. Menteri Pertanian Canangkan Peremajaan Sawit se-Indonesia di Jambi, Produk Perkebunan Topang Ekonomi Daerah di Tengah Pandemi

Menteri Pertanian Canangkan Peremajaan Sawit se-Indonesia di Jambi, Produk Perkebunan Topang Ekonomi Daerah di Tengah Pandemi



Menteri Pertanian Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo (kiri pakai topi) menanam sawit pada pencanangan Gerakan Peremajaan Sawit Rakyat (GP PSR) Nasional di Desa Talang Bukit, Kecamatan Bahar Utara, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Jumat (5/11/2021). (Foto : Matra/KominfoJambi)

Jambi, S24 – Pemerintah Pusat (Kementerian Pertanian) mengapresiasi kekuatan sektor perkebunan Provinsi Jambi menopang ekonomi rakyat dan daerah selama pandemi Covid-19 dua tahun ini. Di tengah keterpurukan ekonomi nasional dan daerah akibat hantaman pandemi Covid-19, ekonomi Provinsi Jambi masih mampu bertahan berkat produk perkebunan dan pertanian, khususnya perkebunan kelapa sawit. 


“Provinsi Jambi ternyata menjadi salah satu daerah penyumbang ekspor terbesar di Indonesia selama pandemi Covid-19. Provinsi Jambi konsisten mengekspor produk sawit, olahan karet, kopi dan hasil perkebunan lainnya selama pandemi. Ekspor Jambis endiri selama pandemi meningkat 15,4 %. Atas prestasi tersebut, Wakil Presiden, H Ma’ruf Amin  memberikan penghargaan Bintang Maha Putra kepada Gubernur Jambi, H Al Haris tahun ini,”kata Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr Syahrul Yasin Limpo, SH, MSi, MH pada pencanangan Gerakan Peremajaan Sawit Rakyat (GP PSR) Nasional di Desa Talang Bukit, Kecamatan Bahar Utara, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Jumat (5/11/2021).

Gerakan Peremajaan Sawit Rakyat tersebut ditandai dengan penanaman kelapa sawit serentak secfara virtual di 36 kabupaten, 16 provinsi se-Indonesia. Syahrul Yasin Limpo melakukan penanaman sawit di kebun petani Desa Talang Bukit, Bahar Utara bersama Gubernur Jambi, H Al Haris dan Bupati Muarojambi, Hj Masnah Busro.


Pada kesempatan tersebut Syahrul Yasin Limpo juga menandatangani pemakaian Gedung Agriculture Operation Room (AOR) Balai Latihan Pertanian Jambi dan melakukan diksikusi dengan para penyuluh pertanian seluruh Indonesia secara virtual.


Syahrul Yasin Limpo pada kesempatan tersebut juga menyalurkan bantuan Pemerintah Pusat (Kementerian Pertanian) untuk Provinsi Jambi Rp 433 miliar dan Kabupaten Muarojambi Rp 96 miliar. Bantuan tersebut difokuskan pada peremajaan dan peningkatan produksi pertanian dan perkebunan, khususnya perkebunan kelapa sawit.


Menurut Syahrul Yasin Limpo, ketahanan pangan dapat mempertahankan berbagai demensi atau sektor kehidupan masyarakat, daerah dan negara. Untuk itu para gubernur dan  bupati di seluruh Indonesia diharapkan terus menggali inovasi agar terus meningkatkan hasil pertanian dan perkebunan.


“Salah satu upaya meningkatkan produksi pertanian dan perkebunan, yakni mengajak mengajak para petani melakukan peremajaan tanaman mereka agar buahnya lebih banyak. Para petani jangan dibiarkan mengandalkan penghasilan mereka dari tanaman-tanaman yang sudah tua, termasuk tanaman kelapa sawit,”katanya.

Gubernur Jambi, H Al Haris (depan) menanam sawit pada pencanangan Gerakan Peremajaan Sawit Rakyat (GP PSR) Nasional di Desa Talang Bukit, Kecamatan Bahar Utara, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Jumat (5/11/2021). (Foto : Matra/KominfoJambi)

Sementara itu, Gubernur Jambi, H Al Haris pada kesempatan tersebut mengatakan, target peremajaan kebun kelapa sawit rakyat di Provinsi Jambi tahun ini mencapai 18.000 hektare (ha). Peremajaan kebun sawit di Jambi sudah hampir mencapai target.


Dikatakan, hasil pertanian tanaman pangan (padi) dan perkebunan kelapa sawit, karet, kulit manis dan kopi menjadi penopang utama ekonomi Jambi selama pandemi Covid-19. Ekonomi petani Jambi tidak terlalu terdampak pandemi karena hasil produksi memadai dan harga naik.


“Petani Jambi masih melakukan ekspor hasil pertanian selama Covid-19. Komoditas pertanian dan perkebunan yang banyak diekspor dari Jambi selama Covid – 19, yakni kopi, kulit manis, minyak sawit (Crude Palm Oil/CPO), hasil olahan karet (crumb rubber) dan sebagainya,”paparnya.


Menurut Al Haris, sektor perkebunan menjadi andalan ekonomi rakyat dan daerah di Provinsi Jambi sejak dulu hingga saat ini. Dari sekitar 5,34 juta ha luas wilayah Provinsi Jambi sekitar 1,93 juta ha (36,18 %) merupakan areal perkebunan. Komoditas tanaman perkebunan di  Jambi mencapai 20 jenis.


Sedangkan komoditas utama perkebunan Provinsi Jambi ada 7 jenis, yakni kelapa sawit, karet, kelapa dalam, kopi, kulit manis (cassiavera), pinang dan tebu. Luas areal perkebunan tersebut mencapai 1,92 juta ha.


“Peran sub sektor perkebunan bagi perekomian rakyat Jambi sangat besar. Sekitar 73 % dari 7 jenis komoditas unggulan perkebunan tersebut merupakan tanaman perkebunan rakyat. Perkebunan perusahaanm hanya sekitar 27 %,”katanya.

Menteri Pertanian Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo (mengemudi alat berat) dan Gubernur Jambi, H Al Haris (kiri di atas alat berat) pada pencanangan Gerakan Peremajaan Sawit Rakyat (GP PSR) Nasional di Desa Talang Bukit, Kecamatan Bahar Utara, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Jumat (5/11/2021). (Foto : Matra/KominfoJambi)

Al Haris lebih lanjut mengatakan, Pemprov Jambi menjadikan subsektor perkebunan sebagai prioritas utama penopang ekonomi daerah. Sektor perkebunan memberikan kontribusi sekitar 17,8 % pendapatan (Produk Domestik Regional Bruto/PDRB) Provinsi Jambi tahun ini. Nilai PDRB perkebunan tersebut mencapai Rp 37 triliun.


Dikatakan,  guna mendukung Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) yang dicanangkan Pemerintah Pusat, Provinsi Jambi telah terus mengupayakan peningkatan ekspor komoditas perkebunan. Medio Januari - Juni 2020, Pemprov Jambi telah mengekspor hasil – hsail perkebunan ke Amerika Serikat, Eropa, Asia, negara Semenanjung Arab. Komoditas perkebunan yang diekspor mencapai 24 jenis.


“Nilai ekspor mencapai Rp1,9 triliun. Tingginya ekspor tersebut menempatkan Provinsi Jambi pada peringkat ketiga mengenai nilai ekspor komoditi perkebunan di Indonesia. Kami berharap prestasi ini sebagai pemicu agar ekspor Jambi semakin meningkat di masa datang,”ujarnya.


Menurut Al Haris, jumlah petani di Jambi yang menggantungkan hidup dari sektor perkebunan kelapa sawit saat ini mencapai 228.457 kepala keluarga (KK). Para petani tersebut menggarap sekitar 1,04 juta ha kebun sawit di 8 kabupaten se-Provinsi Jambi. Sentra perkebunan kelapa sawit di Jambi, yakni di Kabupaten Muarojambi, Batanghari, Sarolangun, Merangin, Bungo, Tebo, Tanjungjabung Barat dan Tanjungjabung Timur. (Matra/S24/Radesman Saragih)


Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama