. HBB Minta Aparat Hukum Bongkar Praktik Mafia BBM di Medan

HBB Minta Aparat Hukum Bongkar Praktik Mafia BBM di Medan

Kelangkaan BBM tidak hanya terjadi di Kota Medan sekitarnya. Namun kelangkaan BBM jenis solar juga sudah terjadi selama tiga pekan Kota Jambi. Seperti tampak pada gambar sejumlah kenderaan anti di salah satu SPBU Jelutung, Kota Jambi akhir pekan. (Foto Matra; Asenk Lee Saragih)  

(Matra, Medan)-
Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Medan mendadak tidak bisa melayani warga yang membutuhkan bahan bakar minyak (BBM). Kondisi ini menyebabkan kepanikan warga karena khawatir tidak bisa melakukan aktivitas sebagaimana mestinya. Muncul dugaan adanya upaya penimbunan BBM khususnya yang mendapat jatah subsidi.

Menanggapi kondisi ini, Kepolisian dan TNI diminta untuk mengusut dugaan permainan para mafia BBM di Medan dan sekitarnya. Kelangkaan BBM ini jangan berlarut sehingga tidak memicu kemarahan warga.

Demikian disampaikan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perkumpulan Horas Bangso Batak (HBB) Lamsiang Sitompul, SH,MH kepada wartawan menanggapi situasi yang terjadi di Medan, Senin (18/10/2021).

“Situasi ini sangat tidak wajar. Patut muncul persepsi di tengah masyarakat adanya permainan para mafia BBM. Kita minta agar kepolisian bekerjasama dengan TNI untuk mengusutnya. Jangan sampai masyarakat menjadi korban dua kali, setelah panik juga tidak bisa melakukan aktivitas ekonomi,” kata ar Lamsiang Sitompul.

Menurutnya, sejak Jumat (16/10/2021) pemandangan tidak wajar di SPBU yang memiliki stok pada Jumat pagi terjadi antrian panjang. Sementara sebagian SPBU justru tidak memiliki BBM untuk dijual. Kondisi ini terjadi di sejumlah tempat di Sumatera Utara, bukan saja di Medan.

“Kondisi ini pun sudah menjadi pembahasan di sejumlah media lokal bahkan nasional. Humas Pertamina MOR I, Taufikurachman, kelangkaan BBM terjadi karena adanya kendala,” ujarnya.

Lamsiang Sitompul menegaskan bahwa penjelasan yang diberikan pihak Pertamina di sejumlah media juga belum memberikan penjelasan yang terang benderang. “Apakah ada hal yang berusa ditutupi atau sejenisnya, kita juga pertanyaan hal itu," kata Lamsiang. 

“Jika kondisi ini berlanjut akan menyulitkan masyarakat. Disituasi pandemi yang belum kunjung usai, perekonomian masyarakat sangat terpuruk. Ditambah dengan situasi saat ini, dimana pembelajaran tatap muka sudah diberlakukan. Ini harus ditangani serius, jika tidak akan berakibat fatal. Jangan sampai hal ini terjadi,” pungkas Lamsing Sitompul.(Matra/Asenk Lee Saragih)

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama