Harapan tarsebut mencuat pada Rapat Koordinasi (Rakor) Forum Corporate Social Responsibility (CSR) Kesejahteraan Sosial Provinsi Jambi 2021 di Swiss-bellHotel, Kota Jambi, Kamis (11/11 2021). Rakor tersebut dibuka Gubernur Jambi, H Al Haris. Turut hadir pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Sosial, Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukdukcapil) Provinsi Jambi, Arief Munandar, SE, pimpinan perusahaan dan pengurus Forum CSR Provinsi Jambi.
Al
Haris pada kesempatan tersebut mengatakan, pembangunan kesejahteraan masyarakat
bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Pihak swasta dan BUMN juga memiliki tanggung
jawab meningkatkan keseahteraaan masyarakat, khususnya penanggulangan
kemiskinan. Karena itu sangat dibutuhkan sinergi atau kesatu-paduan semua aktor
pembangunan tersebut, termasuk dalam mendukung pembiayaan pembangunan.
“Salah
satu langkah strategis melaksanakan sinergi pembangunan tersebut, yakni
meningkatkan dukungan badan usaha dan dunia usaha melalui tanggung jawab sosial
perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR). Dana CSR sangat perlu ditingkatkan
perusahaan guna membantu masyarakat meningkatkan kesejahteraan mereka,”ujarnya.
Menurut
Al Haris, Provinsi Jambi secara resmi telah memiliki Forum CSR sebagai salah
satu lembaga yang bertugas meningkatkan peran perusahaan swasta dan BUMN
meningkatkan anggaranCSR. Forum CSR Provinsi Jambi tersebut dibentuk
berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Jambi Nomor 1160/KEP.GUB/BAPPEDA/2016
tentang Pembentukan Forum Tanggung Jawab Sosial Dunia Usaha Dalam
Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial Provinsi Jambi.
Sebagai
kepala daerah, lanjut Al Haris, dirinya mengapresiasi perusahaan-perusahaan
yang beroperasi di Provinsi Jambi yang selama ini telah menyediakan anggaran
CSR. Dana CSR di Jambi selama dua tahun ini sudah cukup banyak dimanfaatkan membantu
masyarakat menghadapi pandemi Covid-19. Perusahaan – perusahaan swasta dan BUMN
di Jambi cukup banyak memberikan bantuan kebutuhan pokok kepada warga
masyarakat terdamapk Covid-18, bantuan masker, fasilitas penanganan Covid-19
dan vaksinasi.
“Saya
mengucapkan terima kasih kepada semua perusahaan dan organisasi/instansi yang
tergabung dalam dalam Forum CSR. Saya berharap agar semakin banyak lagi
perusahaan dan organisasi/intansi yang terhimpun dalam Forum CSR Provinsi Jambi.
Dengan demikian kesulitan dana pemberdayaan masyarakat yang dihadapi pemerintah
daerah bisa ditopang perusahaan swasta dan BUMN,”katanya.
Menurut
Al Haris, Rakor Forum CSR Kesejahteraan Sosial Provinsi Jambi tersebut bertujuan
mengkordinasikan, memfasilitasi dan mensinergikan potensi pelaku usaha,
organisasi sosial, perguruan tinggi dan masyarakat dalam mengoptimalkan
implementasi tanggung jawab sosial dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
“Forum
CSR Provinsi Jambi 2021-2026 mendukung keberhasilan penyelenggaraan
kesejahteraan sosial. Program prioritasnya, yakni mengatasi permasalahan sosial
bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Baik itu penyandang disabilitas
(cacat), fakir miskin, anak terlantar dan penyandang masalah kesejahteraan
sosial lainnya,”katanya.
Al
Haris mengharapkan, Rakor Forum CSR Provinsi Jambi tersebut bisa memperkuat
jaringan kerja sama dan kemitraan antara dunia usaha, pemerintah dan masyarakat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui CSR Kesejahteraan Sosial, pengusaha
dan BUMN dapat berkotribusi, berpartisipasi, urun rembuk, penyamaan persepsi
serta menjalin komitmen meningkatkan pembangunan kesejahteraan sosial.
Fakir Miksin
Sementara
itu Kepala Dinas Sosial, Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukdukcapil) Provinsi Jambi,
Arief Munandar, SE mengatakan, angka kemiskinan di Provinsi Jambi saat ini
masih cukup tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi,
penduduk miskin di Provinsi Jambi saat ini mencapai 293.860 ribu orang (8,1 %)
atau bertambah sebanyak 5.800 orang dibandingkan dengan penduduk miskin tahun
lalu.
Sedangkan
penyandang disibalitias di Provinsi Jambi saat ini sekitar 17.000 orang atau 0,5
% dari sekitar 3,56 juta jiwa penduduk Jambi. Penyandang disabilitas tersebut
tersebar di daerah kabupaten dan kota. Penyandang disabilitas di Kabupaten
Batanghari mencapai 1.500 orang, Tebo (986 orang), Tanjungjabung Barat (1.100
orang). Penyandang disabilitas di daerah kota dan kabupaten lain di Jambi belum
seluruhnya terdata.
Secara
terpisah, Wakil Gubernur Jambi, H Abdullah Sani mengatakan, untuk menanggulangi
kemiskinan di Provinsi Jambi, pihaknya melakukan dua strategi. Pertama, mengurangi
beban pengeluaran, melalui program Pemberian Bantuan Tunai Penerima Keluarga
Harapan (PKH). Kemudian program bantuan Pangan Nontunai, Jaminan Kesehatan Badan
Penylenggara Jaminan Sosial (BPJS), beasiswa miskin, bantuan rumah tidak layak
huni dan berbagai program lainnya.
“Kedua,
meningkatkan pendapatan masyarakat antara lain melalui program kewirausahaan (prokus),
Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan bantuan usaha lainnnya,”katanya.
Dikatakan,
program bantuan sosial untuk menanggulangi kemiskinan di Jambi perlu dilaksanakan
dengan baik, proses penyalurannya lancar dan konsisten dalam 6 T, yaitu tepat
sasaran, tepat jumlah, tepat waktu, tepat kualitas, tepat harga dan tepat adnimistrasinya.
(Matra/AdeSM)
Posting Komentar