Gubernur Jambi, H Al Haris (kiri depan) meninjau Ponpes Modern Al Hidayah, Kenali Asam, Kotabaru, Kota Jambi, Sabtu (2/101/2021). (Foto : Matra/KominfoJambi). |
Menurut Al Haris, Ponpes Al Hidayah memiliki potensi besar menjadi pusat pengembangan generasi mudah berkualitas dan berakhlak karena memiliki tenagp-tenaga pengajar yang baik dan santri yang banyak. Ponpes tersebut kini memiliki sekitar 1.370 orang santri seminar.
"Ponpes ini dulu pernah menjadi Kantor Bupati Batanghari.
Namun sekarang berubah fungsi menjadi Ponpes Al Hidayah. Saya berharap ponpes
ini dapat mencetak generasi muda Jambi yang berakhlakul karimah. Ke depan, kita
berharap ponpes ini bisa setara dengan sekolah unggul Titian Teras Jambi,"ujarnya.
Al Haris mengatakan, Pemprov Jambi akan mengembangkan
kualitas ponpes tersebut. Pondok pesantren modern Al Hidayah akan dikembangkan
menjadi Madrasah unggulan di Provinsi Jambi.
Dengan demikian Ponpes Al Hidayah bisa menjadi sarana mencetak generasi muda
yang memiliki ilmu pemerintahan sekaligus ilmu agama.
Dikatakan, Pondok Modern Al Hidayah masih mungkin ditata dan
dikembangkan karena masih memiliki lahan luas sekitar 10 hektare (ha). Bidang
Cipta Karya Dinas PUPR Provinsi Jambi akan membenahi bangunan - bangunan ponpes
agar lebih layak menjadi pusat pendidikan modern.
Asuh Anak
Sementara itu pada pelantikan Pengurus Bina Daiyah dan Masyarakat (Bidara) Provinsi Jambi, di auditorium rumah dinas Guberur Jambi, Kota Jambi, Sabtu (02/10/2021), Gubernur Jambi, Al Haris meminta jajaran kaum ibu-ibu di Jambi meningkatkan pengasuhan terhadap anak-anak kurang mampu dan anak terlantar.
Pengasuhan anak-anak kurang mampu dan terlantar tersebut
penting agar mereka bisa berkembang menjadi anak yang berkualitas dan bisa
hidup mandiri di kemudian hari. Ketua Bidara Provinsi Jambi yang dilantik pada kesempatan
tersebut, yakni Anti Yosefa.
Dikatakan, kehadiran organisasi masyarakat Bidara Jambi penting
karena daiyah atau kalangan ibu-ibu/perempuan pengasuh anak sangat dibutuhkan.
Mereka bisa mengasuh anak orang lain atau bukan anak kandungnya sendiri agar
bertumbuh dengan sehat, cedas dan berkarakter baik. Tugas pengasuhan anak
tersebut tugas yang sangat mulia.
''Pengasuhan anak tentunya bukan hanya untuk mengasuh secara
fisik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai mental dan spiritual. Jadi Bidara
melalui tugas dan tanggung jawab daiyah melakukan pembangunan karakter dan
akhlak. Dengan demikian kegiatan yang dilaksanakan Bidara sejalan dengan salah
satu misi Jambi MANTAP (Maju, Aman, Nyaman, Tertib, Amanah dan Profesional),
yakni memantapkan kualitas SDM,”katanya.
Dijelaskan, selama ini keberadaan ibu-ibu dai-dai kadang tidak
diperhitungkan. Kebanyakan penceramah laki-laki. Padahal daaiyah memiliki ilmu
dan kemampuan.
“Karena itu saya mendukung keberadaan Bidara ini. Kita
berharap mereka menjadi organisasi yang kuat, matang dan nanti bisa tampil
membina dai-dai di masa depan,”katanya.
Sementara itu, Ketua Tim Pembinaan Penggerak Kesejahteraan Keluarga
(PKK) Provinsi Jambi Hj Hesti Haris pada kesempatan tersebut mengatakan, Bidara
Provinsi Jambi harus membantu pemerintah membangun Jambi melalui
program-program Bidara, terutama di bidang pengembangan SDM. (Matra/AdeSM)
Posting Komentar