. Menteri PMK H Muhadjir Effendy Prihatin, 50.000 Jiwa Penduduk Kota Jambi Masih Terbelenggu Kemiskinan

Menteri PMK H Muhadjir Effendy Prihatin, 50.000 Jiwa Penduduk Kota Jambi Masih Terbelenggu Kemiskinan


Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy  (kanan) berdialog dengan warga di perkampungan miskin, Kelurahan Legok, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Sabtu (27/11/2021). (Foto : Matra/Ist).

(Matra, Jambi) – Angka kemiskinan di Kota Jambi, Provinsi Jambi hingga kini masih tergolong sangat tinggi. Jumlah penduduk miskin di Ibukota Provinsi Jambi tersebut saat ini menacapai 50.000 jiwa. Penduduk miskin di Kota Jambi tersebut mencapai 8,18 % dari sekitar 611.353 jiwa penduduk kota tersebut. 

“Penduduk miskin di Kota Jambi saat ini mencapai 50.000 jiwa atau 2,18 % dari total penduduk kota ini. Sekitar 24.000 jiwa (4,17 %) penduduk miskin kota ini masik kategori miskin ekstrem. Penduduk miskin di Kota Jambi yang sudah masuk daftar penerima bantuan baru sekitar 19.000 jiwa. Sedangkan 6.000 jiwa penduduk miskindi kota ini masih butuh bantuan kebutuhan pokok,”kata Wakil Wali Kota Jambi, H Maulana ketika mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy meninjau perkampungan miskin di Kota Jambi, Sabtu (27/11/2021).

Perkampungan miskin yang dikunjungi Muhadjir Effendy tersebut, yakni Kelurahan Legok, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi. Pada kesmepatan tersebut, Muhadjir Effendy secara simbolis memberikan bantuan kebutuhan pokok kepada 10 kepala keluarga (KK) warga Rukun Tetangga (RT) 36, Legok. Ratusan paket bantuan kebutuhan pokok akan disalurkan ke warga miskin lain di Kota Jambi. 

Menurut Maulana, wilayah atau lokasi permukiman warga miskin ekstrem (sangat miskin) di Kota Jambi tersebar di beberapa wilayah, khususnya di daerah kumuh dan pinggiran kota. Di antaranya, Kelurahan Legok, Kelurahan Sijenjang, Jambi Timur dan Pasar.

Pantau Langsung

Muhadjir Effendy pada kesempatan tersebut mengatakan, selain menyalurkan bantuan, dirinya juga berkunjung ke Kota Jambi untuk melihat lebih dekat lokasi permukiman penduduk miskin ekstrem. Kondisi kehidupan warga miskin tersebut cukup memprihatinkan.

"Saya berkunjung di sini (Kota Jambi) untuk melihat kantong-kantong kemiskinan ekstrem di wilayah Kota Jambi ini. Kita lihat bersama Gubernur Jambi, Al Haris masalahnya apa. Perkampungan miskin di Legok ini juga menjadi langganan banjir. Nanti kami koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengatasi banikir di sini,”katanya.

Dikatakan, berdasarkan laporan yang dihimpun Kemenko PMK, data penyaluran bantuan sosial di Kota Jambi untuk Program Sembako Reguler bulan Juli -September mencapai 92,1 %. Sedangkan penyaluran  bansos Oktober mencapai 92,4 %. 

Kemudian penyaluran bantuan kebutuhan pokok dalam rangka Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Jambi Juli -September mencapai 38,6 %. Sedangkan pencairan Program Keluarga Harapan (PKH) Tahap III mencapai 97 % dan Tahap IV mencapai 77 %.

Muhadjir Effendy mengatakan, sebagai Menko PMK, dirinya berupaya melakukan koordinasi, sinkronisasi dan pengendalian program-program pembangunan sumber daya manusi (SDM) yang tersebar di beberapa kementerian dan lembaga. 
“Kami ingin melihat di lapangan sinkron gak satu sama lain nyambung enggak. Kalau yang belum nyambung kita sambung,"jelasnya.

Selain meninjau perkampungan miskin dan kumuh, Muhadjir Effendy juga mengunjungi beberapa sentra pelayanan masyarakat di Kota Jambi. Di antaranya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi, RS TNI Dr Bratanata Jambi. 

Muhadjir Effendy pada kesempatan tersebut melihat bahwa masih banyak fasilitas atau sarana dan prasarana pelayanan kedua rumah sakit di Kota Jambi tersebut yang perlu dibenahi atau ditambah. Untuk mengatasi kekurangan fasilitas rumah sakit tersebut, Muhadjir Effendy akan berkoordinasi langsung dengan pihak-pihak terkait, termasuk Gubernur Jambi, dinas-dinas terkait setempat, termasuk para petinggi atau direktur rumah sakit. 

“Untuk meningkatkan kelengkapan fasilitas layanan di RS TNI Dr Bratanata, saya akan berkoordinasi langsung dengan Panglima TNI dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Akan saya bicarakan dengan Pak Panglima TNI dan Menteri BUMN karena di sana ada fasilitas yang dimiliki Kementerian BUMN. Mungkin nanti bisa dimanfaatkan rumah sakit di Jambi untuk pengembangan pelayanan,”ujarnya. (Matra/AdeSM)

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama