“Untuk itu ponpes diharapkan bisa menjadi pusat pusat kajian Islam dan pusat dakwah penyebaran ajaran dan pengetahuan agama Islam yang dilakukan secara islami. Baik itu berupa ajakan atau seruan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan maupun berupa uswatun hasanah (contoh-contoh yang baik),” kata Wakil Gubernur Jambi, H Abdullah Sani pada peringatan Hari Santri Nasional VI di Ponpes As’ad, Kelurahan Olak Kemang, Seberang Kota Jambi, Provinsi Jambi, Jumat (22/10/2021).
Pada kesempatan tersebut, Abdullah Sani memberikan bantuan
beras kepada ponpes pesantren As'ad sekitar 500 Kg. Kemudian Kapolda Jambi,
Irjen Pol A Rachmad Wibowo pada eksempatan tersebut juga memberikan bantuan
satu beras kepada Pobpes As’ad.
Menurut Abdullah Sani, hal lain yang juga perlu dilaksanakan
membentuk karakter agamis melalui Pendidikan agama Islam di ponpes, yakni keteladanan
pada pengajar atau guru. Karena itu para kyai dan ustadz/ustadzah juga harus
menjadi sumber inspirasi dan sumber pengetahuan yang menjadi suri tauladan bagi
para santri.
Dijelaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi tahun 2020 berupaya
memberdayakan ponpes menjadi pusat pembangunan karakter generasi muda.
Pemberdayaan ponpes itu dilakukan melalui program Dua Miliar Satu
Kecematan (Dumisake) atau Rp 100 juta
satu desa/kelurahan.
Melalui program Dumisake, Pemprov Jambi akan memberikan bantuan
honorarium bagi pegawai Syara, guru ngaji dan madrasah diniyah takmiliyah dan
ponpes. Selain itu diberikan juga bantuan honorarium da'i kecamatan, umroh kepada
guru mengaji berprestasi. Kemudian kualitas pendidikan pesantren ditingkatkan
dan dilakukan pembagian satu sesa satu Hafizd Quran.
Momentum Mengenang
Menurut Abdullah Sani, peringatan Hari Santri Nasional 2021 ini hendaknya
dijadikan momentum mengenang kembali sejarah perjuangan pendahulu bangsa dalam
menegakkan keislaman di Indonesia sebagai bagian dari sejarah pembangunan
Negara Kesatuan Repulik Indonesia (NKRI).
Dikatakan, penetapan Hari Santri Nasional dimaksudkan untuk
mengingat dan meneladani semangat jihad para santri merebut serta
mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang digelorakan para ulama. Tanggal 22
Oktober merujuk pada satu peristiwa bersejarah yakni seruan yang pahlawan nasional
KH Hasyim Asy'ari 22 Oktober 1945 yang berisikan perintah kepada umat Islam
untuk berperang (jihad) melawan tentara sekutu yang ingin menjajah kembali
wilayah Indonesia pasca-Proklamasi Kemerdekaan.
Penetapan Hari Santri Nasional ini ini juga merupakan
pengakuan resmi pemerintah Republik Indonesia atas peran besar umat Islam dalam
berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan dan menjaga NKRI.
"Melalui peringatan Hari Santri Nasional ini, mari kita
lebih bersemangat dalam mencari ilmu agama, semoga kita dapat selamat dunia dan
akhirat. Bagi anak-anak dan pengajar yang berada di pesantren jangan takut
tidak dapat makan, tidak dapat mempunyai pekerjaan. Mdelalui niat yang ikhlas,
tekadkan diri kita untuk mencari ilmu agama yang nantinya jalan untuk mendapat pekerjaan
akan lebih mudah,”katanya.
Sementara itu, Kapolda Jambi, Irjen Pol A Racmad Wibowo
mengatakan, pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan Ponpes As’ad Olak Kemang
Kota Jambi melaksanakan vaksinasi di kalangan santri. Kerja sama tersebut
dilanjutkan di beberapa ponpes lain di daerah kabupaten untuk mempercepat
vaksinasi di Jambi.
“Kami berharap, ponpes dan santri menjadi salah satu contoh
bagi masyarakat Jambi agar semakin responsif
menerima vaksinasi. Hal ini penting guna mempercepat target vaksinasi di
Provinsi Jambi,”katanya. (Matra/AdeSM)
Posting Komentar