. Oknum Orang Rimba Penembak Karyawan Perusahaan Sawit di Sarolangun Serahkan Diri

Oknum Orang Rimba Penembak Karyawan Perusahaan Sawit di Sarolangun Serahkan Diri

Dua oknum Orang Rimba pelaku penembakan karyawan perusahaan kelapa sawit (nomor dua dan tiga dari kiri) dijemput polisi di Dusun Selantik, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, Minggu (7/11/2021). (Foto : Matra/HumasPoldaJambi)

(Matra, Jambi) – Dua orang oknum warga Orang Rimba atau Suku Anak Dalam (SAD) yang diduga melakukan penembakan terhadap tiga orang karyawan perusahaan perkebunan kelapa sawit di Sarolangun, Provinsi Jambi akhirnya menyerahkan diri. Kedua oknum warga Orang Rimba yang sempat buron lebih sepekan tersebut menyerahkan diri berkat pendekatan persuasif yang dilakukan kepala suku (Tumenggung) Orang Rimba, perangkat desa dan aparat kepolisian setempat. 

“Dua oknum warga Orang Rimba yang diduga menembak tiga orang petugas keamanan perusahaan kelapa sawit PT Jambi Agro Wiyana/Primatama Kreasi Mas, sudah diamankan di Polres Sarolangun. Mereka menyerahkan diri ke polisi berkat pendekatan persuasif dari Tumenggung Orang Rimba Air Hitam, Sarolangun, perangkat desa dan polisi setempat. Kedua tersangka masih menjalani pemeriksaan intensif di Polres Sarolangun,”kata  Kapolda Jambi, Irjen Pol A Rachmad Wibowo, SIK melalui Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Jambi Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Mulia Prianto, SSos, SIK di Jambi, Senin (8/11/2021). 

Dijelaskan, kedua pelaku oknum warga Orang Rimba yang menyerahkan diri tersebut dijemput langsung Kapolsek Air Hitam, Inspektur Polisi Satu (Iptu) Yurizal, Wakil Direktur Kriminal Umum (Krimum) Polda Jambi, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Tri Saksono dan Wadir Intel Polda Jambi, AKBP S Bagus Santoso di Dusun Selentik, Kecamatan Air Hitam, Minggu (7/11/2021).

Identitas oknum Orang Rimba pelaku penembakan karyawan perusahaan sawit tersebut, BSL (45) dan BSY (40). Keduanya berasal dari kelompok Orang Rimba Lubuk Jering, Kecamatan Sarolangun). Pemeriksaan kedua tersangka dilakukan penyidik Polda Jambi, Polres Sarolangun dan didampingi staf Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi Jambi.

A Rachmad Wibowo mengatakan, kedua oknum warga Orang Rimba tersebut diduga menembak tiga orang security (petugas keamanan) PT PKM ketika tertangkap mencuri tandan buah segar (TBS) sawit perusahaan di Kecamatan Air Hitam, Sarolangun, Jumat (29/10/2021) . Setelah peristiwa tersebut, kedua oknum warga orang Rimba tersebut  langsung kabur ke dalam hutan. 

Dijelaskan, satuan gabungan Polda Jambi dan Polres Sarolangun sebenarnya telah berhasil mengidentifikasi pelaku penembakan kurang dari 1×24 jam setelah kejadian, Jumat (29/10/2021). Namun karena pertimbangan kondisi keamanan dan ketertiban  masyarakat di wilayah Kecamatan Air Hitam, pihak kepolisian menempuh cara persuasif untuk menghadirkan tersangka/pelaku penembakan tersebut.

“Saat ini jajaran Polda Jambi dan Polres Sarolangun terus melakukan pendekatan secara intensif kepada seluruh elemen masyarakat, baik warga Orang Rimba maupun masyarakat desa/dusun. Pendekatan ini ditujukan kepada seluruh elemen masyarakat Kecamatan Air Hitam agar tetap bersama- sama menjaga situasi kamtibmas yang kondusif pasca terjadinya konflik antara masyarakat desa/dusun dengan warga Orang Rimba,”katanya.

Menurut A Rachmad Wibowo, pasca penembakan karyawan perusahaansawit yang dilakukan warga Orang Rimba di Sarolangun tersebut, jajaran kepolisian, para kepala suku Orang Rimba dan tokoh masyarakat desa setempat melakukan pertemuan. Pertemuan tersebut menyepakati, tumenggung Orang Rimba menyerahkan pelaku penembakan kepada pihak kepolisian sebelum memulai langkah berikutnya.

”Kesepakatan itu dilaksanakan warga dan kepala suku Orang Rimba dengan baik. Upaya pemulihan situasi di Kecamatan Air Hitam pasca penembakan tersebut dilakukan dengan menjatuhkan sanksi hukum dan hukum adat kepada kedua oknum warga Orang Rimba tersebut,” lanjutnya.

Dikatakan, tiga tersangka penembakan karyawan perusahaan sawit tersebut tetap akan diproses secara hukum. Hal itu penting memberikan shock therapy (efek jera) kepada warga Orang Rimba lainnya agar tidak melakukan tindak kriminal.  
Kapolres Sarolangun, AKBP Sugeng Wahyudiyono (dua dari kiri ) menyerahkan bantuan kebutuhan pokok kepada warga Orang Rimba di Dusun Selantik, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, Minggu (7/11/2021). (Foto : Matra/HumasPoldaJambi) 

Sementara itu, Koordinator Komunikasi KKI Warsi Jambi, Sukmareni mengatakan, pihaknya meninta pihak kepolisian dapat memberikan jaminan keselamatan bagi warga Orang Rimba di Kecamatan Air Hitam. Kemudian proses penyidikan terhadap dua orang oknum warga Orang Rimba juga diharapkan dilakukan secara profesional sesuai aturan hukum yang berlaku, baik hukum adat maupun hukum negara.

“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak Polda Jambi dan Polres Sarolangun yang telah berupaya melakukan pemulihan situasi keamanan di Kecamatan Air Hitam bersama KKI Warsi Jambi pasca terjadinya konflik OrangRimba dengan masyarakat,”katanya. 

Sementara itu, Kapolres Sarolangun, AKBP Sugeng Wahyudiyono mengatakan, pihaknya masih terus melakukan sosialisasi serta pendekatan kepada warga Orang Rimba,  para tumenggung dan warga desa mencegah terjadinya konflik. Warga desa di Kecamatan Air Hitam, Sarolangun sempat merusak dua unit rumah Orang Rimba pasca penembakan karyawan perusahaansawit tersebut.

"Kami masih melakukan pendekatan kepada warga dan Tumenggung Orang Rimba kendati dua oknum warga Orang Rumba pelaku penembakan petugas keamanan PT PKM secara sadar menyerahkan diri. Tidak hanya itu saja. Kami juga melakukan bakti sosial kepada Orang Rimba dengan memperbaiki rumah mereka yangs empat dirusak warga dan memberikan paket kebutuhan pokok,”katanya.

Secara terpisah, Bupati Sarolangun H Cek Endra dalam rapat koordinasi dengan instansi terkait, tokoh adat, tokoh agama dan para kepala suku Orang Rimba mengatakan, pihaknya akan melakukan perdamaian antara pelaku dan korban.

"Kami berharap pihak kepolisian menangani kasus konflik antara warga Orang Rimba dengan perusahaan dan masyarakat bisa diselesaikan secara adat,"katanya. (Matra/AdeSM)  

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama