. Usaha Terpuruk Dihantam Pandemi, Bus Lintas Sumatera Menanti Keajaiban Berakhirnya Covid-19

Usaha Terpuruk Dihantam Pandemi, Bus Lintas Sumatera Menanti Keajaiban Berakhirnya Covid-19

Bus PO Rapi di Simpang Rimbo, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, Provinsi Jambi menunggu pemberangkatan di tengah penumpang yang masih sepi akibat Covid-19, Selasa (14/9/2021) siang. (Foto : Matra/Radesman Saragih)

(Matra, Jambi) – Suaranya terdengar lirih dan wajahnya sedikit tertunduk ketika mengisahkan kondisi betapa beratnya dampak pandemi Covid-19 yang dihadapi usaha transportasi lintas Sumatera. Sepertinya Dia kehabisan kata-kata menjelaskan kesulitan usaha transportasi yang hingga kini belum ada solusi akibat Covid-19 yang terus berkepanjangan. 

Begitulah A Siahaan (57), agen perwakilan bus PT Intra Jambi, menjelaskan situasi yang dihadapi perusahaan tempatnya bekerja ketika berbincang dengan medialintassumatera.com (Matra) di kantor perwakilan PT Intra, Simpang Rimbo, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Selasa (14/9/2021) siang.

A Siahaan bahkan kini merasa bingung menghadapi ketidak-pastian di dunia usaha transportasi akibat pandemi Covid-19 yang belum tentu kapan berakhir. Bahkan situasi saat ini membuat keterpurukan usaha transportasi lintas Sumatera semakin dalam. Penumpang bus belum menunjukkan tanda-tanda beranjak bertambah menyusul pengetatan – pengetatan perjalanan atau mobilitas warga. Sementara kebutuhan hidup para karyawan dan biaya operasional kendaraan harus tetap dikeluarkan.

“Pukulan pandemi Covid-19 terhadap usaha transportasi darat di jalur lintas Sumatera hingga saat ini masih sangat berat. Penumpang sepi terus. Terkadang bus berangkat dari Kota Jambi tanpa penumpang. Sementara gaji awak bus dan karyawan loket harus dibayar. Selain itu biaya perawatan bus juga cukup mahal dan harus ditanggung,”katanya.

Menurut A Siahaan, drastisnya penurunan penumpang bus PT Intra tujuan Kota Jambi – Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut) memang sudah terjadi sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia sejak pertengahan Maret 2020. Namun saat itu pembatasan kegiatan masyarakat belum begitu memukul usaha transportasi karena pemerintah masih mengizinkan pengoperasian kendaraan penumpang angkutan darat dengan jumlah penumpang yang terbatas.

Penurunan penumpang bus PT Intra rute Kota Jambi – Kota Pematangsaintar tahun lalu mencapai 50 %. Satu unit armada bus PT Intra biasanya minimal membawa penumpang hingga 30 orang/hari sebelum pandemi Covid-19. Kemudian di tengah pandemi Covid-19 tahun lalu, penumpang bus PO Intra rata-rata 15 orang/hari/bus. 

Kepala Agen Perwakilan PT Intra di Jambi, A Siahaan di loket PT Intra, Simpang Rimbo, Kota Jambi, Selasa (14/9/201). (Foto : Matra/Radesman Saragih)

Tetapi memasuki gelombang II pandemi Covid-19 yang ditandai dengan pengetatan mobilitas perjalanan masyarakat antar provinsi dan kota tahun ini, usaha transportasi darat PT Intra yang beroperasi di jalur lintas Sumatera benar-benar semakin terpuruk.

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Skala Mikro hingga  PPKM Level 4 saat ini membuat jumlah penumpang bus anjlok hingga ke titik nadir. Penumpang bus antar kota antar provinsi (AKAP) benar-benar kehilangan penumpang karena warga masyarakat banyak yang enggan dan tidak diperbolehkan bepergian.

A Siahaan mengatakan, sejak pemberlakuan PPKM Level 4 di Kota Jambi maupun di Kota Pematangsiantar, Sumut satu bulan terakhir, penumpang bus PT Intra yang berangkat dari Kota Jambi rata-rata hanya dua  hingga lima orang/hari. Bus kelas ekonomi berangkat dengan rata-rata penumpang dua orang sehari. Kemudian bus kelas patas eksekutif berangkat dengan rata-rata jumlah penumpang lima orang.

“Bahkan sering bus berangkat tanpa penumpang. Para sopir mengandalkan penumpang jarak pendek yang naik di pinggir jalan agar bisa menutupi biaya operasional. Baik itu uang makan, bahan bakar dan pemeliharaan suku cadang kendaraan. Jadi memang serba sulit menghadapi situasi saat ini,”katanya.

Menurut A Siahaan, kendati penumpang terkadang tidak ada, PT Intra tetap memberangkatkan dua unit armada bus setiap hari. Satu armada kelas ekonomi berangkat pukul 08.00 WIB dan satu unit armada lagi kelas patas eksekutif berangkat pukul 11.00 WIB. PT Intra tetap mengoperasikan bus di tengah pandemi ini mencegah terjadinya pengangguran para sopir dan karyawan loket penjualan tiket. 

Di tengah kesulitan tersebut, lanjutnya, para pegawai perusahaan transportasi darat tersebut tetap bersabar menanti adanya perbaikan situasi ekonomi seiring dengan peningkatan penanganan Covid-19. Para pengusaha transportasi lintas Sumatera mengharapkan segera ada jaminan keamanan bepergian menyusul terus meningkatnya vaksinasi warga masyarakat.

“Saya tetap bekerja sebagai agen PT Intra di Kota Jambi ini walaupun penghasilan saat ini tak menentu. Terkadang pendapatan sehari hanya cukup untuk uang kopi. Untuk setoran belanja ke rumah tidak ada. Ironisnya, selama bekerja di tengah situasi sulit saat ini, utang malah bertambah. Namun saya berat meninggalkan pekerjaan ini. Yah, seperti harapan pimpinan perusahaan, kami tetap bersabar menanti adanya pemulihan ekonomi negara,”ujarnya.

A Siahaan mengharapkan, pandemi Covid-19 segera berakhir, sehingga kegiatan atau mobilitas masyarakat bergulir secara normal kembali. Dengan demikian jumlah penumpang bus akan meningkat kembali dan pendapatan perusahaan pun bisa pulih seperti sedia kala. Segenap lapisan masyarakat juga diharapkan benar-benar mematuhi protokol kesehatan dan bersedia divaksinasi agar mata rantai penularan Covid-19 dapat diputus.

Koordinator Agen PO Rapi Perwakilan Jambi, L Harahap di loket PO Rapi, SAlam Barajo, Kota Jambi, Selasa (14/9/2021). (Foto : Matra/Radesman Saragih)

Sulitnya usaha transportasi di lintas Sumatera juga dialami perusahaan bus PO Raja Perdana Inti (Rapi) rute Kota Jambi – Kota Medan, Sumut. Selama pandemi Covid-19, penumpang bus tersebut anjlok hingga 60 %. Bahkan di tengah ketatnya pelaksanaan PPKM Level 4 di Jambi dan Sumut, penumpang bus PO Rapi Jambi – Kota Medan hamper turun hingga 80 %.

Koordinator Agen Bus PO Rapi Kota Jambi, L Harahap (49) kepada medialintassumatera.com di loket PO Rapi, Simpang Rimbo, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, Selasa (14/9/2021) mengatakan, selama pelaksanaan PPKM Level 4 di Sumatera beberapa bulan terakhir, penumpang bus PO Rapi dari Kota Jambi tujuan berbagai kota di Sumut rata-rata hanya 70 orang/hari untuk enam kali pemberangkatan bus. Sebagian penumpang PO Rapi yang berangkat dari loket di Kota Jambi bukan tujuan Medan, Sumut, tetapi banyak juga tujuan wilayah Pekanbaru, Provinsi Riau.

“Beberapa hari terakhir, hingga Selasa (14/9/2021), jumlah penumpang bus PO Rapi kelas ekonomi dari Kota Jambi tujuan Kota Medan dan berbagai daerah di Sumut hanya 1 – 2 orang/hari. Sedangkan jumlah penumpang bus kelas patas eksekutif dan kelas royal antara 5 - 10 orang/hari. Para sopir lebih banyak mengandalkan penumpang jarakpendek di tengah jalan,”katanya.

Menurut L Haraghap, anjloknya penumpang bus PO Rapi yang berkantor pusat di Medan, Sumut bukan hanya disebabkan pembatasan perjalanan yang diberlakukan pemerintah. Anjloknya penumpang bus Kota Jambi – Sumut juga dipengaruhi sikap enggan warga bepergian ke kampung halaman di tengah Covid-19. Terkadang warga Kota Jambi yang sudah divaksin dan rapid tes antigen juga enggan pulang kampung karena takut ditolak di kampung halaman.

“Selama pelaksanaan PPKM Skala Mikro dan PPKM Level 4, ternyata cukup banyak desa-desa pedalaman Sumut seperti Dolok Sanggul, Sidikalang dan daerah lain melakukan lockdawn (penutupan wilayah desa). Warga dan aparatur pemerintahan desa melarang orang luar masuk mencegah penularan Covid-19. Nah, situasi ini membuat orang tidak mau pulang kampung dengan berbagai urusan, walaupun urusan penting. Kondisi ini membuat penumpang bus sepi,”katanya.

L Harahap mengharapkan, pandemi Covid-19 ini segera berakhir. Bila pandemi berakhir, situasi ekonomi tentunya bisa bangkit kembali melalui normalnya kegiatan ekonomi dan sosial kemasyarakatan. Dengan demikian usaha transportasi darat di jalur lintas Sumatera ini bisa pulih kembali, pendapatan awak bus dan petugas-petugas loket bus PO Rapi bisa normal kembali.

“Kami berharap sekali pandemi ini segera berakhir agar usaha transportasi normal dan ekonomi kita pulih. Hal ini bisa dicapai jika seluruh warga masyarakat disiplin pelaksanaka protokol kesehatan, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, mengindari kerumunan dan mengurangi mobilitas serta mengikuti vaksinasi,”katanya.

L Harahap menyadari Covid-19 itu memang ada dan semua warga masyarakat harus bersama-sama mengatasinya demi kesehatan dan pemulihan ekonomi bersama. Bila warga masyarakat masih abai protokol kesehatan dan enggan divaksinasi, tentunya penanganan Covid-19 akan tetap sulit.

“Kami sudah sangat bingung menghadapi situasi ekonomi saat ini karena belum ada tanda-tanda Covid-19 berakhir. Bila pandemi Covid-19 ini berkepanjangan, tidak tahu lagi kami bagaimana menyelamatkan ekonomi perusahaan dan para karyawan. Saat ini saja kami sudah bingung melihat kondisi ekonomi para awak bus (sopir dan kondektur). Mereka benar-benar kesulitan ekonomi akibat masih terus penumpang bus,”katanya.

Bus rute PO Putra Remaja rute Kota Jambi – Jawa Tengah dan Jawa Timur di Kota Jambi menunggu penumpang. Gambar diambil di loket bus PO Putra Remaja, Jalan Pattimura, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, Selasa (14/9/2021). (Foto : Matra/Radesman Saragih)

Masih Bertahan

Sementara itu, perusahaan transportasi darat di jalur lintas Sumatera tujuan Kota Jambi – Jawa Tengah dan Jawa Timur tidak terlalu terpuruk di tengah pandemi Covid-19. Perusahaan transportasi darat Kota Jambi – Jawa Tengah dan Jawa Timur masih bisa bertahan berkat tertolong beralihnya penumpang pesawat ke jalur transportasi darat.

Koordinator Loket Bus PO Rapi, Jalan Pattimura, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, Yunus (35), kepada medialintassumatera.com di Kota Jambi, Selasa (14/9/2021) mengatakan, di tengah pandemi Covid-19, penumpang bus PO Putra Remaja memang menurun sekitar 40 % dibanding sebelum pandemi Covid-19.

Sebelum pandemi Covid-19, kata Yunus, penumpang bus PO Putra Remaja bisa mencapai 80 orang sehari dengan jadwal pemberangkatan dua kali sehari. Bahkan di musim libur Lebaran dan Tahun Baru, jadwal keberangkatan bus PO Putra Remaja dari Kota Jambi ke Jawa bisa mencapai lima kali sehari dengan jumlah penumpang rata-rata 200 orang/hari.

Selama pandemi Covid-19, lanjutnya, jumlah penumpang PO Putra Remaja Kota Jambi – Jawa Tengah dan Jawa Timur hanya rata-rata 40 orang/hari dengan jadwal keberangkatan dua kali sehari. Namun penumpang bus PO Putra Remaja di masa pandemi ini tidak sampai anjlok atau kosong.

“Jumlah armada bus yang kami berangkatkan saat ini ke Jawa dua unit satu hari. Satu unit bus melalui jalur pantai Utara dan satu unit bus jalur pantai Selatan. Jumlah penumpang setiap berangkat rata-rata 20 orang dari 34 tempat duduk satu bus. Jadi penumpang bus kami di amsa Covid-19 ini masih stabil,”katanya.

Dijelaskan, untuk menjamin kelancaran perjalanan melalui jalur lintas Sumatera hingga jalur lintas Jawa, PO Putra Remaja tetap mematuhi kebijakan pemerintah dalam pengoperasian transportasi di tengah pandemi Covid-19. Pihak PO Putra Remaja tetap membatasi penumpang bus tidak sampai penuh, tetapi hanya sekitar 50 % dari kapasitas tempat duduk.

“Kemudian kami para penumpang juga kami wajibkan memiliki surat keterangan hasil rapid test antigen. Kami tidak mewajibkan kartu vaksinasi penumpang karena tidak semua warga bisa divaksinasi, terutama orang yang memiliki penyakit bawaan,”katanya.

Yunus mengatakan, pihaknya benar-benar berupaya menjamin keamanan penumpang dan para awak bus dari penularan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Para penumpang dan awak bus diwajibkan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir mulai berangkat hingga sampai di tempat tujuan.

“Pandemi Covid-19 ini belum tahu kapan berakhir.  Namun usaha kita juga harus tetap jalan dan para penumpang harus selamat selama perjalanan. Karena itu protokol kesehatan kami terapkan secara ketat.  Kami juga berharap Covid-19 ini segera berlalu agar ekonomi kita benar-benar pulih hingga normal,”katanya. (Matra/Radesman Saragih)

 

 

 

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama