Gubernur Jambi, H Al Haris pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-56 Kabupaten Bungo di Gedung DPRD Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, Selasa (19/10/2021) mengatakan, Kabupaten Bungo saat ini menjadi katalisator dalam pembangunan kewilayahan sekaligus sebagai simpul logistik wilayah barat Provinsi Jambi. Kabupaten Bungo menjadi pusat pertumbuhan produksi, sentra ekonomi dan penyokong pangan Provinsi Jambi.
Selain itu Kabupaten Bungo juga kini menjadi pusat
perdagangan baru di Jambi karena memiliki akses yang dekata dengan Lampung dan
Padang. Perkembangan pesat pembangunan ekonomi Kabupaten Bungo tersebut
didukung ketersediaan jalur tarnsportasi Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Sumatera
dan bandara. Kabupaten Bungo juga kini menjadi salah satu pusat layanan
kesehatan wilayah barat Jambi karena memiliki rumah sakit yang baik.
“Saya kira Bungo bagian wilayah barat yang terdepan. Daerah
ini dapat menjadi katalisator pembangunan kewilayahan sekaligus sebagai simpul
logistik wilayah barat. Di masa mendatang sinergi Pemerintah Kabupaten Bungo
dengan DPRD Bungo, masyarakat dan pihak swasta akan mempercepat kemajuan
pembangunan daerah ini. Geliat pembangunan Bungo akan semakin melesat, investor
pun akan semakin banyak yang masuk ke daerah ini,”paparnya.
Al Haris pada kesempatan tersebut mengharapkan, pembangunan
di Kabupaten Bungo hendaknya tetap memperhatikan kepentingan rakyat, bukan
kepentingan investor semata. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Bungo perlu bekerja
sama denganPemerintah Provinsi Jambi mengemban misi pembangunan Jambi MANTAP (Maju,
Aman, Nyaman, Tertib, Amanah dan Profesional).
Melalui program pembangunan Jambi MANTAP, Kabupaten Bungo Bersama
– sama Pemprov Jambi dan kabupaten/kota lain di Jambi dapat mempercepat penanggulangan
kemiskinan, anak terlantar, lanjut usia, penyandang disabilitas. Kemudian
Kabupaten Bungo juga dapat meningkatkan pemberdayaan ekonomi rakyat di
desa-desa dan kelurahan melalui pemberian bantuan modal kerja.
“Kami juga berharap Kabupaten Bungo turut meningkatkan kualitas
sumber daya manusia (SDM), terutama guru-guru dan dosen serta memperbanyak
akses internet ke desa-desa. Salah satu hal penting untuk memajukan Pendidikan di
desadesa melalui e-learning (belajar secara online) dengan memperbanyak akses
internet ke desa-desa,”ujarnya.
Peluang Investasi
Sementara itu Bupati Bungo, H Mashuri pada kesepatan patan
tersbeut mengatakan, Kabupaten Bungo memiliki peluang investasi yang cukup
menarik bagi para investor dalam dan luar negeri. Daerah tersebut memiliki
potensi di bidang yakni perkebunan karet dan kelapa sawit, peternakan, budidaya
perikanan air tawar, tanaman pangan dan holtikultura, pertambangan dan pariwisata.
Dikatakan, Kabupaten Bungo yang memiliki 12 kelurahan dan 153
desa di 17 kecamatan saat ini memiliki lahan perkebunan sekitar 147.594 hektare
(ha) atau 31 % dari luas wilayah Bungo. Lahan perkebunan yang telah diolah
menjadi perkebunan karet dan sawit baru mencapai 46.494 ha.
Luas areal perkebunan kelapa sawit di Bungo mencapai sawit 11.542
ha dengan 120.000 ton/tahun. Kemudian luas kebun karet mencapai 98.220 ha
dengan produksi 60.000 ton/tahun. Kabupaten Bunvgo juga memiliki industry pengolahan
karet (crumb rubber) dan minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO).
“Jadi Kabupaten Bungo masih memiliki potensi pengembangan investasi
perkebunan karet danswit dengan luas areal sekitar 101.096 ha. Kami mempermudah
investor menanamkan investasi di Bungo melalui penyederhanaan pengurusan izin
usaha,”katanya.
Dijelaskan, Kabupaten Bungo juga memiliki potensi besar di
bidang pertanian tanaman pangan. Saat ini Bungo memiliki luas sawah 7.120 ha dengan
produksi padi 52.921 ton/tahun. Kemudian produksi kedalai di Bungo mencapai 1.435
ton/tahun, kacang tanah 659 ton/tahun dan jagung 16.162 ton/tahun. Total areal tanaman
pangan di Bongo mencapai 377.000 ha.
“Melalui penambahan luas lahan dan penerapan teknologi
pertanian, produksi tanaman pangan tersebut akan terus ditingkatkan. Target
pengembangan produksi padi di Bungo mencapai 123.60 ton/tahun, kedelai 1.136
ton/tahun, kacang tanah 217 ton/tahun dan jagung 11.135ton/tahun,”katanya.
Batu Bara
Menurut H Mashuri, Kabupaten Bungo juga memiliki komoditas
andalan di sector pertambangan, yakni batu bara. Kualitas baru bara di Bungo cukup
baik. Batu bara di Bungo memiliki kandungan antara 5.000 - 7.300 kalori. Pertambangan
batu bara tersebut kini sudah diolah beberapa perusahaan. Bahkan Kabupaten
Bungo menjadi salah satu pordusen batu bara terbesar di Sumatera saat ini.
Kemudian lanjutnya, Kabupaten Bungo juga memiliki potensi
pertambangan emas, baik emas primer dan emas sekunder. Pertambangan emas di
daerah itu terdapat di Kecamatan Rantau Pandan dengan cadangan sekitar 140 ton,
Pelepat (870 ton), Limbur Lubuk Mengkuang (250 ton), Tanah Sepenggal (100 ton),
Pelepa tIlir (80 ton) dan Jujuhan (110 ton).
Sedangkan potensi minyak bumi di Kabupaten Bungo juga cukup
besar yang belum dieksploitasi. Daerah tersebut memiliki kandungan minyak bumi lumayan.
Potensi lokasi pengeboran sumur minyak di Bungo saat ini ada sebanyak 19
lokasi.
Menurut H Mashuri,
Kabupaten Bungo juga memiliki potensi besar di bidang pariwisata. Daerah tersebut
memiliki beberapa objek wisata menarik yang selama ini sudah banyak dikunjungi
wisatawan dalam dan luar negeri. Di antaranya, Taman Ria Semagi, Taman Kota
Muara Bungo, Taman Hijau Muara Bungo dan Semagi Waterpark.
Kemudian ada Air Terjun Tegan Kiri, Air Terjun Tujuh Tingkat,
Sumber Air Panas, Dam Tapus Tanah TUmbuh, Sungai Tembulun dan Wisata Alam Pulau
Cinto, Gelago Buto dan Tempa Pemandian Lubuk Beringin.
“Kami sangat mengharapkan kehadiran investor agar
potensi-potensi sumber daya alam di daerah ini bisa dimanfaatkan untuk
memajukan perekonomian daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bungo
masih harus terus memacu pembangunan agar bisa mengatasi kemiskinan. Saat ini
angka kemiskinan di Bungo masih mencapai 5,6 %,”katanya. (Matra/Radesman
Saragih)
Posting Komentar