Gubernur Jambi, H Al Haris (lima dari kiri) bersama Tim Kementerian Investasi (Badan Koordinasi Penanaman Modal/BKPM) di kantor Gubernur Jambi, Kota Jambi, Jumat (08/10/2021). (Foto : Matra/KominfoJambi)
(Matra, Jambi) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi akan mempermudah investor mengurus izin usaha untuk mempercepat pengembangan kawasan industri di Provinsi Jambi. Kehadiran investor mengembangkan kawasan industri di Jambi penting guna mempercepat industri hilir komoditas unggulan Jambi, khususnya komoditas kelapa sawit. Salah satu kawasan industry yang segera membutuhkan banyak investor, yakni Kawasan Industri Kemingking di Kabupaten Muarojambi.
Hal tersebut dikatakan Gubernur Jambui, H Al Haris ketika memaparkan Potensi Investasi dan Pengembangan Kawasan Industri Kemingking bersama Tim Kementerian Investasi (Badan Koordinasi Penanaman Modal/BKPM) di kantor Gubernur Jambi, Kota Jambi, Jumat (08/10/2021).
Menurut Al Haris, kawasan Industri Kemingking memiliki potensi besar untuk memajukan industri perkebunan dan membuka lapangan kerja. Kawasan industri tersebut memiliki luas sekitar 17.000 hektare (ha). Bila kawasan industri tersebut bisa segera dibangun, banyak tenaga kerja yang terserap di kawasan industri tersebut.
“Pemngembangan industri di Kemingking yang membuka banyak lapangan kerja baru tentunya mampu mendukung program penanggulangan kemiskinan di daerah sekitarnya. Selain itu berbagai usaha di sector formal dan informal juga akan bangkit di sekitar kawasan Industri Kemingking jika kawasan tersebut berkembang,”katanya.
Dikatakan, pengembangan kawasan Industri Kemingking perlu diikuti dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di daerah sekitar, khususnya di Muarojambi. Peningkatan kualitas SDM itu penting agar warga sekitar bisa terserap di berbagai lapangan kerja yang dibutuhkan sektor industri tersebut.
“Tujuan kita membangun kawasan Industri Kemingking, yaitu mengurangi angka kemiskinan di Jambi dan membuka lapangan pekerjaan. Namun kendala yang kita hadapi saat ini, yakni masih minimnya kualitas SDM di sekitar kawasan industry tersebut, termasuk di Muarojambi,”katanya.
80 Pabrik
Menurut Al Haris, perkembangan industri, khususnya industri perkebunan kelapa sawit dan karet di Provinsi Jambi cukup pesat. Hal tersebut terbukti dari banyaknya pabrik sawit dan karet di Jambi. Saat ini terdapat 80 unit pabrik di Jambi. Paling banyak pabrik sawit dan karet. Pabrik tersebut memiliki potensi besar mengolah hasil-hasil perkebunan, terutama mengolah hasil perkebunan kelapa sawit menjadi minyak sawit (Crude Palm Oil/CPO).
“Ketika ekonomi dunia,Indonesia dan Jambi mengalami kesulitan akibat pandemi Covid-19, produksi CPO Jambi mendapat harga yang cukup baik di pasar internasional. Harga tandan buah segar (TBS) sawit juga meningkat secara signifikan. Produk CPO Jambi perlu diolah menjadi produk jadi melalui hilirisasi di masa mendatang agar bisa memberikan nilai tambah bagi perekonomian masyarakat Jambi,”katanya.
Dikatakan, kawasan industri di Jambi diharapkan dapat menciptakan multiplier effect (manfaat ganda) bagi petani dan daerah. Melalui industry hilirisasi, nilai tambah produk akan meningkat, lapangan kerja baru bertambah, pengangguran berkurang dan kesejahteraan masyarakat meningkat.
Provinsi Jambi, lanjut Al Haris sangat mengharapkan kalaborisasi antara Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah melakukan hilirisasi pengelolaan berbagai komoditi unggulan Jambi. Dengan demikian produk komoditas unggulan Jambi bisa memiliki pasar yang lebih terbuka di luar negeri.
Komoditas pertanian dan perkebunan Jambi yang bisa diolah menjadi produk unggulan dan berpotensi mendapat pasar di luar negeri cukup banyak. Selain sawit dan karet, Jambi masih memikiki komoditas unggulan kopi, kelapa (kopra) dan kulit manis (cassiavera).
“Untuk mengembangkan industri tersebut, Pemprov Jambi akan mempermudah investor berinvestasi di kawasan Kemingking. Kawasan ini diciptakan untuk berkarya. Buatlah usaha yang ramah lingkungan dan menyerap banyak tenaga kerja,”katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Provinsi Jambi, Imron Rosyadi mengatakan, target investasi di Provinsi Jambi 2021 mencapai Rp 6 triliun. Sekitar Rp 4,4 triliun PMDN dan Rp 1,6 triliun Penanaman Modal Asing (PMA). (Matra/AdeSM)
Posting Komentar