. PON XX Buka Peluang Kebangkitan Ekonomi Rakyat dan Pariwisata Papua

PON XX Buka Peluang Kebangkitan Ekonomi Rakyat dan Pariwisata Papua



Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno  pada Diskusi Forum Merdeka Barat (FMB) 9 menyongsong Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua melalui chanel (saluran) Youtube dari Jakarta, Kamis (2/9/2021). (Foto : Matra/Ist)
 
(Matra, Jambi) – Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Provinsi Papua, 2 – 15 Oktober 2021 membuka peluang kebangkitan ekonomi rakyat dan pariwisata di provinsi tersebut. Melalui perhelatan akbar olahraga nasional tersebut, omzet penjualan produk-produk ekonomi rakyat di Bumi Cenderawasih diperkirakan meningkat drastis. Kemudian kunjungan wisata ke Papua yang akan naik selama penyelenggaraan PON XX juga dipastikan bisa mendongkrak penghasilan pelaku usaha wisata di daerah itu. 

Optimisme kebangkitan usaha ekonomi rakyat dan pariwisata Papua selama pelaksanaan PON XX tersebut mengemuka pada Diskusi Forum Merdeka Barat (FMB) 9 yang diselenggerakan melalui chanel (saluran) Youtube dari Jakarta, Kamis (2/9/2021). Diskusi yang dipandu Bayu Hartanto tersebut bertajuk “PON Gerakkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan Wisata Papua”.
 
Tampil sebagai pembicara pada diskusi tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Teten Masduki, Sekretaris Kementerian Pemuda, Olahraga (Kemenpora), Gatot Sulistiantoro Dewa Broto dan Direktur Even Nasional dan Internasional Kemenparekraf, Dessy Ruhyati.

Sandiaga Uno pada kesempatan tersebut mengatakan, PON XX di Papua memiliki potensi besar menggerakkan ekonomi kreatif atau UMKM daerah setempat. Pelaksanaan PON XX membuat masyarakat terpacu siapkan berbagai usaha yang berkaitan dengan PON. Misalnya usaha penginapan, makanan (rumah makan), pakaian dan produk-produk ekonomi kreatif lainnya, terutama usaha kerajinan.

“PON akan mempercepat perputaran ekonomi rakyat di Papua. Saya harap PON membuka peluang usaha bagi masyarakat setempat, UMKM milik masyarakat asli Papua. PON ini menjadi suatu kesempatan bagi pelaku usaha ekonomi kreatif di Papua untuk mengambil peluang sebagai pemenang pasca pandemi Covid-19,”ujarnya.

Terkait peluang pariwisata Papua selama PON XX, Sandiaga Uno mengatakan, pariwisata Papua juga memilkiki peluang besar meraup keuntungan selama penyelenggaraan PON XX. Untuk itu, Kemenparekraf mendukung berbagai agenda atau even wisata yang digelar selama penyelenggaraan PON XX. Agenda wisata yang digelar dalam rangka PON XX di Papua, yakni Festival Danau Sentani, Konser Musik Nyanyian Cenderawasih dan berbagai pergelaran kesenian tradisional Papua.

“Menyongsong PON XX, Kemenparekraf kini melakukan berbagai upaya promosi pariwisata Papua melalui media sosial/online (portal). Salah satu di antaranya membuat aplikasi Papua Tourizm. Selain itu kami juga meningkatkan sumber daya manusia pariwisata di Papua, yakni melalui pelatihan Bahasa Inggris secara online,”katanya.

Dijelaskan, selama pandemi Covid-19, kegiatan pariwisata banyak mengalami perubahan. Berbagai pembatasan dilakukan demi keselamatan wisatawan dan warga masyarakat di lokasi tujuan wisata. Untuk itu selama penyelenggaraan PON XX, aturan-aturan protokol kesehatan (prokes) harus dilaksanakan secara ketat.

Kemudian, lanjutnya, Kemenparekraf juga memfasilitasi peningkatan prokes di tempat-tempat wisata dan pusat ekonomi kreatif selama PON XX di Papua. Misalnya mengimbau para pelaku usaha pariwisata dan UMKM di Papua menyediakan fasilitas kesehatan, khususnya cuci tangan dengan sabun di air mengalir, hand sanitizier dan penggunaan masker.

“Wisatawan yang berkunjung ke Papua selama PON XX, termasuk para atlit dan official harus patuh prokes. Kemudian para pelaku usaha wisata dan ekonomi kreatif di Papua juga harus memperhatikan kesehatan, keselamatan, keamanan dan pelestarian lingkungan,”ujarnya. 

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki pada Diskusi Forum Merdeka Barat (FMB) 9 menyongsong Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua melalui channel (saluran) Youtube dari Jakarta, Kamis (2/9/2021).(Foto : Matra/Ist)

Penghasilan Besar

Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki pada kesempatan tersebut mengatakan, PON XX akan membangkitkan usaha ekonomi rakyat di Papua. Kehadiran sekitar 6.500 atlit, 6.500 official dan 25.000 relawan akan membuat usaha penginapan, rumah makan dan UMKM (koperasi) mendapatkan penghasilan yang besar.

Untuk memasarkan produk UMKM, lanjutnya, Kementerian Koperasi dan UKM dan Pemerintah Provinsi Papua sudah melakukan kerja sama penyediaan kesempatan kepada para pelaku UMKM memasarkan produk mereka selama PON XX. Selain itu, pihak Panitia Pelaksana PON XX pun sudah memesan cendera mata untuk 13.000 atlit dan official dari 34 provinsi yang mengikuti PON tersebut.

 “Jadi PON menjadi momentum bagi para pelaku UMKM di Papua melakukan promosi produk mereka, khususnya produk kerajinan. Karena itu menjelang hingga selama PON XX, para perajin atau UMKM di paua diharapkan bisa memasarkan produk mereka di media sosial produk-produk UMKM yang akan banyak dijual selama PON XX, yakni prduk kerajinan, khususnya anyaman tas dan berbagai hasil olahan makanan,”katanya.

Teten Masduki, UMKM memiliki peran besar menopang ekonomi rakyat di Papua. Selama Semester I tahun 2020, jumlah koperasi di Papua mencapai 2.178 unit. Omzet seluruh koperasi tersebut mencapai Rp 299,8 miliar. Sedangkan warga masyarakat yang bekerja di sektor UMKM di daerah itu mencapai 7.468 orang.

“Karena itu, PON XX di Papua menjadi kesempatan baik bagi para pelaku UMKM di daerah tersebut mengembangkan usaha mereka. Selama PON, mereka bisa menjual produk mereka di tempat yang sudah disediakan. Sedangkan setelah PON XX, mereka bisa memasarkan produk ke luar daerah,”katanya.

Prokes Ketat

Sementara itu, Sekretaris Kementerian Pemuda, Olahraga (Kemenpora), Gatot Sulistiantoro Dewa Broto pada kesempatan tersebut mengatakan, PON XX akan melaksanakan prokes secara ketat. Para peserta dibatasi dalam setiap kegiatan mencegah penularan Covid-19. Selain itu seluruh peserta PON XX, baik atlit, official, relawan, panitia pelaksana dan penonton harus divaksinasi dan rapid tes antigen.

Dikatakan, para atlit dan official PON XX di Papua sudah harus dating pada H – 2. Mereka tidak diperbolehkan datang secara rombongan (bergerombol), tetapi terpisah-pisah. Hal itu dilakukan mencegah kerumunan. Kemudian dua hari setelah selesai bertanding (H + 2), atlit dan official harus pulang. Mereka tidak diperbolehkan menjadi suporter atlit daerahnya yang masih bertanding di berbagai cabang olahraga lainnya. Kemudian para atlit dan official juga dibatasi melakukan kunjungan wisata mencegah penyebaran Covid-19.

“Sedangkan pada pembukaan PON, jumlah atlit dan official yang mengikuti parade juga dibatasi hingga puluhan orang. Hal itu dilakukan agar pembukaan PON tidak menjadi klaster Covid-19. Prokes pada pembukaan PON juga dilakukan ketat karena pada kesempatan tersebut direncanakan hadir juga Presiden Joko Widodo,”katanya.  

Produk kerajinan tas dari anyaman  Papua yang siap dipasarkan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, 2 - 15 Oktober 2021. (Foto : Matra/Ist)

Dihadiri Penonton

Menurut Gatot Sulistiantoro Dewa Broto, pembukaan PON XX di Papua diperbolehkan dihadiri penonton. Namun para penonton harus sudah divaksin dan menjalani rapid tes antigen. Selain itu jumlah penonton juga dibatasi. Kehadiran penonton pada pembukaan PON XX diperbolehkan atas permintaan Presiden Joko Widodo.

“Warga Papua diperbolehkan menonton dengan syarat prokes ketat karena belum tentu kapan PON diadakan lagi di Papua,”katanya.

Hal senda juga dikatakan Direktur Even Nasional dan Internasional Kemenparekraf, Dessy Ruhyati. Sesuai dengan konsep pariwisata yang sehat, selamat dan aman, kata Dessy Ruhyati, seluruh atlit, official, pelaku usaha, panitia dan berbagai pihak yang terlibat dalam PON XX harus benar-benar mematuhi prokes.

“Demi percepatan pemulihan pariwisata di tengah pandemi Covid-19, warga masyarakat dan pelaku wisata di Papua  hendaknya divaksinasi. Hal itu penting untuk memutus mata rantai Covid-19. Tapi divaksin belum tentu tidak bisa terpapar Covid-19. Karena itu semua harus mematuhi prokes, terutama memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, memakai hand sanitizier, menjaga jarak, mencegah kerumunan dan mengurangi mobilitas,”katanya. (Matra/Radesman Saragih)

 

 

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama