Gubernur Jambi, H Al Haris (kanan) dan Bupati Muarojambi, Hj Masnah Busro (kiri) memotong tumpeng pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22 Kabupaten Muarojambi di Gedung DPRD Muarojambi, Provinsi Jambi, Senin (25/10/2021). (Foto : Matra/KominfoJambi).
(Matra, Jambi) – Kabupaten Muarojambi yang dimekarkan dari Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi sejak Oktober 1999 kini berkembang pesat menjadi kota satelit dan daerah penyangga ekonomi Kota Jambi. Muarojambi yang wilayahnya mengelilingi Kota Jambi kini memiliki pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah – wilayah perbatasan dengan Kota Jambi.
Kemudian wilayah Kabupaten Muarojambi juga kini menjadi penyedia permukiman warga Kota Jambi menyusul sempitnya lahan permukiman di Kota Jambi dan pusat Pendidikan di Provinsi Jambi. Selain itu, Muarojambi juga menjadi pusat pendidikan Provinsi Jambi.
Universitas negeri terbesar di Jambi, Universitas Jambi (Unja), Universitas Islam Negeri Jambi dan sekolah unggul, Sekolah Menengah Atas (SMA) Titian Teras Jambi terdapat di Kabupaten Muarojambi, yakni di Mendalo dan Pijoan, Muarojambi.
Gubernur Jambi, H Al Haris pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22 Kabupaten Muarojambi di Gedung DPRD Muarojambi, Sengeti, Muarojambi, Provinsi Jambi, Senin (25/10/2021) mengatakan, kemajuan pembangunan di berbagai sektor, khususnya sektor perdagangan, permukiman, pertanian tanaman pangan, perikanan, perkebunan kelapa sawit dan karet di Kabupaten Muarojambi tergolong cukup pesat. Muarojambi kini sudah menjadi daerah penyangga Ibukota Provinsi Jambi, Kota Jambi.
Dikatakan, pesatnya pembangunan di Kabupaten Muarojambi tak terlepas dari kerja sama jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muarojambi dengan DPRD Muarojambi, Pemprov Jambi, kabupaten dan kota lain serta pihak investor. Kekompakan Bupati, Wakil Bupati, DPRD Muarojambi dan pihak swasta menjadi kunci keberhasilan pembangunan di daerah tersebut.
“Namun kami berharap Kabupaten Muarojambi ke depan tidak hanya berfungsi sebagai penyangga Kota Jambi. Muarojambi juga harus bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan perdagangan utama. Saya yakin Muarojambi akan maju melebihi kawasan lainnya. Tinggal lagi pemerintah daerah bekerja bersinergi bersama-sama untuk mewujudkan Muarojambi yang semakin maju ke depan,”paparnya.
Dikatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi kini mempersiapkan Ibukota Muarojambi, Sengeti menjadi secondary city (kota pendukung). Pengembangan Sengeti sejalan dengan konsep penguatan sistem perkotaan Sengeti – Tungkal – Sabak (Sentusa).
Pusat-pusat kegiatan perkotaan di tiga kabupaten tersebut akan menjadi embrio penguatan ekonomi perkotaan yang didukung Kota Jambi sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN). Kota Jambi akan menjadi pintu gerbang ekonomi Sentusa karena sudah terkoneksi dengan aksesibilitas moda transportasi darat-laut/sungai-udara.
“Pemprov Jambi juga mempersiapkan konektivitas kawasan-kawasan perkotaan dan industri tersebut dengan outlet ekonomi Provinsi Jambi masa depan, yakni, kawasan ekonomi dan Pelabuhan Utama Ujung Jabung di Kabupaten Tanjungjabung Timur,”ujarnya.
Wakil Bupati Muarojambi, Bambang Bayu Suseno menanam sawit pada peremajaan kebun kelapa sawit di Eks PIR-Trans Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Rabu (1/9/2021). (Foto : Matra/Ist).
Pemasok Pangan
Sementara itu, Bupati Muarojambi, Hj Masnah Busro pada kesempatan tersebut mengungkapkan, memasuki usianya yang ke-22 medio 10 Oktober 2021, Kabupaten Muarojambi yang memiliki luas wilayah sekitar 5.246 Kilometer persegi (Km²) kini juga memiliki peran penting sebagai pemasok kebutuhan pangan bagi warga Kota Jambi.
Produksi pangan Muarojambi yang kini menjadi andalan memenuhi sebagian kebutuhan pokok di Kota Jambi, yakni beras, sayur-mayur dan perikanan. Luas sawah di Muarojambi saat ini mencapai 10.501 ha dengan produksi padi 47.254 ton/tahun. Sedangkan produksi ikan air tawar di Muarojambi mencapai 800 ton/tahun. Produksi beras dan ikan Muarojambi sebagian besar dipasok ke Kota Jambi.
Kemudian, lanjutnya, Kabupaten Muarojambi yang terdiri dari 11 kecamatan, 150 desa dan lima kelurahan dengan jumlah penduduk sekitar 397.351 jiwa juga kini menjadi andalan Provinsi Jambi menjadi penggerak ekonomi dan pariwisata. Kabupaten Muarojambi kini menjadi daerah yang memiliki areal dan produksi perkebunan kelapa sawit terbesar di Provinsi Jambi.
Daerah tersebut memiliki luas areal kebun sawit sekitar 130.900 ha dengan produksi 338.781 ton tandan buah segar (TBS) sawit/tahun. Jumlah petani yang menggantungkan hidup dari perkebunan kelapa sawit di Muarojambi mencapai 44.851 kepala keluarga (KK). Sebagian petani sawit di Muarojambi bermukim di Kota Jambi.
Selain itu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Perkebunan Nusantara VI Jambi – Sumatera Barat juga berada di Kabupaten Muarojambi. Sedangkan perkebunan karet di Muarojambi mencapai 55.903 ha dengan produksi 3.026 ton/tahun. Jumlah yang berkebun karet di Muarojambi mencapai petani 15.229 KK. Muarojambi juga menjadi andalan wisata Provinsi Jambi karena memiliki objek wisata berkelas nasional, situs purbakala Candi Muarojambi.
Menurut Masnah Busro, pihaknya kini terus memacu pembangunan guna meningkatkan ekonomi daerah sekaligus menanggulangi kemiskinan di daerah tersebut. Saat ini masih ada sekitar 17.300 jiwa orang warga miskin di Muarojambi. Jumlah warga miskin tersebut meningkat dibandingkan tahun 2019 sekitar 16.860 jiwa.
“Meningkatnya warga miskin di Muarojambi tidak dipengaruhi pandemi Covid-19 yang memukul perekonomian rakyat dan daerah,”katanya. (Matra/Radesman Saragih)
Posting Komentar