Bahkan reaksi warga masyarakat Tanjabtim terhadap kerusakan jalan sudah mulai mengarah kepada anarkisme. Hal tersebut ditandai dengan aksi - aksi unjuk rasa mengenai kerusakan jalan di daerah tersebut. Salah satu di antaranya aksi pemblokiran ruas jalan di Desa Pematang Rahim, Kecamatan Mendahara Ulu, Tanjabtim baru-baru ini.
Warga masyarakat melakukan aksi unjuk rasa tersebut menyusul
kekecewaan mereka terhadap pemerintah yang membiarkan kerusakan jalan di
wilayah mereka puluhan tahun.Kerusakan jalan di Mendahara Ulu tersebut sudah
terkjadi sejak 2016 dan hingga kini tidak diperbaiki.
Bupati Tanjabtim sendiri, H Romi Hariyanto juga
memprihatinkan banyaknya jalan rusak di daerahnya. Sebagian besar jalan rusak
di daerah tersebut berstatus jalan provinsi. Karena itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Tanjabtim tidak berwenang dan tidak memiliki anggaran untuk memperbaiki
kerusakan jalan tersebut.
Dijelaskan, kerusakan jalan berstatus jalan provinsi di Tanjabtim
antara lain terdapat pada ruas jalan Kecamatan Muarasabak Timur. Ruas jalan
tersbeut menjadi jalur penmghubung dengan sentra-sentra produksi di beberapa
kecamatan seperti Kecamatan RantaurRasau, Nipahpanjang dan Berbak.
"Sekitar 80 % jalan rusak di Kabupaten Tanjabtim
berstatus jalan provinsi. Karena itu kami mengharapkan bantuan Pemerintah
Provinsi (Pemprov) Jambi bisa melakukan percepatan perbaikan kerusakan jalan di
daerah ini,”katanya.
Romi Haryanto yang sudah dua periode memimpin Kabupaten Tanjabtim lebih lanjut mengatakan, total ruas jalan negara yang rusak di Tanjabtim mencapai 267 kilometer (Km) atau 22,67 % dari 1.178 Km panjang jalan negara di daerah itu. Ruas jalan rusak berat di Tanjabtim sekitar 144 Km (12,22 %) dan rusak ringan sekitar 123 Km (10,44 %).
Sedangkan ruas jalan kondisi baik di daerah tersebut mencapai
232 Km (19,70 %). Perbaikan dan peningkatan kualitas jalan di Tanjabtim tahun
ini mencapai 16,96 Km di beberapa kecamatan-kecamatan.
Kemudian sebanyak 344 unit jembatan di Tanjabtim saat ini
dalam kondisi rusak. Kerusakan jembatan itu mencapai 65,52 % dari total dari
525 unit jembatan di daerah itu. Jambatan kondisi baik di Tanjabtim hanya 181
unit atau 34,48 %. Tahun ini lima unit jembatan dibangun di daerah tersebut.
Para pejabat Kabupaten Tanjungjabung Timur, Provinsi Jambi meninjau salah satu ruas jalan rusak di Tanjabtim baru-baru ini. (Foto : Matra/KominfoTanjabtim) |
Dukungan DPR dan DPD
Sementara itu, Gubernur Jambi, H Abdul Haris pada pada perayaan
Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22 Kabupaten Tanjabtim gedung DPRD Tanjabtim, Kamis (21/10/2021)
mengatakan, kerusakan jalan dan jembatan di Tanjabtim banyak yang harus segera
diperbaiki. Perbaikan kerusakan jalan dan jembatan di Tanjabtim penting untuk
meningkatkan konektivitas (kemudahan akses) transportasi dari sentra-sentra
produksi di Tanjabtim ke pusat-pusat perdagangan dan kota di Jambi maupun luar
Jambi.
“Di Tanjungjabung Timur banyak jalan provinsi yang harus kita
perbaiki. Selain itu kita telah mengusulkan pembangunan jembatan sungai rambut
yang menghubungkan pelabuhan Ujung Jabung dengan Muarasabak wilayah lain di
Jambi. Pengerjaan jembatan tersbeut akan dimulai tahun depan,”katanya.
Al Haris mengatakan, Pemprov Jambi memiliki kewajiban pembangunan
infrastrutur di setiap kabupaten di Jambi, termasuk di Tanjabtim. Pemprov Jambi
pun terus mendorong sinergisitas (kerja sama), baik dari sisi perencanaan
maupun pelaksanaan pembangunan, khususnya pembangunan infratrutrur di Tanjabtim.
“Jambi wakil-wakil daerah yang ada di DPR dan Dewan
Perwakilan Daerah (DPD) RI. Kami
berharap para anggota DPR dan DPD RI asal Jambi terus mendukung program-program
pembangunan Jambi, khususnya di Tanjabtim ini. Para wakil Jambi di DPR dan DPD
juga kami harapkan mengusahakan anggaran pembangunan Jambi di tingkat Pemerintah
Pusat,”katanya.
Dikatakan, Pemprov Jambi dan daerah kabupaten/kota di Jambi
sulit mempercepat pembangunan infrastrutur di tengah pandemi Covid-19 sejak
2020 akibat keterbatasan anggaran. Sebagian besar anggaran pembangunan provinsi,
kabupaten dan kota di Jambi dialihkan untuk penanganan Covid-19 selama dua
tahun anggaran, 2020 dan 2021. Namun Pemprov Jambi akan terus berupaya melakukan
perbaikan-perbaikan kerusakan jalan, termasuk di Tanjabtim secara bertahap.
“Semua daerah pasti menghadapi berbagai keterbatasan di
tengah pandemi Covid-19 ini, termasuk keterbatasan anggaran yang sangat
mempengaruhi pembangunan. Namun hal ini bukan menjadi penghalang bagi semua
kepala daerah dalam meningkatkan kinerja. Karena itu Pemprov Jambi wajib mendorong
sinergisitas baik dari sisi perencanaan maupun pelaksanaan pembangunan di
seluruh kabupaten/kota di Jambi,”paparnya.
Menurut Al Haris, untuk mempercepat pembangunan ekonomi dan
infrastrutrur di Kabupaten Tanjabtim, Pemprov Jambi saat ini merancang
pembangunan kawasan ekonomi baru “SENTUSA”, yakni Sengeti (Kabupaten
Muarojambi) – Tungkal (Kabupaten Tanjungjabung Barat) – Sabak (Kabupaten Tanjabtim).
Kemudian Pemprov Jambi juga kini berjuang melnyelesaikan pembangunan pelabuhan
samudera Ujung Jabung di wilayah pesisir Tanjabtim. Pelabuhan tersebut nantinya
menjadi oulet (pintu gerbang) ekspor – impor Provinsi Jambi.
Secara terpisah, anggota DPRD Provinsi Jambi yang juga mantan
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan nRakyat (PUPR) Provinsi Jambi, Ivan
Wirata mengatakan, pihaknya sudah meninjau kerusakan jalan di beberapa lokasi
di Tanjabtim baru-baru ini. Salah satu di antaranya kerusakan jalan di Kelurahan
Muarasabak Ilir.
Dikatakan, Pemprov Jambi sudah mulai melakukan penanganan
kerusakan jalan di Tanjabtim secara bertahap. Sekitar 2,6 Km kerusakan jalan di
Tanjabtim diperbaiki tahun ini. Perbaikan jalan tersebut dilakukan dengan rigid
beton dengan anggaran dana Rp 2,6 miliar.
“Pembangunan dan perbaikan jalan di Tanjabtim ini harus terus
ditingkatkan merespon banyaknya keluhan warga masyarakat Tanjabtim dan luar daerah
mengenai kerusakan jalan provinsi di Tanjabtim,”katanya. (Matra/Radesman
Saragih/BerbagaiSumber)
Posting Komentar