. Menteri Pertanian Lepas Ekspor Pinang Jambi Senilai Rp 8,95 Miliar ke Pakistan

Menteri Pertanian Lepas Ekspor Pinang Jambi Senilai Rp 8,95 Miliar ke Pakistan


Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (empat dari kiri) didampingi Gubernur Jambi, H Al Haris (tiga dari kiri) melepas ekspor pinang ke Pakistan di Suak Kandis, Desa Pudak, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Sabtu (6/11/2021). (Foto : Matra/KominfoJambi)

(Matra, Jambi) – Ekspor hasil-hasil pertanian Jambi ke berbagai negara di tengah pandemi Covid-19 terus meningkat. Setelah mengekspor kopi ke berbagai negara Eropa dan ekspor pinang ke Arab Saudi, kali ini Jambi juga mengekspor pinang ke Pakistan. 

Pelepasan ekspor pinang ke Kota Karachi, Pakistan dengan jumlah 288 ton atau 16 kontainer dan nilai Rp 8,95 miliar dilakukan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo di Suak Kandis, Desa Pudak, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Sabtu (6/11/2021). 

Pada pelepasan ekspor pinang tersebut, Syahrul Yasin Limpo didampingi Gubernur Jambi, H Al Haris, Wakil Bupati Muarojambi, H Bayu Bambang Suseno dan Direktur PT Indokara, Hasanuddin. Setelah melepas ekspor pinang tersebut, Syahril Yasin Limpo juga meninjau sentra nanas di Desa Tangkit Baru, Kecamatan Sungaigelam, Muarojambi.

Syahrul Yasin Limpo pada kesempatan tersebut mengatakan, ekspor pinang Jambi ke Pakistan tersebut menjadi salah satu bukti bahwa hasil pertanian mampu menopang ekonomi rakyat dan daerah di tengah pandemi Covid-19. Terbukanya kembali keran ekspor pinang ke Pakistan akan mendongkrak harga pinang di Provinsi Jambi. 

Dijelaskan, ekspor pinang Jambi ke Pakistan sempat terhenti empat tahun terakhir. Namun saat ini negara tersebut kembali  kembali membuka keran impor pinang dari Jambi. Volume dan nilai ekspor pinang Jambi ini juga tergolong besar, yakni 288 ton dengan nilai Rp 8,95 miliar.

"Jujur ini kejutan bagi saya dalam kunjungan kerja ke Jambi. Provinsi Jambi ternyata punya kelebihan dengan hasil komoditas pertanian, khususnya pinang. Harga pinang yang mahal bisa mendongkrak perekonomian Jambi. Kementerian Pertanian (Kementan) akan mendorong pengelolaan pinang di Jambi secara bertahap. Nanti akan saya laporkan ke Presiden langsung mengenai bantuan pengelolaan pinang ke Jambi. Mungkin dalam dua hari ke depan akan mendapat respons,"ujarnya.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (tiga dari kiri membungkuk) dan Gubernur Jambi, H Al Haris (tiga dari kanan) meninjau gudang penampungan pinang di Suak Kandis, Desa Pudak, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Sabtu (6/11/2021). (Foto : Matra/KominfoJambi)

Menurut pengamatan Syarul Yasin Limpo, pengolahan pinang di Jambi masih tradisional. Alat-alat yang digunakan membelah dan mengupas pinang masih sederhana. Kemudian tempat atau Gudang penyimpanan pinang di daerah tersebut juga masih sederhana sehingga pinang yang sudah dikupas mudah jamuran.

Dijelaskan, pengelolaan pinang perlu dilakukan dengan baik agar menghasilkan buah pinang yang baik dan tidak mudah jamuran. 

"Yang terpenting penanganan pinang perlu dilakukan dengan baik agar tidak berjamur. Hal ini penting supaya negara tujuan ekspor pinang kita tidak menolak produk pinang Jambi,”tambahnya.

Syahrul Yasin Limpo mengatakan baru pertama kali melihat pengelolaan pinang dengan sederhana dan menghasilkan ekspor yang tinggi seperti yang dilakukan pengusaha Jambi, Hasanudin. Hal tersebut menunjukkan bahwa pasar pinang di luar negeri semakin terbuka. Untuk itu, areal pertanian pinang di Jambi perlu dikelola lebih efektif dan efisien guna meningkatkan perekonomian masyarakat.

Ketika meninjau sentra nanas di Desa Tangkit, Muarojambi, Syahrul Yasin Limpo meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi perlu memfasilitasi hilirisasi produksi nanas. Hilirisasi produk nanas tersebut perlu agar nilai tambah nanas meningkat dan petani tidak hanya menjual nanas dalam bentuk buah segar saja. 

“Produk olahan nanas akan meningkatkan harga nanas petani sekaligus menambah pendapatan bagi daerah. Di luar negeri nanas memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Saya kira nanas bisa diekspor menjadi salah satu produk pertanian unggulan di Jambi,”katanya.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (kiri) didampingi Gubernur Jambi, H Al Haris (tiga dari kiri) meninjau perkebunan nanas di Desa Tangkit, Kecamatan Sungaigelam, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Sabtu (6/11/2021). (Foto : Matra/KominfoJambi)

Laboratorium Pangan

Sementara itu, Al Haris pada kesempatan tersebut mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi mengusulkan beberapa sarana dan prasarana peningkatan pengolahan hasil pertanian kepada Pemerintah Pusat melalui Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. 

Usulan tersebut antara lain pengadaan beberapa gudang pinang yang siap ekspor dan laboratorium pangan. Ketersediaan Gudang pinang untk ekspor penting guna meningkatkan kualitas produk pinang Jambi. Sedangkan laboratorium pangan perlu untuk peningkatan kesehatan produk ekspor. 

Dikatakan, untuk menegatahui sehat tidaknya barang yang kita ekspor  tentu butuh laboratorium pangan. Menteri Pertanian setuju usulan bantuan laboratorium pangan tersebut. Kemudian Al Haris juga juga sudah menyampaikan kepada  Menteri Pertanian bahwa Jambi bisa ekspor 12 kontainer (216 ton) pinang satu bulan. Namun eksportir Jambi saat ini baru bisa memenuhi ekspor pinang enam kontainer (108 ton) setiap bulan. Hal tersebut disebabkan jumlah kontainer (peti kemas) yang masih kurang.  

Sementara dalam kunjungan kerjanya di Jambi selama dua hari, Jumat – Sabtu (5 – 6/11/2021), Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyaksikan penandatanganan Fakta Integritas Pemprov Jambi dengan Kementerian Pertanian RI mengenai pengembangan sektor pertanian.

Berdasarkan Fakta Integritas tersebut, Kementerian Pertanian mendukung pengembangan Gerakan Percepatan Peremajaan Sawit Rakyat (GP-PSR) di Jambi minimal 18.000 hektar pertahun dan pinang seluas 100 hektare (ha) tahun 2021. Kemudian Kemnterian Pertanian juga mendukung optimalisasi  Memaksimalkan penanaman jagung di lokasi eksisting dengan program regular. 

Selain itu ementerian Pertanian juga mendukung perluasan lahan jagung di lahan sawit pada tahun 2021/2022 seluas 10.000 hektar dengan lahan reguler maksimum dan implementasi integrated farming (pertanian teriontegrasi) berbasis jagung 20 ha di setiap kabupaten/kota di Provinsi Jambi. (Matra/AdeSM)
Gubernur Jambi, H Al Haris panen nanas di Desa Tangkit, Kecamatan Sungaigelam, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Sabtu (6/11/2021). (Foto : Matra/KominfoJambi)

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama