. Antisipasi Cuaca Ekstrim Desember 2021, Seluruh Kabupaten dan Kota di Jambi Diminta Siaga Bencana

Antisipasi Cuaca Ekstrim Desember 2021, Seluruh Kabupaten dan Kota di Jambi Diminta Siaga Bencana

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, H Muhadjir Effendy (kiri) didampingi Wali Kota Sungaipenuh, H Ahmadi Zubir (dua dari kiri) meninjau kesiapan personil pada Apel Siaga Bencana La Nina se-Provinsi Jambi di halaman kantor Wali Kota Sungaipenuh, Provinsi Jambi, Minggu (28/11/2021). (Foto : Matra/PenPMK).

(Matra, Kerinci) – Meningkatnya curah hujan di Provinsi Jambi sejak November hingga Desember 2021 membuat 11 daerah kabupaten/kota di Provinsi Jambi rawan bencana hidrometeorologi (banjir, tanah longsor dan angin puting beliung).  Selama November ini beberepa wilayah di Kota Jambi dan kabupaten dilanda banjir akibat luapan Sungai Batanghari.

Daerah yang rawan bencana hidrometeorologi di Provinsi Jambi tersebar di 363 desa dan 77 kelurahan. Desa dan kelurahan rawan banjir tersebut tersebar di 68 kecamatan, wilayah sembilan kabupaten dan dua kota se-Provinsi Jambi. 

Mengantisipasi bencana hidrometeorologi di Jambi hingga akhir Desember 2021, seluruh daerah kabupaten/kota di Provinsi Jambi diminta siaga banjir, longsor dan angin puting beliung. Kesiagaan banjir tersebut terutama perlu dilakukan di daerah-daerah aliran sungai (DAS) Sungai Batanghari daerah pegunungan/perbukitan. 

“Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa curah hujan meningkat di hampir seluruh wilayah Indonesia hingga 70 % mulai November 2021 dan mencapai puncaknya di Januari - Maret 2022. La Nina diprediksi terus berkembang di Indonesia dengan intensitas lemah sampai sedang setidaknya hingga Februari 2022. Karena itu saya minta agar tiap level pemerintahan dan masyarakat melakukan tindakan antisipasi bencana hidrometeorologi yang dipengaruhi oleh La Nina,”kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), H Muhadjir Effendy pada Apel Siaga Bencana La Nina se-Provinsi Jambi di halaman kantor Wali Kota Sungaipenuh, Provinsi Jambi, Minggu (28/11/2021). 

Apel Siaga Bencana La Nina Provinsi Jambi tersebut turut dihadiri Gubernur Jambi, H Al Haris, Bupati Kerinci, H Adirozal dan Wali Kota Sungaipenuh, H Ahmadi Zubir. Apel siaga bencana tersebut dipimpin Perwira Menengah Kodim 0417/Kerinci, Mayor Inf TNI, Liswar, SH.

Menurut Muhadjir Effendy, Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh, Provinsi Jambi merupakan daerah yang kerap memiliki beberapa potensi bencana, yakni gempa bumi, bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, cuaca ekstrem dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). 

“Saya harapkan daerah ini melakukan antisipasi dini bencana hidrometeorologi dipengaruhi La Nina di daerah ini,”ujarnya. 

Muhadjir Effendy menyambut baik inisiatif seluruh daerah dan instansi terkait di Jambi mengantisipasi bencana alam melalui apel siaga bencana di Kota Sungaipenuh. Melalui apel siaga bencana tersebut, seluruh kekuatan yang ada di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh menunjukkan kesiapannya menghadapi kemungkinan-kemungkinan terjadinya bencana. 

“Bencana ala mini sebetulnya tidak kita kehendaki. Namun bencana alam bisa saja terjadi menimpa rakyat dan penduduk yang ada di daerah ini. Karena itu kesiagaan perlu ditingkatkan,”tambahnya.
Satu unit bus penumpang yang tertimbun longsor pada jalur perbukitan Kabupaten Merangin – Kerinci, Provinsi Jambi baru-baru ini. (Foto : Matra/Ist).

Minimalisir Risiko

Muhadjir Effendy mengatakan, kesiap-siagaan bencana sangat penting untuk meminimalisir risiko serta dampak yang tidak diinginkan. Sebagaimana dilaporkan, Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh menjadi ‘langganan’ banjir dan dampaknya sawah di sana hanya mampu panen sekali dalam setahun. 

Selain itu, lanjutnya, dalam rangka mempersiapkan kemungkinan terjadinya bencana alam yang memang seringkali terjadi tiap tahunnya, baik Kabupaten Kerinci maupun Kota Sungaipenuh, saat ini hanya memiliki satu dapur umum. 

“Itu nanti mesti saya bicarakan dengan kementerian terkait yang membidangi dan akan kita koordinasikan, termasuk kekurangan-kekurangan peralatan misalnya dapur umum yang saat ini hanya ada satu.  Terutama Kementerian Sosial juga perlu membantu pengadaan dapur umum,”tuturnya. 

Menurut Muhadjir Effendy, kerja sama semua pihak sangat diperlukan agar antisipasi bencana dapat lebih maksimal. Mulai level provinsi, kabupaten/kota diharapkan melakukan kesiap-siagaan di daerah. Organisasi perangkat dinas (OPD) Provinsi Jambi perlu menyiapkan sumber daya, melakukan simulasi bencana berkelanjutan serta menghimpun relawan dan dukungan lainnya untuk kesiap-siagaan. 

Dikatakan, kesiap-siagaan bencana alam pada level kabupaten/kota yang perlu dilakukan, yaitu melakukan sosialisasi daerah rawan bencana hidrometeorologi, memastikan tempat evakuasi, memastikan kesiapsiagaan, memastikan seluruh OPD siap sumber daya, dan melakukan aktivasi Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) di Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD).

Sedangkan pada level kecamatan/desa/kelurahan, katanya, perlu memastikan kesiapan tempat evakuasi, melakukan sosialisasi informasi kepada masyarakat dengan protokol kesehatan, memperkuat desa/kelurahan tangguh bencana, juga melakukan simulasi mandiri sesuai rencana evakuasi yang sudah dibuat. 

“Pada level masyarakat yaitu harus memastikan masyarakat tangguh, informasi terkait kebencanaan benar-benar sampai. Tidak kalah penting harus dilakukan penguatan manajemen bencana mulai dari rumah, sekolah, tempat ibadah, pelayanan kesehatan, kantor, pasar, dan fasilitas-fasilitas umum yang ada,”katanya. 

Muhadjir Effendy berharap apel kesiap-siagaan bencana di Jambi tersebut dapat mendorong upaya peningkatan antisipasi dan kesiap-siagaan hidrometeorologis serta mulai membudayakan kapasitas adaptasi dan tanggap bencana untuk mewujudkan Indonesia yang tangguh. 
Peserta pelatihan Penanggulangan Bencana Alam se-Provinsi Jambi 22 – 26 November 2021 di Desa Rantau Karya,  Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjungjabung Timur, Provinsi Jambi. (Foto : Matra/PenremGapuJambi).

Sudah Latihan 

Sementara itu, Komandan Korem (Danrem) 042/Garuda Putih (Gapu) Jambi, Brigjen TNI M Zulkifli, SIP, MM mengatakan, pihaknya sudah melakukan Latihan Penanggulangan Bencana Alam se-Provinsi Jambi 22 – 26 November 2021. Pelatihan penanggulangan yang dilaksanakan di kawasan PT WKS, Desa Rantau Karya,  Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjungjabung Timur diikuti sekitar 100 orang dari jajaran TNI, Polri, BPBD, Basarnas, BMKG, Manggala Agni dan dinas terkait se-Provinsi Jambi.

Menurut M Zulkifli, penanggulangan bencana alam tidak lagi mengenal seragam atau instansi secara terpisah-pisah. Penanggulangan bencana alam harus melibatkan seluruh pihat terkait karena penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab bersama.

“Antisipasi dini dan kesiagaan seluruh jajaran terkait menghadapi ancaman bencana hidrometereologi di Jambi Desember 2021 – Januari – Maret 2022 perlu ditingkatkan. Hal itu penting mencegah jatuhnya korban jiwa dan kerugian besar akibat bencana alam, khususnya banjir dan tanah longsor,”katanya. (Matra/Radesman Saragih)

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama