. Sungai Batanghari Meluap, Ratusan Rumah di Kota Jambi Dikepung Banjir

Sungai Batanghari Meluap, Ratusan Rumah di Kota Jambi Dikepung Banjir

Warga Kelurahan Legok, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi terpaksa menggunakan ketek (sampan) melakukan aktivitas di luar rumah akibat banjir yang merendam permukiman mereka. Gambar diambil Kamis (11/11/2021) pagi. (Foto : Matra/Radesman Saragih)

(Matra, Jambi) – Hujan lebat yang mengguyur Kota Jambi dan beberapa kabupaten di Provinsi Jambi sepekan terakhir menyebabkan Sungai Batanghari meluap. Ketinggian luapan Sungai Batanghari di Kota Jambi bahkan sudah hampir mencapai tiga meter dari kondisi normal. 

Meluapnya Sungai Batanghari menyebabkan sedikitnya 500 rumah warga di Kota Jambi terkepung banjir. Rumah warga yang terkepung banjir terutama yang berada di daerah aliran sungai (DAS) Batanghari Kota Jambi. Di antaranya di permukiman warga Kelurahan Legok, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi. Kemudian di permukiman warga di beberapa kelurahan di Jambi Kota Seberang, yakni Kelurahan Tahtul Yaman, Kecamatan Danau Teluk dan sekitarnya. 

Pantauan medialintassumatera.com (Matra) di Kelurahan Legok, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi, Kamis (11/11/2021) pagi, ketinggian air yang menggenangi permukiman warga sudah mencapai satu meter. Genangan banjir yang merendam jalan lingkungan membuat warga terpaksa menggunakan sampan untuk melakukan aktivitas di luar rumah.

Murid-murid Sekolah Dasar (SD) 68/IV, Kelurahan Legok yang hendak sekolah juga terpaksa menggunakan sampan. Namun warga kelurahan tersebut belum ada yang mengungsi karena mereka masih bisa bertahan di rumah – rumah panggung dengan ketinggian dari tanah mencapai dua meter.

“Luapan air naik terus di permukiman kami ini. Selama dua hari ini, ketinggian air sudah naik sekitar 15 centimeter (Cm). Luapan air ini masih akan naik lagi karena hujan juga masih terus mengguyur Kota Jambi. Banjir ini memang belum sampai membuat warga yang tinggal di rumah-rumah panggung mengungsi. Namun warga sudah banyak yang terisolir dan hanya dapat menggunakan ketek (sampan) melakukan aktivitas di luar rumah,”kata Yuliana (35), warga Legok di SD 68/IV, Legok, Danau Sipin, Kota Jambi, Kamis (11/11/2021) pagi

Sementara itu pantauan medialintassumatera.com pada alat pengukuran debit (ketinggian) air Sungai Batanghari di Taman Tanggo Rajo “Ancol” Kota Jambi, Kamis (11/11/2021) pagi, luapan Sungai Batanghari sudah mencapai ketinggian 13,85 meter atau masuk level siaga. Ketinggian luapan Sungai Batanghari tersebut naik 2,85 meter dari kondisi normal debit Sungai Batanghari 11 meter.

Selain itu, beberapa wilayah di Kota Jambi juga kini rawan banjir menyusul masih tingginya curah hujan di kota itu. Hujan yang mengguyur Kota Jambi sejak Selasa – Rabu (9 – 10/11/2021) membuat beberapa permukiman di Kota Jambi terendam banjir.

Permukiman yang menjadi langganan banjir di kota tersebut, perumahan Kembar Lestari dan Namura Indah, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi. Kemudian beberapa permukiman warga di Kecamatan Jelutung dan Kotabaru Kota Jambi juga rawan banjir di tengah curah hujan yang masih tinggi di kota tersebut.

Luapan Sungai Batanghari di Kota Jambi yang sudah mencapai 13,85 meter atau level siaga, Kamis (11/11/2021) pagi. (Foto : Matra/Radesman Saragih).

Peringatan BMKG

Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sultan Thaha Jambi mengeluarkan peringatan (warning) mengenai potensi bencana banjir bandang di sejumlah daerah di Provinsi Jambi November ini. Banjir bandang dan banjir akibat luapan Sungai Batanghari di Jambi berpotensi besar terjadi menyusul perkiraan tingginya curah hujan di Jambi hingga beberapa pekan mendatang.

Kepala Seksi (Kasi) Data dan Informasi BMKG Sultan Thaha Jambi, Kurnianingsih, SP di Jambi, Kamis (11/11/2021) menjelaskan, banjir bandang dan banjir luapan Sungai Batanghari akibat hujan lebat di Jambi berpotensi terjadi di dua kota dan sembilan kabupaten di Jambi.

Dijelaskan, daerah kabupaten yang berpotensi dilanda banjir, banjir bandang dan longsor hingga Desember nanti, yakni Kabupaten Merangin, Sarolangun, Bungo dan Tebo. Keempat kabupaten yang berada di hulu Sungai Batanghari tersebut kini berstatus siaga.

Kemudian, lanjutnya, daerah lain di Jambi yang berpotensi banjir, banjir bandang dan longsor yang saat ini  berstatus waspada, yakni Kota Sungaipenuh, Kota Jambi, Kabupaten Batanghari, Tanjungjabung Timur, Tanjungjabung Barat dan Muarojambi.

Secara terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Bachyuni Deliansyah mengatakan, pihaknya kini meningkatkan antisipasi banjir menyusul semakin tingginya curah hujan di Jambi dan terus meluapnya Sungai Batanghari.

Antisipasi banjir yang dilakukan BPBD Provinsi Jambi antara lain, menyiagakan 10 kapal atau perahu karet guna keperluan evakuasi warga yang terdampak banjir.

“Kapal yang kami siagakan sebanyak tiga unit. Kemudian Basarnas Jambi menyiagakan dua unit kapal dan Polairud Jambi menyiagakan lima unit kapal. Kapal atau perahu ini disiagakan untuk mengevakuasi atau melakukan pertolongan jika banjir tejardi,”katanya.

Dikatakan, BPBD Provinsi Jambi juga menyiapkan kendaraan untuk evakuasi warga di darat. Sedangkan mengantisipasi longsor di beberapa daerah di Jambi, BPBD Provinsi Jambi sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Jambi dan kabupaten/kota menyiagakan dua alat berat.

“Mencegah adanya korban jiwa akibat bencana banjir dan longsor, termasuk banjir akibat luapan Sungai Batanghari, kami mengimbau warga masyarakat Jambi yang tinggal di DAS Batanghari atau pinggiran sungai meningkatkan kewaspadaan. Banjir dan longsor bisa saja terjadi tiba-tiba di daerah rawan longsor seperti di Kabupaten Merangin, Sarolagun Kerinci dan Kota Sungaipenuh. Jadi warga harus waspada,”paparnya.

Berdasarkan data medialintassumatera.com, jumlah desa/kelurahan yang rawan banjir dan longsor di sembilan kabupaten dan dua kota di Provinsi Jambi mencapai 363 desa dan 77 kelurahan. Desa dan kelurahan rawan banjir tersebut tersebar di 68 kecamatan.

Sebagian besar desa dan kelurahan rawan banjir tersebut berada di kawasan daerah aliran sungai (DAS) dan dataran rendah. Sedangkan rawan longsor di Jambi terdapat di Kabupaten Sarolangun, Merangin dan Kerinci.

Sementara itu,  BMKG mengeluarkan peringatan dini menganai cuaca ekstrim yang melanda berbagai daerah di Indonesia, termasuk Jambi. Berdasarkan peringatan yang dikeluarkan BMKG,  pekan ini, sebanyak 34 wilayah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat, termasuk wilayah Jawa dan Bali.

Daerah di Sumatera yang berpotensi dilanda hujan lebat dengan intensitas 55 mm beberapa pekan ke depan, yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat Riau,  Kepulauan Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan,  Kepulauan Bangka Belitung dan Lampung. (Matra/AdeSM)


Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama