. Keracunan 64 Orang Santri di Merangin Jambi Bukan Disebabkan Vaksin

Keracunan 64 Orang Santri di Merangin Jambi Bukan Disebabkan Vaksin

Dua orang dari 64 orang santri yang sempat dirawat di Puskesmas Pamenang akibat keracunan makanan pada pelaksanaan vaksinasi di Pondok Pesantren Madinatul Ulum, Kelurahan Pamenang, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, Rabu (27/10/2021) sore. (Foto : Matra/Ist)

(Matra, Jambi) – Keracunan yang dialami 64 orang santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Madinatul Ulum, Kelurahan Pamenang, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi bukan disebabkan vaksin. Para santri diduga keracunan akibat memakan nasi kotak sebelum dilaksanakan vaksinasi. Hal tersebut terbukti dari puluhan santri yang belum divaksinasi juga turut mengalami keracunan makanan. 

Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abunjani Bangko, Kabupaten Merangin, Jambi, dr Shapelieo di Bangko, Merangin, Jambi, Jumat (29/10/2021) menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan di rumah sakit tersebut, keracunan yang dialami 64 santri ketika vaksinasi tersebut bukan akibat vaksin.

“Hasil pemeriksaan di rumah sakit menunjukkan, sebanyak 30 orang santri yang dibelum divaksin juga mengalami keracunan. Mereka makan nasi kotak sebelum mengikuti vaksinasi. Berari penyebab keracunan para santri bukan vaksin. Ini perlu kami jelaskan agar tidak ada informasi yang salah mengenai vaksin menyebar di masyarakat,”ujarnya.
 
Dr Shapelieo menjelaskan, berdasarkan laporan petugas Puskesmas, sebanyak 34 santri Ponpes Madinatul Ulum, Kelurahan Pamenang mengalami muntah-muntah setelah mengikuti vaksinasi. Sebelum divaksinasi, para santri tersebut terlebih dahulu makan nasi kotak. Para santri tersebut diduga keracunan makanan. 

“Untuk memastikan penyebab keracunan tersebut, para santri dilarikan ke RSUD Abunjani Bangko untuk diagnosa. Ternyata 30 orang santri yang belum divaksin juga turut muntah-muntah,”ujarnya. 

Menurut Dr Shapelieo, dari sebanyak 64 santri yang dirawat di RSUD Abunjani Bangko akibat keracunan makanan tersebut, sebanyak 44 orang sudah pulang ke rumah karena kondisi kesehatanyya sudah pulih. Santri yang dirawat hingga Jumat (29/10/2021) tersisa 20 orang. 

Sementara itu, seorang anggota TNI dari Kodim 0420/Sarko, Sertu TNI meninggal ketika membantu evakuasi para santri yang keracunan. Diduga akibat kelelahan, penyakit asma Sumaimudin kambuh. 
Ketika pergi ke kamar mandi dan membawa obat asmanya, Sumaimudin pingsan. Anggota  TNI tersebut langsung dilarikan ke RSUD Abunjani Bangko. Namun nyawanya tidak bisa diselamatkan. 

Sementara itu, Kapolres Merangin, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Irwan Andy Purnamawan mengatakan, kasus keracunan puluhan santri Ponpes Madinatul Ulum, Dusun Kemang Manis, Pamenang, Merangin, Jambi tersebut masih diselidiki. Sampel makanan nasi kotak yang dikonsumsi para santri sebelum vaksinasi sudah diamankan dan diperiksa namun hasilnya belum keluar. 

“Kami juga sudah memintai keterangan dari pihak panitia vaksinasi, pimpinan ponpes dan pihak catering (penyedia makanan),”katanya. 

Dijelaskan, keracunan makanan yang dialami 64 orang santri di Ponpes Madinatul Ulum, Pamenang, Merangin tersebut terjadi ketika dilaksanakan vaksinasi di ponpes tersebut, Rabu (27/10/2021) pagi hingga siang. Sebelum divaksinasi, para santri mengkonsumsi nasi kotak. 

“Sebanyak 34 orang santri muntah-muntah sekitar pukul 16.00 WIB beberapa lama setelah divaksinasi. Mereka langsung dilarikan ke puskesmas setempat dan rumah sakit. Kemudian diketahui 30 orang santri lainnya yang belum sempat divaksinasi juga muntah-muntah. Jadi dugaan sementara, para santri muntah-muntah akibat mengkonsumsi nasi kotak sebelum divaksinasi,”ujarnya. (Matra/Radesman Saragih)

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama