(Matra, Jambi) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi mengintensifkan percepatan vaksinasi guna meningkatkan herd immunity (kekebalan kelompok) masyarakat Jambi menghadapi Covid-19. Selain itu, Pemprov Jambi juga meningkatkan pemberian bantuan jaringan pengaman sosial dan penguatan ekonomi rakyat menghadapi dampak pandemi Covid-19.
Hal tersebut dikatakan Gubernur Jambi, Al Haris pada pertemuan dengan Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi TNI Listyo Sigit Prabowo di rumah dinas Gubernur Jambi, Jumat (17/9/2021) siang. Pada kesempatan tersebut, Al Haris memaparkan aksi percepatan penanganan Covid-19 di Provinsi Jambi.
Menurut Al Haris, percepatan penanganan Covid-19 yang dilakukan Pemprov Jambi hingga saat ini, yaitu pembelian rapid tes antigen sebesar 100.000 rapid diagnostic test (RDT), pembelian empat unit polymerase chain reaction (PCR), pembentukan tim tracer tingkat kabupaten/kota hingga kecamatan, kelurahan, dan peningkatan target pelaksanaan vaksin di setiap kabupaten/kota.
Dijelaskan, realisasi atau capaian vaksinasi dosis pertama di Provinsi Jambi hingga Kamis (16/9/2021) sudah mencapai 1.092.083 orang atau 40,66 % dari target atau sasaran vaksinasi se-Provinsi Jambi sekitar 2.686.193 orang. Sedangkan capaian vaksinasi dosis kedua mencapai 567.693 orang (21,13 %). Capaian vaksinasi tersebut meliputi kalangan tenaga kesehatan, lanjut usia, petugas publik, masyarakat rentan dan masyarakat umum usia 12-17 tahun.
Al Haris mengatakan, kasus Covid-19 di Provinsi Jambi satu bulan belakangan mulai menunjukkan tren penurunan. Kasus positif Covid-19 di Jambi hingga Kamis (16/9/2021) 29.203 kasus. Pasien Covid-19 yang sudah sembuh mencapai 27.550 orang dan pasien meninggal sekitar 751 orang.
“Sedangkan tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 dalam minggu terakhir juga semakin baik. Tidak ada kabupaten/kota yang keterisian ruang perawatan di atas 50 %,”jelasnya.
Terkait penyaluran bantuan jaring pengaman sosial (JPS), Al Haris mengatakan, jumlah warga terdampak Covid-19 di daerah tersebut yang telah mendapatkan bantuan JPS mencapai 30.000 kepala keluarga (KK). Penyaluran JPS dilakukan dalam bentuk tunai bekerja sama dengan pihak PTPos Indonesia. Penyaluran bantuan dana JPS dilakukan melalui wesel pos kepada penerima sesuai data penerima bantuan yang ditetapkan berdasarkan surat keputusan bupati dan wali kota.
Kemudian, lanjutnya, bantuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Jambi diberikan dalam bentuk paket kebutuhan pokok dengan jumlah penerima 130.000 KK. Masing-masing keluarga mendapat bantuan kebutuhan pokok senilai Rp 150.000.
“Jadi total bantuan PPKM Level 4 yang sudah kami salurkan di Jambi sudah mencapai Rp 19,5 miliar. Bantuan disampaikan langsung kepada keluarga penerima bantuan,”katanya.
Fasilitas Isolasi
Sementara itu, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo pada kesempatan tersebut mengatakan, pemerintah provinsi, kabupaten dan kota di Jambi perlu menyediakan fasilitas isolasi terpusat dan penyediaan obat-obatan. Hal itu penting guna mempercepat penyembuhan pasien Covid-19 yang ditempatkan di tempat isolasi sekaligus mencegah penularan Covid-19 di tengah keluarga.
“Untuk obat-obatan tolong dicek ketersediaannya. Tolong berhubungan dengan Kementerian Kesehatan di website (internet). Hal ini penting untuk mengecek ketersediaan obat-obatan. Dengan demikian kekurangan-kekurangan obat bisa segera diisi. Tolong dipastikan ketersediaan obat, sehingga ketika ada penanganan-penanganan khusus, obat-obat itu harus selalu ada,”ungkapnya.
Menurut Listyo Sigit Prabowo, jika berdasarkan evaluasi penurunan level di Jambi diberlakukan dan berbagai kelonggaran kegiatan diberikan kepada masyarakat dan pengusaha, resikonya harus tetap diantisipasi.
”Jika tidak diantisipasi dengan baik maka laju pertumbuhan Covid-19 yang sudah sempat menurun dapat meningkat lagi. Tolong diawasi agar aturan-aturan dilaksanakan. Kecenderungan masyarakat jika diberi kesempatan, dilonggarkan harus terus diawasi. Pemerintah mengeluarkan sistem pemantauan melalui aplikasi peduli lindungi. Kebijakan ini harus dikembangkan,”jelasnya.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahyanto pada kesempatan itu mengatakan, Pemprov Jambi perlu meningkatkan percepatan vaksinasi, penanganan pekerja migran dan evaluasi situasi Covid – 19 di beberapa kabupaten di Provinsi Jambi. Panglima TNI meminta jajaran Komando Daerah Militer (Kodam) II/ Sriwijaya dan Polda Jambi perlu memberikan pendampingan manajemen lapangan.
Selain itu kerja sama antara kepala daerah, TNI/Polri, dinas kesehatan, rumahs akit, puskesmas, BKKBN, IDI, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan pemudan dan organisasi masyarakat dalam percepatan penanganan Covid-19 juga harus terus ditingkatkan.
“Penanganan pekerja migran paling banyak dari Malaysia dan Arab Saudi yang berkemungkinan membawa virus varian baru. Agar Jambi ini bebas dari varian baru, pekerja migran harus diawasi,”katanya.
Panglima TNI berjanji akan membantu Pemprov Jambi dan pemerintah kabupaten/kota di Jambi melakukan percepatan vaksinasi. Kalau semua warga masyarakat sudah divaksin maka semua sudah terproteksi (terlindungi), terutama lansia dan kelompok masyarakat yang rentan.
“Vaksinasinya tinggal kita laksanakan. Vaksin dan vaksinator sudah tersedia. Jika vaksin dan vaksinator, segera laporkan saja supaya ditambah,”katanya. (Matra/Radesman Saragih)
Posting Komentar