. Curah Hujan Semakin Tinggi, Kabupaten Tanjungjabung Timur Waspada Bencana Banjir

Curah Hujan Semakin Tinggi, Kabupaten Tanjungjabung Timur Waspada Bencana Banjir


Kapolres Tanjabtim, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Andi Muhammad Ichsan Usman, SH, SIK (kiri) memeriksa kesiapan petugas dan kelengkapan fasilitas penanggulangan bencana banjir pada Apel Siaga Bencana Banjir Kabupaten Tanjabtim di lapangan kantor Bupati Tanjabtim, Kamis (18/11/2021). (Foto : Matra/PolresTanjabtim).

(Matra, Jambi) – Kabupaten Tanjungjabung Timur (Tanjabtim), Provinsi Jambi melakukan antisipasi dini dan waspada bencana banjir menyusul curah hujan yang semakin tinggi di daerah tersebut saat ini. Antisipasi dini dan status waspada bencana banjir tersebut dilakukan mencegah terjadinya korban jiwa dan mencegah kerugian besar akibat banjir pada puncak musim hujan yang diperkirakan terjadi Desember nanti. 

Kapolres Tanjabtim, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Andi Muhammad Ichsan Usman, SH, SIK di Muarasabak, Kabupaten Tanjabtim, Provinsi Jambi, Sabtu (20/11/2021) menjelaskan, ancaman banjir di beberapa kecamatan di Tanjabtim cukup tinggi di masa puncak musim hujan. Ancaman banjir tersebut perlu diantisipasi lebih dini guna mencegah adanya korban jiwa maupun kerugian besar. 

“Mengantisipasi banjir tersebut, kami sudah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, Apel Siaga Bencana Banjir Kabupaten Tanjabtim, Kamis (18/11/2021). Koorinasi pencegahan dan penanggulangan banjir itu kamilakukan lebih dini menyikapi peringatan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jambi yang memperkiraka semakin tingginya curah hujan hingga Desember nanti,”paparnya.

Dijelaskan, selain bencana banjir, Tanjabtim juga mengantisipasi terjadinya bencana longsor, angin puting beliung (puyuh) dan gelombang tinggi. Menganisipasi bencana alam tersebut, seluruh instansi terkait di Tanjabtim, khususnya jajaran Polri, TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pihak terkait lainnya aktif melakukan koordinasi penanganan dan pengurangan resiko banjir.

“Pemkab Tanjabtim juga meminta seluruh instansi terkait mempersiapkan segala sumber dan peralatan serta personil untuk menghadapi potensi bencana banjir. Kemudian melakukan pemantauan secara aktif terhadap terjadinya peningkatan ketinggian air bertujuan untuk meminimalisir potensi kerugian serta koban bencana banjir,”katanya.

Reaksi Cepat 

Sementara itu, Kepala BPBD Tanjabtim, Jakfar, SSos mengatakan, pihaknya sudah menyaigakan berbagai keperluan mengantisipasi bencana banjir, longsor, angin puting beliung dan gelombang tinggi memasuki musim hujan saat ini. Selain mempersiapkan beberapa perahu evakuasi, BPBD Tanjabtim juga menyiapkan 27 orang anggota Tim Reaksi Cepat (TRC). 

“Kemudian kami juga mengintensifkan koordinasi dengan jajaran TNI, Polri dan Basarnas mengantisipasi banjir, tanah longsor, angin puting beliung dan gelombang tinggi. Selanjutnya kami juga sudah menyiapkan 24 desa Tangguh bencana,”katanya. 

Dijelaskan, daerah rawan banjir di Tanjabtim tedapat di tujuh kecamatan, yakni Kecamatan Sadu, Nipah Panjang, Mendahara, Kecamatan Kuala Jambi, Muarasabak Timur, Berbak dan Kecamatan Rantaurasau. Tanjabtim rawan banjir karena merupakan daerah hilir aliran Sungai Batanghari. 

“Wilayah hilir Sungai Batanghari bertemu dengan Laut Cina Selatan, sehingga potensi banjir akibat curah hujan tinggi dan laut pasang sangat tinggi di tujuh kecamatan yang berada di pesisir pantai dan daerah aliran sungai tersebut,”katanya.

Menurut Jakfar, bencana gelombang pasang sangat potensial terjadi di wilayah pesisir Kabupaten Tanjabtimun. Daerah yang rawan bencana gelombang pasang laut tersebut, yakni Kecamatan Sadu, Nipah Panjang, Mendahara, Kuala Jambi dan Muarasabak. Ketujuh kecamatan tersebut rawan bencana gelombang pasang karea wilayanya sebagian besar bersentuhan langsung dengan laut.

“Kemudian bencana angin puting beliung juga sangat rawan terjadi di Tanjabtim. Daerah rawan bencana angin puting beliung di Tanjabtim, yaitu Kecamatan Sadu, Nipah Panjang, Mendahara, Berbak dan Kuala Jambi. Sedangkan bencana longsor rawan di daerah Kecamatan Mendahara Ulu,”katanya. (Matra/AdeSM)

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama