menyiagakan lima unit kapal. Kapal atau perahu
ini disiagakan untuk mengevakuasi atau melakukan pertolongan jika banjir tejardi,”katanya.
Dikatakan,
BPBD Provinsi Jambi juga menyiapkan kendaraan untuk evakuasi warga di darat. Sedangkan
mengantisipasi longsor di beberapa daerah di Jambi, BPBD Provinsi Jambi sudah
berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi
Jambi dan kabupaten/kota menyiagakan dua alat berat.
“Mencegah
adanya korban jiwa akibat bencana banjir dan longsor, termasuk banjir akibat
luapan Sungai Batanghari, kami mengimbau warga masyarakat Jambi yang tinggal di
DAS Batanghari atau pinggiran sungai meningkatkan kewaspadaan. Banjir dan longsor
bisa saja terjadi tiba-tiba di daerah rawan longsor seperti di Kabupaten
Merangin, Sarolagun Kerinci dan Kota Sungaipenuh. Jadi warga harus waspada,”paparnya.
Berdasarkan
data medialintassumatera.com, jumlah desa/kelurahan yang rawan banjir dan
longsor di sembilan kabupaten dan dua kota di Provinsi Jambi mencapai 363 desa
dan 77 kelurahan. Desa dan kelurahan rawan banjir tersebut tersebar di 68 kecamatan.
Sebagian
besar desa dan kelurahan rawan banjir tersebut berada di kawasan daerah aliran
sungai (DAS) dan dataran rendah. Sedangkan rawan longsor di Jambi terdapat di
Kabupaten Sarolangun, Merangin dan Kerinci.
Sementara
itu, BMKG mengeluarkan peringatan dini
menganai cuaca ekstrim yang melanda berbagai daerah di Indonesia, termasuk
Jambi. Berdasarkan peringatan yang dikeluarkan BMKG, pekan ini, sebanyak 34 wilayah di Indonesia berpotensi
mengalami hujan lebat, termasuk wilayah Jawa dan Bali.
Daerah
di Sumatera yang berpotensi dilanda hujan lebat dengan intensitas 55 mm
beberapa pekan ke depan, yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera
Selatan, Kepulauan Bangka Belitung dan Lampung.
(Matra/AdeSM)
Posting Komentar