Menurut Syarif Fasha, penurunan status Kota Jambi dari PPKM Level 4 menjadi Level 2 saat ini menjadi suatu jawaban terhadap kerja keras penanganan Covid-19 yang dilakukan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Jambi dan seluruh elemen masyarakat selama ini.
“Berbagai daya dan upaya terus dilakukan untuk menekan laju
penularan Covid-19 di Kota Jambi tiga bulan terakhir. Kasus Covid-19 di Kota
Jambi sempat mencapai puncak mulai Juli - Agustus lalu. Saat itu Kota Jambi harus
berstatus PPKM Level 4 dan zona merah,”katanya.
Dikatakan, Satgas Penanganan Covid-19 Kota Jambi dan didukung
berbagai pemangku kepentingan dan warga masyarakat mengerahkan seluruh energi menanggulangi
pandemi Covid-19. Melalui berkat kerja keras tersebut, kasus Covid-19 berhasil
diturunkan secara drastis. Selain itu vaksinasi juga berlangsung secara
intensif.
“Jadi kita bekerja menangani Covid-19 untuk satu tujuan, yaitu
menyelamatkan masyarakat. Kita tegas bukan untuk menganiaya masyarakat, tapi melindungi.
Kita pernah melakukan pengetatan PPKM Level 4 untuk kepentingan yang lebih
besar, yakni keselamatan warga Kota Jambi. Hasilnya sudah sama-sama kita rasakan
saat ini,”katanya.
Syarif Fasha mengatakan, Kota Jambi berstatus PPKM Level 2 sesuai
Instruksi Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2021
tertanggal 4 Oktober 2021. Menyikapi penurunan status ini, Pemerintah Kota
(Pemkot) Jambi terus berupaya agar Kota Jambi bisa berstatus zona hijau.
Apresiasi
Syarif Fasha mengapresiasi tingginya disiplin warga
masyarakat menarapkan prokes dan mengikuti vaksinasi sejak Kota Jambi menerapkan
PPKM Level 4 sejak Juli lalu. Warga masyarakat yang berperan besar dan
menentukan keberhasilan penanganan Covid-19 di Kota Jambi. Warga masyarakat
maupun pelaku usaha sudah sangat sadar mematuhi prokes dalam kehidupan
sehari-hari.
Kemudian, lanjutnya. Warga masyarakat Kota Jambi juga memiliki
kesadaran mengikuti vaksinasi. Hingga 5 Oktober lalu, capaian vaksinasi untuk
dosis pertama di Kota Jambi telah mencapai 87 % dan dosis kedua dan 59 %. Kota Jambi ditargetkan bisa mencapai target vaksinasi
100 % akhir tahun ini.
“Selain itu, warga masyarakat juga sudah sadar dan sukarela
dirawat di rumah isolasi pemerintah jika terpapar Covid-19. Untuk itu kami menyampaikan
apresiasi, terima kasih atas ikhtiar dan pengorbanan kita yang kini berbuah
manis,”katanya.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota
Jambi, Erwan mengatakan, kasus harian Covid-19 di Kota Jambi Minggu (17/10/2021)
hanya lim kasus dan sembuh empat kasus. Jumlah pasien Covid-19 yang dirawat Minggu
(17/10/2021) tersisa sebanyak 23 orang.
Sedangkan total kasus Covid – 19 di Kota Jambi sejak Maret –
Minggu (17/10/2021) mencapai 9.709 kasus. Pasien Covid-19 yang sembuh sebanyak
9.432 orang dan meninggal 254 orang. Medio Juli – September lalu, kasus harian
Covid-19 di Kota Jambi rata-rata di atas 500 orang.
Dijelaskan, tingkat keterisian tempat tidur (Bed Occupancy
Rate/BOR) di Kota Jambi juga menunjukkan angka yang sangat baik. BOR rumah
sakit hanya 25 orang (enam persen), rumah isolasi terpadu pemerintah tujuh
orang (satu persen) dan pasien isolasi di rumah 61 orang. Kemudian sebanyak
1.535 rukun tetangga (RT) di Kota Jambi kini zona hijau, 107 RT zona kuning, zona
oranye dan zona merah sudah nihil.
Kendati kasus Covid-19 di Kota Jambi sudah turun drastis, kasus harian Covid-19 rendah dan vaksinasi sudah tinggi, lanjut Erwan, seluruh elemen masyarakat Kota Jambi diharapkan tetap menerapkan prokes secara disiplin.
“Kita harus tetap waspada. Jangan sampai pengalaman di negara
lain terjadi pada kita. Segera lakukan vaksinasi Covid-19 jika belum pernah
divaksin dan segera lakukan vaksinasi dosis kedua bagi yang sudah lakukan dosis
pertama,”katanya. (Matra/Radesman Saragih).
Posting Komentar