Gubernur Jambi, H Al Haris meninjau jalan rusak di Talangpudak – Suakkandis, Kecamatan Kumpeh Ilir, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Kamis (11/11/2021). (Foto : Matra/KominfoJambi)
(Matra, Jambi) – Jalan negara yang menjadi urat nadi ekonomi masyarakat di Kebupaten Muarojambi, Provinsi Jambi hingga kini masih banyak yang rusak. Sebagian ruas jalan negara di daerah tersebut kini bahkan dalam kondisi rusak berat. Ruas jalan rusak tersebut sulit dilalui karena licin dan berlumpur akibat hujan deras yang mengguyur daerah itu sepekan terakhir.
Salah satu ruas jalan negara di Kabupaten Muarojambi yang saat ini kondisinya rusak berat dan belum diperbaiki, yakni ruas jalan Talangpudak – Suakkandis, Kecamatan Kumpeh Ilir. Jalan rusak tersebut mencapai 65 kilometer (Km). Jalan yang menghubungkan beberapa desa di Kecamatan Kumpehilir, Muarojambi dengan Kota Jambi ini belum diaspal. Kondisi tersebut membuat jalan licin dan berlumpur di musim hujan saat ini.
Gubernur Jambi, H Al Haris ketika meninjau kerusakan jalan tersebut, Kamis (11/11/2021) mengaku cukup prihatin melihat kerusakan jalan tersebut. Kerusakan jalan tersebut membuat warga masyarakat mengalami kesulitan mengangkut hasil-hasil pertanian maupun berbelanja kebutuhan sehari-hari ke Kota Jambi.
"Saya lihat kerusakan jalan di daerah ini cukup parah. Padahal jalan ini setiap hari dilalui warga masyarakat Kumpeh. Ruas jalan Suakkandis ini menjadi urat ekonomi masyarakat. Karena itu kerusakan jalan ini peril segera diperbaiki. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi akan memperbaiki kerusakan jalan ini secara bertahap (multiyears),”katanya.
Dikatakan, ruas jalan rusak Talangpudak – Suakkandis, Kumpeh,Muarojambi tersebut mencapai 65 Km. Pembangunan atau perbaikan jalan tersebut dilakukan secara bertahap selama tiga tahun dengan anggaran proyek jalan Multi Years ini akan berlangsung selama 3 tahun kedepan, dengan Rp 389 miliar.
"Kami mempercepat pembangunan jalan karena jalan ini merupakan akses ekonomi masyarakat. Mereka membawa hasil tani dan ternak melalui jalan ini. Jika nantinya jalan ini sudah bagus, perekonomian masyarakat seluruh des di KUmpeh akan semakin baik,”katanya.
Al Haris mengatakan, penjinjauan dan rencana perbaikan jalan Suakkandis tersebut dilakukan sebagai respon terhadap aspirasi masyarakat maupun pemerintah desa di Kecamatan Kumpeh, Muarojambi.
"Kami merespon aspirasi warga, masyarakat desa di daerah Kumpeh ini karena kerusakan jalan yang cukup panjang, yakni mulai daerah Talangpudak sampai ke Suakkandis,"katanya.
Al Haris mengharapkan pembangunan jalan Talangpudak – Suakkandis dilakukan sebaik mungkin agar kegiatan ekonomi masyarakat setempat meningkat. Pembangunan jalan ini jangan dilakukan secara tambal sulam.
"Saya tidak mau pembangunan jalan ini dilakukan secara bertahap atau spot. Saya berharap pembangunan jalan yang cukup panjang ini dapat diselesaikan paling lambat tiga tahun,"tuturnya.
Ruas jalan Talangpudak – Suakkandis, Kecamatan Kumpeh Ilir, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi yang licin selama musim hujan karena belum diaspal. Gambar diambil Kamis (11/11/2021). (Foto : Matra/KominfoJambi)
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Muarojambi, Yultasmi mengatakan, total kerusakan jalan di Kabupaten Muarjambi saat ini sedikitnya 100 Km. Kerusakan jalan terjadi di sentra-sentra pertanian dan perkebunan kelapa sawit seperti di Kecamatan Sungaibahar, Panerokan, Kumpeh dan Sungaigelam.
Dikatakan, banyaknya ruas jalan rusak di Muarojambi disebabkan anggaran yang terbatas selama pandemi Covid-19. Anggaran pembangunan jalan di Muarojambi banyak yang dialihkan untuk penanganan Covid-19 sehingga pembangunan jalan tidak dapat dilakukan secara optimal dan menyeluruh di setiap kecamatan di Muarojambi.
Yultasmi mengungkapkan, refocusing (pengalihan anggarran) pembangunan infratruktur di Kabuoaten Muarojambi untuk penanganan pandemi Covid-19 selama tahun 2021 mencapai Rp 113 miliar. Pemangkasan anggaran dana pembangunan jalan di Muarojambi selama dua tahun terakhir membuat perbaikan kerusakan jalan dan peningkatan kualitas jalan tidak dapat dilakukan secara maksimal.
“Kalaupun ada perbaikan kerusakan jalan hanya dilakukan secara darurat atau tambal sulam menggunakan dana yang sangat terbatas,”ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Kadis PUPR Provinsi Jambi, M Fauzi. Menurut M Fauzi, Pemprov Jambi sudah menyiapkan Rp 25,5 miliar untuk perbaikan kerusakan jalan di Muarojambi tahun lalu. Sekitar Rp 11 miliar dana tersebut bersumber dari APBD Provinsi Jambi dan Rp 13,5 miliar bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
"Namun karena adanya pemotongan anggaran dari Pemerintah Pusat, maka alokasi DAK 2020 dibatalkan. Tahun 2021 akan kami usulkan kembali DAK untuk penanganan ruas jalan simpang Panerokan - Sungai Bahar sebesar Rp 40 miliar rupiah,”katanya. (Matra/AdeSM)
Posting Komentar