“Sebagian besar pengurus dan guru – guru ponpes di Kota Jambi menyambut baik pelaksanaan vaksinasi santri, guru dan pengurus. Melalui vaksinasi tersebut, para santri akan memiliki kekebalan kelompok, sehingga mereka bisa lebih leluasa melaksanakan kegiatan belajar dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Selain itu penerimaan vaksinasi di ponpes juga menjadi contoh bagi warga masyarakat yang hingga kini enggan divaksinasi,”kata Wakil Gubernur Jambi, H Abdullah Sani ketika meninjau vaksinasi di Ponpes As’ad, Olak Kemang, Kota Jambi, Kamis (2/9/2021).
Vaksinasi yang dilaksanakan Polda Jambi dengan Pengurus Wilayah Nadhlatul Ulama (PW NU) Provinsi Jambi tersebut diikuti sekitar 200 orang. Turut hadir pada kesempatan tersebut, Kapolda Jambi, Irjen Pol A Rachmad Wibowo, Ketua PWNU Provinsi Jambi, Iskandar Nasution dan Pelaksana Tugas (Plt) kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Raflizar.
Menurut Abdullah Sani, vaksinasi di Provinsi Jambi perlu terus diintensifkan guna menekan kasus Covid-19 di daerah itu. Karena itu seluruh pemangku kepentingan dan berbagai kelompok masyarakat harus sepakat, satu pemahaman dan satu keyakinan mendukung vaksinasi guna mencegah lonjakan kasus Covid-19 di Provinsi Jambi.
“Kita harus Bersama-sama berupaya membentengi dan melindungi seluruh warga masyarakat dari Covid-19. Upaya pencegahan Covid-19 melalui vaksinasi harus ditingkatkan. Kemudian pengobatan pasien Covid-19 di Jambi juga harus dilakukan lebih baik. Jadi kami mengapresiasi kerja sama Polda Jambi dan PWNU Jambi melaksanakan vaksinasi terhadap santri di ponpes ini,”ujarnya.
Dikatakan, situasi dan kondisi kehidupan social akibat Covid-19 saat ini sangat tidak mengenakkan bagi seluruh elemen masyarakat. Baik itu bagi dunia usaha maupun pemerintah. Hal tersebut disebabkan masih terus naiknya kasus Covid-19 di Jambi.
“Total kasus Covid-19 di Provinsi Jambi saat ini sudah mencapai 28.288 kasus. Penderita Covid-19 yang meninggal sebanyak 707 orang dan pasien Covid-19 yang sembuh sekitar 25.000 orang. Kasus baru Covid-19 di Kota Jambi sendiri, Rabu (1/9/2021) bertambah 133 kasus, sembuh (149 kasus) dan meninggal (tujuh kasus). Peningkatan kasus Covid-19 di Jambi ini masih memprihatinkan,”ujarnya.
Abdullah Sani mengakui, vaksin bukan jaminan mutlak seseorang kebal terhadap Covid-19. Tetapi vaksinasi paling tidak bisa mengurangi risiko seseorang meninggal akibat Covid-19. Karena itu warga masyarakat Jambi perlu menyambut program vaksinasi.
“Vaksinasi membantu kita terhindar dari akibat fatal Covid-19. Kemudian vaksin juga aman dan halal. Mudah-mudahan warga masyarakat yang divaksinasi tidak akan terpapar Covid-19 dan yang terpapar Covid-19 cepat sembuh,”tambahnya.
Sementara itu Ketua PWNU Provinsi Jambi, Iskandar Nasution pada kesempatan tersebut mengatakan, vaksinasi massal di ponpes Kota Jambi sangat membantu pencegahan penularan Covid-19 di kalangan santri. Vaksinasi di ponpes juga membuat kegiatan belajar santri juga lebih aman.
“Namun demikian kami tetap mengharapkan santri, guru dan pengurus ponpes tetap mematuhi prokes, khususnya memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas,”katanya.
Iskandar Nasution juga mengimbau agar seluruh pengurus ponpes di Jambi mendukung vaksinasi di kalangan santri. Vaksinasi santri penting agar mereka memiliki kekebalan kelompok. Dengan demikian para santri lebih terlindungi dari penularan Covbid-19.
Kapolda Jambi, Irjen Pol A Rachmad Wibowo pada kesempatan tersebut mengatakan, pihaknya melaksanakan vaksinasi massal di Ponpes As’ad Olak Kemang, Kota Jambi dalam rangka vaksinasi serentak di seluruh ponpes di Indonesia.
“Kami menyambut baik kesediaan pengurus Ponpes As’ad Kota Jambi melaksanakan vaksinasi para santri. Mudah-mudahan seluruh santri di seluruh ponpes di Jambi bisa segera divaksinasi,”katanya.(Matra/Radesman Saragih)
Posting Komentar